04|Minta Maaf

203 24 15
                                    

Sebelum lanjut baca cuma mau ngingetin untuk vote sebelum atau sesudah membaca ya.jangan lupa tinggalkan komentar, ayo banyak² komen biar updatenya cepet kalo bisa komen di setiap paragraf juga gpp😂

Happy Reading!!
_______________________________

Maaf membuatmu marah, aku hanya ingin mengenalmu lebih dalam.

-Calya Gwen Humeera

_______________________________















Calya berusaha untuk menyamai langkah Dimas namun Dimas yang menyadarinya juga mempercepat langkahnya

Tak menyerah Calya berusaha kembali untuk menyusul Dimas.

Namun tiba-tiba Dimas berhenti mendadak membuat Calya yang belum mengambil persiapan berhenti menabrak punggung Dimas, lalu jatuh ke lantai.

"Awww sakitnya" ucap Calya memegangi jidatnya yang terasa nyeri karena terbentur punggung kekar Dimas.

"Berhenti!" satu kata keluar dari mulut Dimas

Calya tak mengerti ucapan Dimas, padahal ia tidak sedang melakukan apapun mengapa di suru berhenti.

"Idiot" kata Dimas pergi meninggalkan Calya tanpa membantunya untuk berdiri

Calya yang tak terima dengan perkataan Dimas berdiri dari jatuhnya lalu kembali mengejar Dimas.

"Heh beruang kutub gw itu cuma mau minta maaf. Ko lo malah ngatain si" ucap Calya yang masih berusaha menyamai langkahnya dengan Dimas

"Berhenti ikutin gw!" kata Dimas dengan tatapan tajamnya.

"Kalo gw gak mau kenapa?" tantang Calya tidak merasa takut sama sekali dengan tatapan maut Dimas.

Dimas masuk ke dalam kelasnya tanpa memperdulikan Calya yang sedang menggerutu di ambang pintu.

"Ngapain?" tanya Dimas saat Calya duduk di sebelahnya

"Lo lupa? kita kan sebangku" jawab Calya membuat Dimas mendengus kasar dan melakukan kebiasaannya, yaitu tertidur di tengah tangan yang terlipat di atas meja.

"Dimas lo maafin gue gak?"

"Dimas masa semalem gw mikirin lo"

"Makasih yah udah bantu gw dari kejaran anjing"

"Dimas lo tau ga?"

Calya terus berbicara walaupun tidak di jawab dengan Dimas.

Dimas yang merasa terganggu dengan suara Calya menyumpal kedua telinganya dengan Earphone lalu kembali tertidur.

"Dasar manusia aneh" kata Calya yang kesal di cuekin.

"Katanya mau ke toilet tapi malah berduaan disini" kata Mutiara yang baru saja memasuki kelas.

"Eh gue lupa kalo lo masih di kantin. maaf hehe" ucap Calya menyengir kuda.

"Cih bodo ah, gw nunggu sampe di kerumunin laler tau! lo malah enak-enakan disini" ujar Mutiara melipat tangan di bawah dada, berlagak sedang marah padahal ia hanya ingin mengerjai Calya.

"Ihh jangan gitu lah
Hmm nanti gw beliin es krim moci deh 1"

"Dua" tawar Mutiara

"Buset punya temen baru kang morotin. Ok deal" putus Calya akhirnya.

"Eh bercanda Cal" ucap Mutiara menggaruk tengkunya yang tidak gatal.

"Bawa santai aja si Mut" balas Calya yang melihat sikap Mutiara yang terlalu serius.

Mutiara hanya tertawa canggung dan kini menggaruk-garuk pipinya. satu sikap Mutiara yang baru Calya ketahui, yaitu suka menggaruk ketika merasa dirinya membosankan.

Padahal Calya menganggapnya asik-asik saja mengapa teman Mutiara meninggalkanya karena alasan yang sungguh tidak masuk akal.

Di sebelah Calya. Dimas sebenarnya tidak tidur dan tidak menyambungkan earphone ke hpnya. ia sedari tadi mendengarkan percakapan Calya dan Mutiara

***

"ASSALAMU'ALAIKUM. CALYA YANG CANTIK, CALON ISTRINYA JEON JUNGKOOK, PACARNYA SEHUN, SELINGKUHANNYA JAEMIN PULANG" ucap Calya saat baru memasuki rumah.

Intan keluar dari dapur dengan spatula yang di pegangnya. ingin sekali ia menjitak anaknya dengan spatula karena suka sekali berteriak seolah tidak ada penghuni lain di bumi ini.

"Perasaan mamah dulu pas hamil kamu ngidam pengen makan mangga muda deh bukan toa mushola" ujar Intan berusaha untuk menahan tangannya yang sudah gatal untuk tidak menyumpel mulut Calya dengan sendal bolong milik suaminya.

"Mamahku yang cantik tapi masih cantikan aku, kalo orang salam itu di jawab bukan emosi. mamah ini berdosa banget" balas Calya menggelengkan kepalanya.

"Waalaikumsalam" ucap Intan masih menahan kedongkolannya dengan sikap Calya.

"Nah gitu dong"

"Ya Allah kalo ada yang mau tuker tambah ni anak ikhlas saya. sama kipas angin otek-otekan juga gpp" ucap Intan seakan sedang berdoa lalu kembali kedalam dapur tanpa bicara lagi dengan Calya.

"Kayaknya mamah depresot" Calya menggaruk lehernya yang tiba-tiba gatal lalu jalan menuju kamar untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian.

Setelah selesai melakukan ritual mandinya Calya memakai baju santai dan turun ke bawah untuk mencari cemilan.

"Gimana hari pertama masuk sekolah barunya?" tanya Intan yang sedang duduk di ruang tv dengan Calya.

"Gak gimana-gimana" jawab Calya sambil memakan kripik kentang milik adiknya. kalau Bara tau bisa perang dunia ke 3 hanya karena keripik kentang.

"Udah dapet temen belum?jangan bilang gak ada yang mau temenan sama kamu karena otaknya setengah" kata Intan tanpa rasa berdosa mengucapkannya.

"Astagfirullah mamah zolim banget"

"Fakta kali" jawab Intan asal lalu menyomot kripik kentang yang di pegang Calya.

"Dapet lah mah. namanya Mutiara tapi bukan perhiasan ya" ujar Calya yang langsung di jitak keningnya oleh Intan.

"MAHHH KERIPIK KENTANG AKU DIMANA YAH? KEMARIN AKU TARO KULKAS DEH. KO GAK ADA?" teriak Bara dari arah dapur.

"Mampus gue" Calya meletakan bungkus keripik kentang ke pangkuan mamahnya lalu ia segera menaiki tangga untuk masuk kedalam kamar dan mengunci pintu kamarnya rapat².

Intan sempat diam beberapa menit, menyadari hal zolim yang di lakukan anak perempuannya ia langsung membuang bungkus kripik kentang ke sembarang arah lalu ikut pergi masuk ke dalam kamarnya.

Bara yang melihat ruang keluarga tidak ada mamah dan kakanya hanya berdecak kesal "anak sabar, anak baik, inget belum beli baju Upin&Ipin lovers jadi gaboleh kesel sama emak" ucap Bara mengelus dadanya berusaha menahan diri untuk tidak mengumpati kakak dan mamahnya karena ia takut kualat dan takut tidak di belikan baju Upin Ipin oleh Intan.

TIME LOOP (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang