Sifat dinginmu yang membuatku bersemangat untuk menghangatkannya.
-Calya Gwen Humeera
_______________________________
"MAH KAUS KAKI AKU DIMANA?"
"MAH KUNCIR RAMBUT WARNA BIRU AKU DIMANA?"
"MAH TAS AKU DIMANA?"
"Astagfirullah Calya ini itu rumah bukan hutan. jangan teriak-teriak dong!" peringat Intan, ibu dari Calya dan Bara.
Calya sibuk mondar-mandir mencari kaus kaki yang belum ditemukan olehnya.
"Cari apa kamu?"
"Kaus kaki aku dimana yah mah?"
"Itu di dalam sepatu kamu. Makanya lain kali siapin dari awal bukan malah halluin oppa² korea terus!"
Calya segera memakai kaus kaki serta sepatunya secepat mungkin karena ia sudah hampir kesiangan. Semua gara-gara cowok dingin yang ditemuinya kemarin yaitu Dimas. Calya tak henti-hentinya memikirkan Dimas sampai-sampai tidak bisa tidur semalam.
"Aku berangkat mah Assalamu'alaikum" Calya menyalami lengan sang ibu lalu berlari menuruni tangga untuk menemui sang ayah di meja makan.
"MAH PAPAH DIMANA?" teriak Calya saat tidak menemukan keberadaan sang ayah di meja makan.
"Papah kamu sudah berangkat tadi sama Bara. katanya Bara ada piket jadi harus dateng pagi²" jawab Intan saat menuruni tangga.
"Bara kampret awas aja tuh anak. pasti sengaja biar gw tambah telat" umpat Calya namun didengar oleh Intan.
"Ngomong apa kamu?"
"Ahh engga Mah. kalo gitu Calya pergi dulu yah takut telat Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam. dasar anak muda jaman sekarang ada aja kelakuannya"
"Haduh 20 menit lagi bel masuk, mana hari pertama masuk sekolah pula. ancur deh reputasi gw sebagai orang paling teladan se-RT" dumel Calya menunggu ojek online pesanannya tiba.
Namun saat ia sedang mondar mandir tidak jelas ada seorang cowok yang seragamnya sama dengannya. itu tandanya mereka satu sekolah. karena terpaksa Calya memutuskan untuk memanggil orang tersebut.
"WOY GW IKUT" cowok yang di panggil Calya menghentikan laju motornya sehingga Calya berlari kecil untuk menghampiri cowok itu.
"Lho. lo kan yang nolong gue kemarin" di balik helm fullface'nya Dimas menatap cewek yang tidak asing di mata dan telinganya.
"Kayaknya kita satu sekolah jadi gw ikut lo yah" tanpa disetujui oleh Dimas, Calya lebih dulu menaiki motor Dimas dan memeluknya dari belakang.
"Turun!"
"Gak mau. ayo cepet jalan nanti kita telat!"
"Turun atau gw jatohin" ancaman Dimas sukses membuat Calya turun dan berkacak pinggang serta memanyunkan bibirnya berharap agar Dimas luluh dan mengajaknya untuk berangkat bersama.
Namun dugaannya salah, Dimas malah melajukan kendaraannya meninggalkan Calya yang mematung di tempat.
"Gilak. gw di tinggal nih ceritanya?" ia berbicara kepada dirinya sendiri. masih meratapi nasipnya yang di tolak mentah² oleh Dimas.
"Atas nama mbak Calya Gwen Humeera?" tanya sang ojol yang membuyarkan aksi gerutuan Calya.
"Iya. untung saya gak cansel masnya" ucap Calya segera memakai helm yang disediakan ojol tersebut dan menaiki motor sang ojol.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME LOOP (ON GOING)
Teen Fiction----------(On going)----------- Rasa trauma Dimas kepada seorang perempuan sering di artikan ia menjadi seperti sosok laki-laki yang anti jatuh cinta namun sejak kedatangan gadis aktif bernama Calya traumanya perlahan menghilang meski awalnya kehadi...