"Sekali lagi lo nyebar hoax, tinggal pilih mau leher dulu atau tangan dulu."
"BENERAN AMPUN, GAK DIULANGIN DEH. JANJI!"
Inseong sama Hana nolongin Hui sambil nahan ketawa. Ya kasian, ya gemes, ya kesel.
Ceritanya, mereka gak sengaja ketemu sama Hui di Perpus, dan Jisoo langsung ngeheadlock si Hui gara-gara kesal liat Jiae terombang-ambing perasaannya karena berita hoax dari Hui.
Ya nggak hoax sih sebenernya. Waktu itu Daeyeol beneran mau ngejelasin sekaligus confess, tapi keburu Jiaenya marah dan keburu digrebek sama adiknya.
Begitu Jisoo ngelepasin Hui, bocahnya langsung ngaca buat memastikan lehernya masih sempurna atau enggak. Asli deh si Jisoo kayaknya sekali ngebogem bisa bikin lawannya opname seminggu.
"Sekali lagi mulut lo asal, ilang tuh leher!" ancam Jisoo.
"JANGAN DONG!" pekik Hui. "Nih ya, kemarin tuh gue denger sendiri si Daeyeol diceramahin Sungjong, Kihyun... suruh cepetan... kirain kan udah digas beneran."
Hui menghela nafas berat. "Serba salah deh gue. Kalau gak nyambung dimarahin, giliran nyambung malah dicekek ama Jisoo."
Inseong sama Hana gak bisa komen soalnya udah gak sanggup.
"Emang si Jiae jadi galau banget ya? Yaudah deh gue minta maaf langsung aja kali ya—"
"Gak usah," potong Jisoo. "Ntar lo makin ngelantur lagi."
"Yaudah coba gue ngomong ke Dae—"
"GAK USAH!"
"Tuhkan! Gini salah gitu salah!"
Inseong menepuk pundak Hui, "Udah paling bener lu diem aja, Bro."
"Emas dong?"
Serah u aj dhhh
——
"Kak?"
Jiae kaget banget Myungsoo ternyata beneran nyamperin dia ke Kampus. Tadi sebelum ujian —mereka lagi minggu UTS by the way— Myungsoo sempat nanyain Jiae dimana, selesai ujian jam berapa. Bilangnya mau ngobrol lewat telepon, TERNYATA MALAH DISAMPERIN??
"Hai," sapa Myungsoo. "Gimana ujiannya? Lancar?"
"Kakak ngapain kesini? Maksudku, bukannya tadi bilangnya mau ngobrol lewat tel—"
"Enakan ngomong langsung."
Myungsoo nampak sedikit gugup, begitu pula dengan Jiae yang takut kalau sosok di hadapannya ini akan melontarkan kalimat yang unexpected.
"Maaf soal yang waktu itu ya Ji," kata Myungsoo. "Maaf banget soal Ara, dia ngejutekin kamu sampai segitunya. And most importantly, kita gak ada apa-apa kok."
Jiae nggak langsung memberi respon.
"Bahkan balikan aja enggak. Aku gak mau orang jadi salah paham, terutama kamu."
"Kak," Jiae segera memanfaatkan momen begitu Myungsoo berhenti berbicara. "Gak perlu minta maaf, Kakak nggak salah. Lagipula kalau kalian beneran mau lanjut ke jenjang yang lebih serius, aku seneng."
"Tapi kan..."
"Nggak usah ngerasa bersalah sama aku, Kak. You've been super kind to me. And most importantly, don't get me wrong. Aku tulus bantu dan support Kakak selama ini, nggak ada maksud lain apalagi sampai harus sakit hati sama perlakuan Kak Ara."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guy Next Door
Fiksi PenggemarKalau kata pepatah, "Jodoh gak kemana". Sekarang pertanyaannya, doi mau gak sama lo? •spin off The GooGooBom• Biar gak bingung, bisa lirik-lirik buku sebelah dulu. Mulai chapter 13, 20, dan beberapa chapter intermezzo💫