[5] Malu Bertanya, Sesat di Jalan

200 56 10
                                    

"Gimana nih?"

Yoongi mijat pelipisnya pelan lalu mengusap wajahnya dengan penuh keputusasaan. Sponsor yang mereka harapkan ternyata gak di-acc. Padahal udah optimis banget bakal tembus karena tahun-tahun sebelumnya selalu begitu.

Hidup memang penuh kejutan.

"Udahlah kita break dulu deh. Pasti belum pada makan kan?"

Semua yang ikut rapat kecil ini pun ngangguk pasrah. Yoongi apalagi.

Yoongi udah gak bisa mikir. Pusing banget, waktu terus berjalan tapi uang belum kekumpul. Padahal mereka udah harus mulai nge-DP macem-macem. Ya venue, ya konsumsi, ya dekor.

"Korek dong."

Gak cuma otak doang yang ngebul kalau udah begini. Sebatang dua batang pikiran melayang.

"Kalau ini gak tembus, kita gak bisa pake venue yang itu ya?" tanya Yoongi ke Eunji selaku bendahara.

Eunji menggeleng, "Gak nutut duitnya. Terpaksa harus pake venue yang opsi kedua."

"Uang dekor pangkas aja kali yak?" celetuk Pio.

"Mau dipangkas segimana lagi gua tanya?" sungut Ravi selaku koor pubdekdok* (*publikasi, dekorasi, dan dokumentasi). "Ya gapapa sih kalau mau dekornya pake burung origami doang."

"Maksud gua ID card panitia gausah bagus-bagus amat. Polosan aja."

"Pake karton gitu? Kayak maba?" tanya Yoongi.

Pio langsung ciut, "G—gak gitu maksudnya. Bahan sama desainnya minimalis aja gitu.... daripada mangkas duit konsum panitia kan?"

Kenta selaku koor konsum langsung mendelik, "Gila! Kalau dipangkas lagi mending lo semua bawa bekal masing-masing aja dari rumah!"

"Kalem woy kaleeemm eetttdah!" tegur Jebi.

"Gua sama anak-anak konsum udah putus asa banget ini nyari vendornya, Baaaangg!"

"Enggak kok, tenang aja. Kita optimis dulu bisa dapet sponsor sesuai target," kata Yoongi. "Seandainya gagal pun, dana konsum gak akan dipangkas. Kita bisa cari cara lain."

Daripada pusing, sambil nunggu makanan datang, Yoongi coba buka HP. Ngecek medsos, chat dia ke Jiae belum dibalas. Jangankan dibalas, dibaca aja belum. Akhirnya buka yang lain, balesin chat penting yang belum kebuka.

"Lesu amat Pak Bos?" goda Ravi sambil nyodorin nasi goreng ke arah Yoongi.

"Laper," jawab Yoongi singkat.

"Si Sayang gak nyamper kesini?"

Yoongi menggeleng.

"Sibuk gini mah mana sempat pacaran, ya gak?" Pio sama Jebi nimbrung.

"Atau jangan-jangan....." celetuk Ravi. "Lu putus?"

"NGACOOOO!"

"Ish parah banget dah Bang Ravi mulutnya!"

"NOOOO, gue hard shipper Kak Yoongi sama pacarnya! Gak putus kan?"

Yang pacaran siapa, yang heboh siapa. Yoongi masih diem aja, gak nyaut. Laper, mau fokus ngunyah nasi goreng aja.

"YES!!"

"Sowon nih ah kebiasaan teriak-teriak mulu!" omel semua orang yang ada disana.

The Guy Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang