41|Perasaan Janu

58 9 2
                                    

Yuk komen sebanyak-banyaknya 😊

Tandai jika ada kesalahan.
_______________________________
|Selamat membaca|






"APA PUTUS?" Kaget Mutiara setelah mendengar penjelasan Calya.

Setelah debat yang cukup dramatis dengan Dimas dan Yuqi Calya kembali ke tendanya di sana sudah ada Mutiara, Siska, Tiwi, Yuda, Janu bahkan Radit sekalipun.

"Iya Anjay gw janda sekarang"

"Jomblo Cal kan belum menikah" Ralat Janu

"Eh iya Jomblo. Keren ya bisa galau nanti pasti seru haha" Ucap Calya berusaha tertawa untuk menutupi hatinya yang hancur berkeping-keping.

Ia hancur karena orang yang di cintanya lebih mempercayai ucapan wanita lain daripada dirinya. meskipun begitu hati Calya masih resah karena ingin tahu keadaan Dimas selepas terkena pukulannya, Calya juga melihat ujung bibir Dimas yang mengeluarkan Darah, sungguh ia akan mengutuk dirinya sendiri karena membuat Dimas terluka seperti itu.

"Gila Cal lo tegar banget jadi cewek" Calya yang putus teman-temannya yang galau lihat saja bahkan Mutiara mengeluarkan air mata sekarang.

"Udahlah gw gpp kok" kata Calya menenangkan Mutiara.

Yuda, Janu dan Radit bingung ingin berbuat apa. Mereka tidak tahu dengan jelas masalah yang di alami Calya terkecuali Janu.

Soal pernyataan Janu menyukai Calya itu benar adanya. Janu jatuh cinta pada Calya saat pertama mereka bertemu, saat itu Calya menanyakan ruang guru kepada Janu dan sejak saat itu Janu selalu memikirkan Calya, diam-diam Janu juga selalu mencari tau apapun tentang Calya namun pada suatu waktu ia harus menghentikan cintanya untuk Calya setelah mengetahui gadis itu menyukai ketua geng sekaligus sahabat baiknya, yaitu Dimas. Harapannya untuk mendapatkan Calya semakin ia kubur dalam-dalam saat tau Dimas yang bisa membuka hati lagi kepada seorang wanita dan wanita itu ialah Calya orang yang ia cintai secara diam-diam jadi wajar saja bila saat ini Janu merasakan apa yang Calya rasakan. Ia kecewa saat tau sahabat baiknya melukai hati orang yang ia cintai.

Janu sangat pintar menyembunyikan perasaannya hingga tidak ada satu orang pun yang curiga kalau ia menyukai Calya. Ingatkah kalian waktu anak The-D sedang bermain truth or dare dan Janu dengan tiba-tiba di beri pertanyaan siapa gadis yang sedang ia sukai, Janu dengan asal menyebutkan nama Tiwi anak kelas 10, bukan Tiwi teman Calya ya. padahal di dalam hatinya terucap lantang nama Calya agar tidak ada yang curiga.

Dimas dan Yuqi berjalan melewati mereka begitu saja. Tanpa tau malu Yuqi bergelayut di lengan Dimas. Kek monyet aja, eh.

Calya terdiam ia cukup lega melihat Dimas baik-baik saja dan ujung bibirnya tak lagi mengeluarkan darah meski masih ada lebam biru yang tersisa di sana.

"Kaga punya malu tuh perek. Gw jambak juga nih" kesal Mutiara ingin menghampiri Yuqi namun di tahan oleh Janu

"Jangan buat keributan" kata Janu pelan. Mutiara yang menyukai Janu di bilang seperti itu otomatis langsung nurut apa yang di katakan Crushnya.

"Eh Iya-Iya engga" jawab Mutiara malu-malu melihat lengannya yang di pegang Janu.

Tanpa sadar Calya sudah menghilangkan meninggalkan mereka.

Hari semakin larut namun Calya tak juga mau beranjak dari tempatnya sekarang duduk.

Calya duduk di sebuah batu besar, menikmati angin malam yang indah dengan bintang-bintang yang terang di atas langit yang cerah.

"Ga nyangka bakalan kaya gini" kata Calya tertawa "Dada gw sakit banget, segininya ya patah hati?" tanyanya lagi pada diri sendiri.

Calya terperanjat kaget saat Janu tiba-tiba memakaikan jaket di tubuhnya "Dingin. Nanti masuk angin" Ucap Janu kemudian ikut duduk di samping Calya.

"Ngagetin aja. Lo ngapain ke sini?" Calya memakai jaket pemeberian Janu.

"Iseng aja nyari angin, di tenda bosen eh pas sampe sini liat lo lagi duduk ywdh gw samperin" Alibi Janu padahal dirinya sengaja mencari Calya yang tiba-tiba menghilang dari pandangannya pada saat di depan tenda tadi.

Calya melirik telapak tangan Janu yang mengeluarkan Darah "Eh woi tangan lo kenapa? Kok berdarah" panik Calya memegang pergelangan tangan Janu untuk melihat telapak tangan lelaki tersebut

"Hehe tadi jatuh noh di sana. licin lagian lo kok bisa si naik ke sini?" Janu beneran jatuh saat ia menaiki satu persatu batu agar bisa menghapiri Calya yang duduk di atas batu paling besar.

"Ish geblek banget dah, bentar keknya gw punya tisu basah" kata Calya merogo kantong celananya yang ternyata benar ada 1 tisu basah shasetan untuk persiapan kalau-kalau tangannya kotor atau kering.

Calya membersihkan telapak tangan Janu yang berdarah sekaligus kotor akibat terkena tanah sewaktu dirinya terjatuh. Calya membersihkannya dengan telaten membuat Janu tersenyum melihatnya.

Ckrek

"Keren-keren. Coba ganti gaya, Janu rangkul Calya dong biar lebih romantis" Ucap Yuqi yang tengah memotret Janu dan Calya secara tiba-tiba.

"Mau lo apa si? hapus foto itu sekarang!" Kata Janu penuh penakanan 

"Enak aja ga bisa lah. Calya kalau foto ini gw kasih ke Mutiara pasti dia bakalan kecewa banget deh"

"Jangan coba-coba lakukan hal itu Yuqi!" Kata Calya kemudia bangun dari duduknya.

Janu bingung apa hubungannya dengan Mutiara?.

Yuqi seakan bisa membaca raut wajah Janu dan kembali bersuara "Aduh Janu lo ga tau kalau Mutiara sahabat dekat Calya itu suka sama lo tapi lo malah suka Calya yang jelas-jelas sukanya sama sahabat lo sendiri"

Calya yang mendengar pernyataan Yuqi menatap Janu penuh tanda tanya

"Tutup mulut lo!" Kata Janu berusaha mengambil hp yang di pegang Yuqi namun Yuqi dengan gesit menghindar.

"Eist ga bisa. Udahlah emang udah saatnya Mutiara tau dan hubungan pertemanan kalian bakal hancur. Kasian deh udah percintaan hancur eh persahabatan ikut hancur ckckck"

"Perempuan licik" Calya berhasil merebut hp Yuqi namun Yuqi tetap mempertahankan hpnya sehingga ia menarik dengan keras hp yang di pegang Calya namun karena ulahnya yang seperti itu Yuqi jadi terhuyung ke belakang membuatnya jatuh dari batu besar tersebut.

"Yuqi" Teriak Dimas menghampiri Yuqi yang sudah jatuh. untunglah gadis itu jatuh di atas rumput yang tebal sehingga tidak membuatnya terluka begitu parah "Kenapa kamu bisa jatuh?"

"Hiks. C..calya yang dorong aku Dim" kata Yuqi menunjuk Calya membuat Dimas mendongakkan kepalanya menatap gadis yang sedang berdiri di atas batu besar yang tengah menatapnya juga

"Cih drama classic gw udah sering liat ini di film-film. Kita liat si Dimas bakalan percaya sama siapa. Calya atau Yuqi?" Samuel yang membuntuti mereka sedari awal hanya bisa mengelus-elus Drone yang habis ia pakai untuk merekam semua kemanipulatifan dari seorang Yuqi.

_______________________________

Ayo kira-kira Dimas bakalan terhasut Yuqi ga?

Sampai bertemu di part selanjutnya;

TIME LOOP (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang