[1] Mager

382 73 36
                                    


•This chapter is inspired by•

Satu dua tiga!Sperti mati lampu ya sayangSperti mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Satu dua tiga!
Sperti mati lampu ya sayang
Sperti mati... lampuu~

"Bang Dae!"

Tok tok tok!

"BANG DAEEE!"

Daeyeol menggeliat pelan dengan mata yang masih BERAT BANGET. Sampai harus dikasih capslock biar kalian paham betapa ngantuknya budak proker kita yang satu ini.

Mulai terdengar suara Sungyoon manggil nama dia. Oh, mungkin beneran mati lampu. Mau minta lilin kali ya.

Bentar.

Kalau mati lampu kenapa kipas angin masih nyala?

"BANG DAEYEOL WOY JADI KAGAK?"

Sumpah Daeyeol pusiiingg meeennn ini jam berapa, dia dimana, kenapa Sungyoon gedor-gedor pintu, kenapa— ah, pokoknya pusing banget gak bisa mikir!

Ceklek!

"HADEEEHHH lama banget kirain mati," sungut Sungyoon begitu Daeyeol buka pintu.

"Apaan si?" tanya Daeyeol sambil ngucek mata.

"Jadi nitip tugas gak?"

"Tugas apaan?"

Sungyoon ketawa ngejek, "Abis mabok ya?"

"Kagak. Emang gua mau nitip apa?"

"Coba baca chat lu jam 2 pagi tadi. Kira-kira lu mau nitip apa?"

Sialan, orang lagi linglung malah dikasih TTS.

"Tugas... oh.... ini jam berapa?" Daeyeol akhirnya inget.

"Jam setengah 9. Deadline lu—"

"OKE TUNGGU!"

Daeyeol buru-buru ngibrit ke meja belajarnya buat ngambil setumpuk kertas lalu dikasih ke Sungyoon. "Titip, pokoknya sebelum jam 9 udah harus di meja dosen. Nanti di depan Ruang Dosen lu liat denahnya meja no.12 Pak Arif."

"Meja 12 Pak Arif," ulang Sungyoon. "Jangan lupa ntar malem sate sama es teh jumbo."

"Gampang."

Beres urusan sama Sungyoon, Daeyeol rebahan lagi di kasur.

Kalau kalian kepo, Daeyeol abis mabuk? Jawabannya iya. Bukan mabuk minuman keras, tapi mabuk ngurusin proker alias semalam dia rapat pengurus harian HIMA sampai jam 2 pagi gara-gara ada proker yang terancam mangkrak.

Hari ini cuma ada dua matkul, yang pertama cuma ngumpulin tugas. Matkul kedua juga kosong, dipindah lusa karena dosennya sakit. Daripada ngerelain jam tidurnya buat ngumpulin kertas doang di meja dosen, mending nitip.

The Guy Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang