49|Samuel

40 8 1
                                    

Hai. Jangan lupa vote:)
_______________________________
|Selamat membaca|




Tepat pada hari Minggu Calya memutuskan untuk mengajak  Mutiara, Siska dan Tiwi berlibur ke salah satu pantai yang ada di Jakarta.

Soal Yuqi, Calya terakhir bertemu dengannya di warung Bu Efi kemarin, setelah itu Calya tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Yuqi lagi.

"Kemarin kalian ketangkep pa Saipudin ga?" tanya Calya yang sedang mengoleskan Sunscream ke tangannya.

"Engga. Kita kemarin ngumpet di kamar mandi cewek sampe jam pelajaran kedua" jawab Tiwi yang sedang meminum es kelapa muda.

Setelah bolos kemarin Calya tak kembali lagi ke kelas, ia di warung Bu Efi untuk mengobrol dengan Dimas.

"Jahat banget gw di tinggal" kata Calya menatap cemberut teman-temannya.

"Haha sorry-sorry. Kita kemarin panik woi, yang penting lo ga ketangkep pa Saipudin" jawab Mutiara "Btw lo kemarin kenapa teriak sebelum Pa Saipudin datang?"

Calya nampak diam sebentar. Calya bingung, haruskah ia memberi tahu teman-temannya kalau kemarin Janu hampir kepergok pipis sembarangan? Aish itu cerita yang memalukan, jadi Calya akan merahasiakannya saja, kasian Janu. "Ah anu gw refleks aja ga tau kenapa" jawab Calya membuat teman-temannya percaya-percaya saja.

"Si Dimas ngapain manggil kita kemarin?" tanya Siska

"Dia cuma mau temui Yuqi sama gw untuk balikin gelang ini" jawab Calya menunjukkan gelangnya yang sudah kembali.

"Hubungannya Dimas manggil kita terus apa?" tanya Tiwi garuk-garuk kepala karena bingung

"Mau bikin kalian percaya lagi sama gw maybe. Secara kan Dimas belum tau kalau kalian, eh lebih tepatnya Siska sama lo Tiwi cuma pura-pura ada di pihak Yuqi" jelas Calya seraya mengangkat kedua bahunya. Ia juga tidak tau apa tujuan Dimas memanggil teman-temannya karena lelaki itu tidak menjelaskan kemarin dan Calya juga tidak bertanya.

Mereka berempat menghabiskan waktu hingga sore di pantai, mulai dari bermain pasir seperti anak TK, berfoto-foto, bermain air dan sekarang waktunya melihat senja.

Polsel Calya berdering tanda ada panggilan masuk. Tertera nama sang Ayah di sana, jadi Calya langsung mengangkatnya dengan sedikit menjauh dari teman-temannya yang sedang memotret pemandangan senja yang menyejukkan hati karena keindahannya.

"Halo Pah ada apa?" tanya Calya

"Calya kamu bisa cepat ke rumah Samuel sekarang? Om Indra bilang kalau Samuel sudah 2 hari tidak keluar kamar. Tolong kamu bantu Om Indra ya nak, sekali saja papah mohon" jawab sang ayah di sebrang sana dengan nada yang khawatir dengan anak sahabatnya sewaktu di SMP.

Calya yang mendengar nada suara sang ayah jadi tidak tega menolaknya. Apa yang terjadi dengan Samuel? Mengapa laki-laki itu mengurung diri. Padahal beberapa hari yang lalu Samuel terlihat baik-baik saja saat menjemputnya sepulang camping dari puncak.

"Hmm oke pah tolong kirim Calya alamat rumahnya ya" jawab Calya yang tidak tahu rumah Samuel karena ia tak pernah berkunjung ke rumah laki-laki itu.

"Baiklah nanti papah kirim melalui WhatsApp"

"Iya Pah" setelah mengucapkan itu Agus mematikan panggilan telponnya dan langsung mengirim Calya alamat rumah Indah alias tempat tinggal Samuel.

Calya menghampiri teman-temannya yang masih berada di tepi pantai, mengamati awan berwarna jingga di depannya.

"Guys balik yuk udah sore, tadi papah gw nelpon nyuru pulang, ada urusan mendadak katanya" kata Calya yang tidak menjelaskan secara detail tujuan aslinya.

TIME LOOP (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang