Annyeong apa kabar kalian?, semoga baik yah. Sekarang yaarii jarang update nih karena sibuk sama tugas² sekolah online, hiks kangen sekolah offline:v
______________________________________Buat kalian yang masih mantengin/nungguin cerita ini, makasih banyak yah♡
______________________________________Tandai kalo ada kesalahan, teypo dan sejenisnya..jangan lupa vote dan komen, karena vote/komen(positif) dari kalian itu sangat-sangat berharga buat yaarii.
______________________________________
♡Happy Reading!♡Dimas menelusuri koridor sekolah yang masih di penuhi oleh siswi-siswi Trisatya. Siswi-siswi tersebut masih heboh namun Dimas memilih menulikan pendengarannya.
Buagh
"Awww" Seorang gadis terjatuh karena menabrak Dimas. gadis tersebut sepertinya anak baru, terlihat dari seragamnya yang berbeda dengan seragam SMA Trisatya.
"Maaf gw gak sengaja" Ucap gadis tersebut, namun yang membuat Dimas terdiam adalah saat ia melihat gelang yang di pakai gadis tersebut.
Dimas mengulurkan tangannya, hal yang jarang sekali ia lakukan kecuali kepada Calya. Gadis tersebut sempat terdiam terpaku karena ketampanan Dimas namun ia segera menghentikan lamunannya dan meraih lengan Dimas untuk kembali berdiri.
Saat gadis tersebut memegang tangan Dimas, lelaki itu terus saja memandangkan fokusnya pada gelang yang melingkar di lengan gadis tersebut. Ia kemudian mengarahkan pandangannya pada gelang yang melingkar di pergelangan tangannya juga. "Sama" Gumam Dimas namun masih bisa terdengar oleh gadis yang menabraknya itu.
"Hah, apanya yang sama?" Tanyanya bingung.
Dimas tak menjawab pertanyaan gadis tersebut dan malah membaca nametag yang tertera di baju gadis tersebut, Yuqi Daisy Caroline. setelah membacanya ia melanjutkan perjalanan menuju warung Bu Efi tanpa mengucapkan sepatah katapun untuk Yuqi.
Yiqi menatap punggung Dimas yang semakin menjauh dari pandangannya. "Cowok tadi ganteng juga. dia akan jadi incaran gue" Tekat Yuqi kembali jalan mencari kantor guru dengan wajah yang tak henti-hentinya tersenyum.
Dimas berjalan menuju warung Bu Efi yang sudah di padati oleh anak The-D.
"MARI KITA SAMBUT KEDATANGAN KETUA KITA YANG BARU SAJA MEMILIKI SEORANG PACAR" Teriak Yuda menggunakan karton yang di gulung sebagai toa saat Dimas baru saja memasuki warung Bu Efi.
Suara tepukan tangan terdengar nyaring di seluruh ruangan, hal tersebut membuat Dimas menghembuskan nafas kasar karena ulah teman-temannya.
"Bu kopi good day satu" Pinta Dimas kepada Bu Efi dan mengabaikan kehebohan teman-temannya.
"Baik den, ibu buatin" Jawab Bu Efi yang masih senyum-senyum sendiri karena melihat tingkah anak The-D.
"Pj² dong elah, yang baru jadian ngopi sendirian aja" Sindir Janu.
"Ck. ambil, nanti gw bayar" Kata Dimas menyandarkan punggungnya pada tembok.
"ASIK. BUUU KOPI 1, GORENGAN JUGA. DIMAS YANG BAYAR" Teriak Janu heboh, menghampiri Bu Efi dengan langkah seperti anak kecil yang sedang kesenangan.
Yuda menghampiri Dimas "Janu doang nih?, Gw enggak?" Tanya Yuda memanyunkan bibirnya, membuat Dimas menatap temannya dengan tatapan jijik.
"Najis. Semuanya hari ini makan- minum gratis, gw yang bayar" Tegas Dimas membuat anak The-D berhamburan menghampiri Bu Efi "Asal tau diri aja" Lanjut Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME LOOP (ON GOING)
Teen Fiction----------(On going)----------- Rasa trauma Dimas kepada seorang perempuan sering di artikan ia menjadi seperti sosok laki-laki yang anti jatuh cinta namun sejak kedatangan gadis aktif bernama Calya traumanya perlahan menghilang meski awalnya kehadi...