21|Es Sudah Mencair?

95 16 0
                                    

Hallo semua,ceritanya makin sepi nih:(

Ceritanya ngebosenin kah?
______________________________________

Buat yang masih baca jangan lupa vote dan komen yah:)
______________________________________
Tandai kalo ada teypo dan kesalahan sejenisnya.
______________________________________
Selamat membaca!












Semua anggota The-D sedang menertawai Yuda di markas ke 2 alias warung milik Bu Efi.

Mereka semua tertawa karena mendengar berita Yuda yang baru saja di tolak cintanya oleh adik kelas bernama Jeni.

"Yha di tolak" Ledek Radit menunjuk Yuda dengan wajah menyebalkannya.

"Anjir gw bengek sampe ngik-ngik" Timpal Janu yang sudah tertawa terbahak-bahak.entahlah apa yang lucu yang pasti mereka senang tertawa di atas penderitaan teman.

"Brisik Lo bekicot!" Ali salah satu anggota The-D mendorong tubuh Janu agar menjauh.pasalnya Janu tertawa di dekatnya hingga membuat kupingnya berdengung.

"Dimas tolongin gue dong.mereka jahat" adu Yuda dengan suara yang menjijikkan untuk didengar.

Dimas hanya menggelengkan kepalanya pelan ia tak habis pikir dengan humor teman-temannya yang begitu receh.

"Bos gimana hubungan lo sama anak baru itu?,ada perkembangan gak?" Tanya Yuda mengalihkan topik pembicaraan agar teman-temannya berhenti menertawakannya.

"Hubungan?" Tanya Dimas bingung. ia menyomot 1 bakwan yang baru saja di bawa oleh Rizal dan memakannya.

"Buset Bos bakwan gw tinggal 1 jadinya!" Protes Rizal melihat bakwannya yang tersisa.

"Pesen lagi" Perintah Dimas disela kunyahannya "Gw bayar"

"Hah serius?,gw pesen 5 ya?" Tanya Rizal tidak tahu diri.bakwan yang di makan 1 tapi minta ganti 5 itu namanya korupsi perbakwanan.jangan di tiru teman-teman.

"Ya" Jawab Dimas enteng membuat Rizal kembali ke bu Efi dengan langkah yang bersemangat.

Kakek Dimas ialah pemilik perusahaan Emilio Club yakni salah satu perusahaan terbesar di Jakarta bahkan bisa di bilang perusahaan terbesar di Indonesia.perusahan itu dulu di wariskan untuk papah Dimas namun semenjak kematian anaknya kakek Dimas akan meneruskan perusahaan itu pada Dimas.karena usia Dimas belum cukup alhasil perusahaan itu masih di lanjutkan oleh Elsa yakni ibunya Dimas.tak heran hidup tanpa seorang ayah masih membuat Dimas merasa berkecukupan malah sangat berkecukupan.

Kakek Dimas hanya memiliki satu orang anak yakni Pasha Emilio ayah dari seorang Dimas Adrian Emilio,pewaris tunggal dari perusahaan Emilio Club namun sayang takdir berkata lain,Pasha harus pergi disaat posisi perusahaan mereka sedang jaya-jayanya.selain memiliki perusahaan yang jaya kakek Dimas juga pemilik sekolah SMA Trisatya, sekolah yang di tempuh Dimas sekarang.makanya tak heran seorang Dimas yang bisa dikatakan bad boy tidak di keluarkan dari sekolah dan yang mengetahui ia cucu dari pemilik sekolah hanyalah guru² dan teman se-gengnya saja.ia tak ingin orang lain tahu tentang itu.

Back to topic...

"Ini ngapa jadi ngomongin bakwan si?" Janu dongkol akibat pertanyaannya yang tidak terbalas.cukup cintanya saja yang tak terbalas jangan pertanyaannya.

"Apa?" Tanya Dimas dengan wajah andalannya yakni datar seperti tembok.

"Gimana hubungan lo sama anak baru itu?" Ulang Yuda.

"Gk gimana²"

"Bohong aja lo.jelas² tadi SMA Trisatya gempar gara-gara lo yang dateng ke sekolah bareng anak baru itu,mana peluk-pelukan lagi" Damprat Yuda.

TIME LOOP (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang