44|Terungkap?

57 10 2
                                    

|Selamat membaca|

_______________________________

Dimas pergi meninggalkan Calya dan kembali ke warung Bu Efi untuk mengambil mobilnya.

The-D tidak terpecah belah meskipun Janu kemarin sempat bermasalah dengan Dimas, masalah itu tidak akan di bawa oleh mereka ke dalam gengnya. The-D sangat menjunjung tinggi solidaritas, mereka tidak mudah terpecah belah apalagi hanya karena wanita. Namun menjadi tidak seakrab dulu sudah di pastikan akan tetap ada, biarlah waktu yang membuat mereka kembali seperti semula.

"Dim. aku bareng kamu ya" ucap Yuqi yang tiba-tiba menghampiri Dimas

Dimas hanya mengangguk kemudian langsung masuk kedalam mobilnya, di susul Yuqi yang kini juga sudah berada di dalam mobilnya

"Lah tumben ga sama si Bu Bos?" tanya Radims yang tidak tau apa-apa masalah di puncak. Bu bos yang ia maksud itu Calya.

"Mana saya tau, saya kan ganteng" jawab Yuda kemudian masuk kedalam warung Bu Efi untuk memakan gorengan kesukaannya.

Di dalam mobil sangat hening, Dimas sedang fokus berkendara, sedangkan Yuqi fokus pada ponselnya. Jika Calya yang saat ini bersamanya sudah pasti suasana akan ramai karena Calya ialah sosok wanita yang tidak pernah mati topik, Dimas jadi merindukan gadis itu.

"Sampe" kata Dimas saat mereka sudah sampai di alamat yang Yuqi arahkan tadi.

Pandangan Yuqi terlepas dari handphonenya kemudian melihat sekeliling dan ternyata benar mereka berdua sudah sampai di depan rumahnya "Ayo mampir dulu"

"Lain kali"

"Ayolah please. Aku mau kenalin kamu sama mama"

"Ok" final Dimas yang turun dari mobil mengikuti Yuqi.

Saat mereka sudah di pintu utama, Sefti>ibu dari Yuqi lebih dulu membukakan mereka pintu.

"Yuqi kamu sudah sampai. Kenapa ga minta papah jemput?" tanya Sefti yang belum sadar keberadaan Dimas

Dimas bingung saat wanita paruh baya di depannya menyebut papah. Bukankah Yuqi bilang gelang mereka itu pemberian almarhum sang ayah? atau mungkin papah yang di maksud Sefti itu ialah ayah sambung Yuqi?.

"Iya Mah aku pulang sama teman aku. Nih, Dimas namanya" ucap Yuqi memperkenalkan Dimas pada Sefti

Sefti yang melihat keberadaan Dimas di belakang Yuqi langsung tersenyum ke arahnya, Dimas membalasnya dengan cara menyalimi lengan Sefti.

"Aduh makasih banyak ya Nak Dimas. Ayo masuk" tadinya Dimas ingin menolak namun Yuqi menarik paksa pergelangan tangan Dimas untuk masuk.

"Aku mau ganti baju dulu sebentar. Kamu di sini dulu ya" kata Yuqi yang di balas anggukan kepala oleh Dimas, kemudian gadis itu berjalan menuju kamarnya.

"Silahkan di minum. Maaf ya cuma ada ini" ucap Sefti menyediakan Dimas teh hangat dan sepiring kue kering.

"Terima kasih banyak. Maaf merepotkan" ucap Dimas tersenyum simpul kepada Sefti.

"Ini ga ngerepotin sama sekali Nak" jawab Sefti duduk di bangku lain dekat Dimas "Dimas. Yuqi kan anak baru, kamu tolong jagain dia ya"

"Iya Bu. Dia juga teman kecil saya jadi sudah pasti saya jaga" tutur Dimas membuat Sefti menyerngitkan alisnya, ia baru tau kalau Yuqi memiliki 1 orang teman laki-laki sewaktu kecil.

"Oh kamu pernah tinggal di Bandung juga?"

"Bandung?" tanya Dimas bingung. pasalnya ia sama sekali tidak pernah tinggal di Bandung. meskipun mendiang sang ayah mempunyai rumah di sana namun Dimas tidak pernah menempatinya.

"Iya kan Yuqi dari kecil tinggal di Bandung dan pada saat kelas 1-2 SMP dia sempat tinggal di sini, di Jakarta tapi pas kelas 3 Yuqi balik lagi ke Bandung dan baru sekarang kita ke Jakarta lagi"

"T..tapi Bu saya pernah bertemu Yuqi di Amerika" jelas Dimas membuat Sefti tertawa

"Aduh Nak boro-boro ke Amerika, saya ke sini saja karena suami yang di pindahkan dinasnya" pernyataan Sefti membuat Dimas kaget tak percaya

"Jadi Yuqi tidak pernah tinggal di Amerika? Sekitar 10 tahun yang lalu, dia tidak pernah berkunjung ke Amerika?" tanya Dimas ingin memastikan sekali lagi

"Engga nak. Yuqi dari kecil sudah sama saya tinggal di Bandung dan Jakarta. ga pernah ke Amerika. Emangnya kenapa ya?"

"Tidak ada apa² Bu. terima kasih untuk informasinya, saya harus segera pulang" pamit Dimas berdiri kemudian pergi meninggalkan rumah Yuqi. Sefti yang bingung dengan apa yang terjadi hanya bisa terdiam melihat kepergian Dimas yang sepertinya berubah marah.

"Jadi benar gadis itu Calya bukan Yuqi?"

"Baru sadar mas?" tanya Samuel yang sedang menyandarkan diri di mobil berwarna putih miliknya. Lelaki itu sudah mengantar Calya pulang.

Dimas menyerngitkan dahinya, bingung dengan Samuel yang seolah tau segalanya.

"Lo lupa dia siapa? dia Yuqi Daisy Caroline. mantan sahabat Liodra" Dimas nampak mencerna ucapan Samuel. Sungguh ia sangat bingung dengan apa yang di katakan Samuel.

"Dimas kamu kenapa pul....." Yuqi yang baru keluar dari rumahnya di kejutkan oleh seseorang yang sudah lama sekali tidak ia lihat keberadaannya "El..?" ucap Yuqi parau.

"Hai Yuqi masih kenal gw?"

"L..lo siapa? gw ga kenal!" jawab Yuqi yang kini sudah tercengang tak percaya dengan kehadiran Samuel lagi di hidupnya

"Masa lupa sama mantan pacar lo yang ganteng ini"

To be continued...
_______________________________

Jangan lupa vote ya.

Sampai bertemu di part selanjutnya;

TIME LOOP (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang