39|Renggang

45 9 1
                                    

Ayo ramaikan sama vote dan komen kalian biar yaarii makin rajin updatenya.

Tandai jika ada kesalahan.
_______________________________
|Selamat membaca|







Camping kali ini di lakukan bebas dengan kata lain tidak banyak aturan-aturan dan kegiatan belajar mengajar seperti camping pada umumnya.

Siswa-siswi SMA Trisatya di beri kesempatan untuk bersenang-senang dengan acara apapun yang mereka buat sendiri tanpa aturan dari pihak sekolah dengan syarat tidak melanggar unsur hukum, agama dan tidak merusak lingkungan sekitar. Jadi main sehat-sehat dan tetap bermanfaat namun menyenangkan.

Seperti sekarang siswa-siswi SMA Trisatya akan melakukan barbequean dengan masing-masing kelompok menyediakan menu barbeque yang berbeda, ada yang bakar jagung, sosis, daging sapi, dan sejenis barbequean lainnya, ada juga yang menyiapkan minuman. Makan kalo ga minum ya seret.

Kelompok Calya kebagian membakar sosis. Calya sedang sibuk membalik-balik sosis agar tidak hangus meskipun pikirannya masih melayang ke insiden sore tadi

"Cal mentega kita habis tolong pintain ke kelompok lain dong soalnya di sini cuma lo yang berani, gw malu" pinta Mutiara menggaruk pipinya takut Calya tidak mau

"Dih biasa malu-maluin juga" kata Calya kemudian pergi untuk meminta mentega kepada kelompok lain.

Banyak kelompok yang juga kehabisan mentega dan hanya ada 2 kelompok yang belum Calya kunjungi yaitu kelompok Dimas dan kelompok Yuqi. Kalau kelompok Dimas mustahil ada mentega karena kelompoknya di beri tugas untuk membuat es teh jadilah pilihan satu-satunya ke kelompok Yuqi

Lagi-lagi Calya melihat Dimas sedang berbicara dengan Yuqi yang sendang membakar jagung.

"Lagi?" Calya ingin kembali ke kelompoknya namun ia belum mendapatkan mentega bisa-bisa nanti Mutiara ngamuk, tapi kalau ia berjalan ke sana bakalan lebih nyesek ngeliat Dimas yang ketawa bareng Yuqi di depan matanya lagi

Calya menurunkan egonya dan tetap memilih untuk menghampiri kelompok Yuqi.

Sesampainya di sana Dimas dan Yuqi terlihat kaget atas kedatangan Calya namun kalian tau kan kalo Dimas itu pinter nyembunyiin ekspresinya. laki-laki itu kembali terdiam seperti tidak melakukan kesalahan apa-apa.

"E..eh Calya ada apa ya?" Tanya Yuqi aga sedikit terbata

"Ada mentaga ga? Mau minta soalnya punya gw habis" jawab Calya tak ingin basa-basi

"A.ada kok. Tunggu sebentar ya gw masih banyak yang baru" Jawab Yuqi masuk kedalam tendanya

"Kamu ngapain?" Tanya Calya datar tanpa memandang Dimas sedikitpun

"Kebetulan lewat aja. Nyium aroma jagung aku jadi pengen minta" jawab Dimas

"Aku ga suka kamu berbohong"

"Aku ga boh...."

"Nih Cal cukup kan?" Ucap Yuqi menyodorkan sebungkus mentega yang masih baru

"Lebih dari cukup. Terima kasih banyak Yuqi" jawab Calya menerima mentega yang diberikan Yuqi

"Iya sama-sama. Apa si yang engga buat temen" jawab Yuqi tersenyum lebar

"Gw balik dulu. Kelompok gw pasti udah nunggu, bye" Pamitnya pada Yuqi "Selamat bersenang-senang Dimas Adrian Emilio!" Ucap Calya pelan namun penuh penekanan untuk Dimas saat ia membalikkan badannya.

Dimas mendengar perkataan Calya karena gadisnya itu bicara di sampingnya, Yuqi juga mendengar jika tidak mana mungkin ia tersenyum penuh kemenangan seperti sekarang.

Dimas ingin menyusul langkah Calya yang menjauh namun tertahan oleh suara Yuqi "Nih katanya mau jagung bakar. Aku udah buatin cape-cape masa ga di makan"

Dimas memilih untuk tetap di tenda Yuqi. Ia bingung apakah perbuatannya sekarang ini benar? Apakah ia telah melukai gadisnya?

Dimas harus memilih siapa? Pacarnya atau cinta pertamanya?.

Calya kembali ke tendanya ia melemparkan mentega ke meja kelompoknya.

Mutiara yang sedang mencoba sosis bakar langsung kaget sehingga sosisnya jatuh ke bawah "Anjing" umpatnya ingin marah kepada Calya namun melihat ekspresi Calya yang datar membuat nyalinya menciut seketika "Sorry-sorry gue latah tadi hehe" alibinya menggaruk pipi.

"Kenapa lagi Cal?" Tanya Siska yang sedang menata sosis yang telah matang ke atas piring.

"Huaaaaaaa masa mereka kepergok berduaan lagi mana si Dimas kek orang dongo ga merasa bersalah" kata Calya pelan ia tak ingin orang lain tau masalah tentang hubungannya.

"Wah emang keterlaluan mereka. Yang pertama gw masih sabar ya ini udah 2 kali harus di kasih pelajaran" Siska yang masih memegang saus mayones hendak pergi menghampiri Yuqi dan Dimas namun langkahnya di tahan oleh Calya.

"Wettt mau ngapain lo? Jangan bikin keributan di sini. Kita lagi party kasian yang lain kalo kita bikin keributan" kata Tiwi yang ada benarnya

"Iya bener sabar bentar ya nanti pulang dari sini baru kita bogem mereka berudua" kata Mutiara bukannya memberi pencerahan malah ngasih saran menunda pertengkaran.

Calya bingung yang punya hubungan dia yang repot malah teman-temannya "Udah-udah sebelumnya makasih banyak atas keperdulian kalian tapi ini masalah gw biar gw yang urus sama Dimas nanti. Gw ga mau kalian terseret kedalam masalah pribadi gw oke?"

"Oke-oke aja tapi kalo si Yuqi masih kek gitu gw tetep bakalan bogem dia" kata Siska membuat Calya berdidik ngeri membayangkannya.

"Udah-udah gw juga mohon sama kalian untuk saat ini tolong kalian bersikap baik sama Yuqi bikin seolah gak ada yang terjadi bisa kan?"

"Mana bisa anj..."

"Gw mohon" pinta Calya memutus ucapan Siska

"Ah Iya-Iya tapi gw tetep ga mau nanya kalo dia ga nanya duluan titik." Kata Siska lanjut menata sosis-sosis matang yang tadi sempat tertunda.

Siswa-siswi SMA Trisatya sudah selesai melakukan tugasnya masing-masing kemudian mereka berkumpul di lapangan luas samping tenda-tenda dan membentuk lingkaran besar. Makanan dan minuman sudah tersusun rapi , mereka semua akan makan bersama.

Dimas duduk di samping Calya. Sebisa mungkin Dimas mengajak ngobrol gadisnya namun Calya hanya membalas sekedarnya.

"Eh ikutan dong. Janu geser dikit!" Kata Yuqi tiba-tiba menyelip ke samping Dimas dengan cara mendorong Janu. Jujur Janu kesal kalau saja bukan perempuan Janu sudah pasti menoyor kepala Yuqi.

Dimas duduk di anatara Calya dan Yuqi. Mutiara sudah ingin membuka suara namun di tahan oleh Calya.

Calya menggelengkan kepalanya tanda ingin mengatakan 'jangan' secara tidak langsung.

"Dia ngelunjak" Kata Mutiara berbisik

"Udah biarin"

"Kalau makan pelan-pelan"  ucap Dimas untuk Yuqi bukan untuk Calya.

"Hehe enak soalnya. Kamu mau ga?" Jawab Yuqi menyodorkan jagung bakar untuk Dimas. Lelaki itu dengan santai menerima suapan dari Yuqi. Entah sengaja atau lupa ia seakan tidak menyadari kehadiran Calya di sampingnya.

"Lo brengsek Dim!"

TIME LOOP (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang