[35] Salah Paham

184 59 14
                                    

Daeyeol menyandarkan tubuhnya ke lemari arsip Sekre. CAPEK BANGEEETT. Bahkan air wudhu waktu Jumatan tadi gak mampu bikin Daeyeol sedikit lebih segar.

Sambil merem, nyender, kipas dinyalain. Daeyeol bisa bernafas sedikit lega hari ini. Akhirnya urusan oprec tutor selesai. Apakah sudah selesai sampai disini? Ya belum lah. Yang bener aje.

"Capek, Pak?" tegur Bomi.

"Capek," jawab Daeyeol tapi tetep merem. "Lo gamau bagi duit? Es milo jumbo satu gapapa deh."

"Enakan ditampol pake buku kas sih. Dijamin langsung melek."

Daeyeol ketawa. Udah biasa anak HIMA kalau ketemu Bomi bawaannya pengen minta duit. Soalnya doi Bendahara.

"Nah, ini dia orangnya! Bomeeee gue bayar kas," Sungwoon nyelonong masuk sambil bawa batagor diplastikin. "Gerah banget anjir. Kebanyakan dipake maksiat nih Sekre, jadi kayak Neraka."

Kyungsoo, yang juga masuk berbarengan, mendelik ke arah Sungwoon.

"Aduh Pak, matanya biasa aja dong Pak," tegur Bomi.

"Jangan keseringan kayak gitu Soo, bisa juling itu mata," sahut Sungwoon.

"Betewe, kapan ya terakhir kerja bakti?" tanya Daeyeol. Sekarang dia udah melek, matanya udah lumayan lah gak pedes-pedes amat.

"Dua bulan lalu gak sih?" tanya Bomi. "Rame-ramenya Presbem* ngamuk."

*Presbem: Presiden/Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)

"OHIYAA!" sahut Sungwoon. "Makanya bener kan omongan gua tadi?"

"Yaa kalau kata gue sih harusnya si Presbem ngaca ya," komen Kyungsoo sambil mengamati tumpukan berkas di dekat Daeyeol. "Dia juga berkontribusi atas beberapa sampah duniawi yang ada disini."

Kyungsoo ceritanya nyindir betapa kotornya daerah Sekre. Dekat Sekre ini ada sungai kecil. Bukan sungai sih. Lebih besar dari selokan tapi nggak sebesar sungai. Nah, di sepanjang sungai kecil itulah terdapat banyak sampah (kalau kata Kyungsoo) duniawi. Contohnya puntung rokok, kaleng bir, dan... yak, tidak perlu saya sebutkan lebih lanjut.

Daeyeol mengamati ponselnya yang dipenuhi notifikasi dari grup Kosan 17. Lagi rame banget, soalnya mau ada acara abis ini. Karena waktu janjian sudah dekat, akhirnya Daeyeol pamit undur diri duluan.

Bang, susulin gue di minimarket sebelah taichan dong, begitu isi pesan singkat dari Sungyoon.

"Halo Bro," sapa Sungyoon waktu Daeyeol masuk ke Minimarket yang dimaksud. Bocahnya lagi nenteng keranjang isi berbagai camilan.

"Ini buat apa sih? Konsumsi?" tanya Daeyeol.

"Yoi. Mumpung lagi pada kaya," jawab Sungyoon.




Kosan 17+

Johnny:
Nitip cimory mix berry dong

Dowoon:
Jgn lupa oreo double stuf titipan guaaa
Sama kacang rosta yg ijo

Minhyuk:
Gua apa aja yg diskon dah

Sungyoon:
Nih diskon
[sent a pict]

Minhyuk:
BGST
Jgn samakan aku dgn dirimu ya choi sungyoon :)

Johnny:
Cheol titip katanya. Buat bsk
Udh booking

Daeyeol:
Oreonya gaada un
Adanya yg biasa

The Guy Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang