Foto editan di atas dan foto2 editan lainnya hanya untuk kepentingan cerita ini (halu), dan sedikit menambah feel untuk karakter Dimas dan Calya,
Jadi jangan di salah gunakan ya.
______________________________________
Yaarii harap pembaca cerita ini bersikap rasional dan paham bahwa mereka semua tidaklah nyata.Jadi jangan menyebut-nyebut secara gamblang karakter fiksi kepada artis/idol yang bersangkutan.
Jangan cuma di cerita ini tapi terapin juga ke cerita author² lain ya yorobun.
Jadilah pembaca yang bijak ❤️
______________________________________
Tandai kalo ada kesalahan, yaarii juga masih membutuhkan pendapat kalian ❤️
______________________________________
Happy Reading( ◜‿◝ )♡"Lo gpp?" Tanya Calya pada Yuqi yang gemetar memegang nampan.
"Maaf, gara-gara gw lo jadi ribut sama kakel itu" Ucap Yuqi menundukkan kepala.
"Hey, ini bukan salah lo, mereka emang pantes di gituin" Calya menepuk pelan punggung Yuqi "Lain kali kalo di suru-suru kaya gitu lagi Lo tolak aja, kalau dia jahatin lo, laporin aja ke guru BK ya" Saran Calya.
"Iya Cal"
Tak lama Mutiara dan Janu datang membawa beberapa air mineral, di belakang mereka juga ada Siska dan Tiwi.
"Eh gw denger-denger ada keributan, kenapa?" Tanya Mutiara meletakkan air minum yang ia beli ke atas meja.
"Si Shafa berulah lagi" Jawab Calya membuat Mutiara mengangguk paham.
"Belum di rukyah mah gak akan tobat dia" Celetuk Siska.
"Eh kalian gabung di sini aja" Pinta Calya kepada Siska dan Tiwi "Lo juga" lanjutnya kepada Yuqi yang hanya diam sedari tadi.
"Gue?" Tanya'nya menunjuk diri sendiri.
Calya menganggukkan kepalanya, kemudian Yuqi ikut bergabung bersama mereka.Yuda juga sudah kembali dengan membawa 1 bungkus cilok.
Dimas menyodorkan uang bernilai 50 ribu kepada Mutiara tanpa sepatah kata pun, ia berniat mengganti uang minumnya.
"Buat apa?" Tanya Mutiara kebingungan.
"Uang air" Itu bukan Dimas yang menjawab melainkan Calya.
"Jih gak ada kembalian" Kata Mutiara kembali menyodorkan uang tersebut kepada Dimas.
"Udahlah sini" Janu mengambil uang itu dan di masukkan kedalam saku bajunya.
"Eh kalian belum bikin kelompok kan buat kegiatan ultah SMA kita?" Tanya Calya.
"Belum" Jawab Siska, Yuqi dan Tiwi berbarengan.
"Gimana kalo kalian satu kelompok sama kita?" Tawar Calya "Boleh kan Dim?" Ia menatap Dimas untuk mendapatkan persetujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME LOOP (ON GOING)
Teen Fiction----------(On going)----------- Rasa trauma Dimas kepada seorang perempuan sering di artikan ia menjadi seperti sosok laki-laki yang anti jatuh cinta namun sejak kedatangan gadis aktif bernama Calya traumanya perlahan menghilang meski awalnya kehadi...