Gak ada yang spesial di liburan semester kali ini. Daeyeol pulkam, dan sehari-hari bantu Ibu sama Bapak ngurusin dagangan.
Keluarga Lee ini berdagang juga gengs, dagangannua sayur mayur hasil kebun sendiri. Dijual ala-ala sayur box gitu yang pesennya lewat watsap. Awalnya jualan di Pasar, tapi lama kelamaan kan Ibu sama Bapak Lee makin umur, kayaknya lebih enak kalau usaha dari rumah. Ternyata berhasil, jadi yaudah deh dilanjut.
Selama liburan, Daeyeol bantu ngurus pesanan yang masuk. Kadang bantu panen, nyatet, packing, apa aja lah pokoknya dikerjain.
"Tuuhh Bapak ada karyawan baru."
Bapak Lee lagi vidcall sama anak sulung, terus HPnya diarahin ke Daeyeol yang lagi packing pesanan. Bapak tinggal mantau aja, dan bisa lebih banyak istirahat karena ada Daeyeol yang handle.
Adem dan tenteram liburan Daeyeol. Oh, ada satu lagi! Entah emang rejeki atau gimana, Daeyeol kan suka upload story tuh kalau lagi panen atau beres ngurus pesanan, Jiae sering komen.
Jiae. Si Kakak. Anaknya Pak RT.
Mungkin karena anak tukang katering ya, jadi lihat sayur mayur tuh seneng gitu. Secara gak langsung mereka jadi sering ngobrol. Walaupun gak ngereply tiap hari, tapi sering lah. Misal nih, Jiae komen:
Seger banget! Itu nanem sendiri?
Terus sama Daeyeol dijelasin dan bahkan dikirimin fotonya. Cabe, bayam, wortel segar baru dipanen. Warnanya cantik-cantik. Terus nanti Jiae nanya-nanya nanemnya dimana, gimana, segala macem lah. Tapi karena Daeyeol jarang buka IG, balesnya suka lama.
Kalau gini kan jadi berhari-hari yak chattingannya......
Lantas bagaimana nasib Jiae dan Yoongi? Baik. Setidaknya mereka masih komunikasi kayak biasa, dan hari ini jadwalnya mereka ketemu.
Yoongi melempar senyum ke Jiae begitu kekasihnya itu masuk ke dalam mobil. "Hai," sapanya singkat.
"Hai! Mau kemana kita?" tanya Jiae.
"Kemana ya...." respon Yoongi sambil mengemudikan mobilnya. "Kamu maunya kemana?"
"Tempat Kakaknya Kihyun? Makan dimsum?"
Mendengar nama Kihyun disebut, kejadian itu kembali berputar di benak Yoongi. Sejak saat itu, emosi Yoongi semakin tak terkendali setiap mendengar nama Kihyun.
"Yoon?"
"Ya?"
"Gimana? Mau gak?"
"Oke."
Tapi Yoongi nggak punya pilihan lain. Setidaknya dia harus bersikap biasa saja setiap nama Kihyun disebut. Jangan sampai Jiae curiga, dan pada akhirnya merembet kemana-mana. Permainannya nggak begini.
Mereka pun duduk di dekat jendela, menikmati semilir angin dan makan dimsum. Sejujurnya Yoongi nggak berselera, jadinya cuma makan sepotong shumay.
"Is everything okay?" tanya Jiae.
Yoongi menatap gadisnya sesaat sebelum akhirnya menganggukkan kepala.
"Ada yang mau diomongin?" Jiae bertanya sekali lagi.
"Kamu," jawab Yoongi. Jiae sontak mengangkat wajahnya dan membalas tatapan si Pemuda Min. Gadis itu nampak bingung kenapa tiba-tiba nada bicara Yoongi jadi serius.
"Kamu gimana, Ji? Setelah aku confess waktu itu, perasaan kamu gimana?"
Lidah Jiae mendadak kelu ketika pertanyaan itu tertuju padanya. Ada perasaan bingung sekaligus takut. Yoongi belum melepaskan pandangannya, pun Jiae belum memberi jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guy Next Door
FanficKalau kata pepatah, "Jodoh gak kemana". Sekarang pertanyaannya, doi mau gak sama lo? •spin off The GooGooBom• Biar gak bingung, bisa lirik-lirik buku sebelah dulu. Mulai chapter 13, 20, dan beberapa chapter intermezzo💫