Hai semua, apa kabar?
______________________________________
Maaf ya sekarang yaarii jarang update.
______________________________________
Makasih buat yang udah nungguin cerita ini.Tandai kalo ada kesalahan, yaarii akan nulis lebih baik lagi.
______________________________________
Selamat membaca!Pagi harinya Dimas masih berlabu dalam pikirannya, ia sedang memikirkan apakah benar bahwa inisial A adalah Agus ayah dari sang pacar.
Dengan keadaan hening di dalam mobil yang ia kendarai menuju sekolah, sang pacar yang tengah duduk manis di sampingnya terheran-heran melihat sikap Dimas yang tak seperti biasanya.
"Kamu kenapa?" Dua kata akhirnya keluar dari mulutnya yang sedari tadi tertahan.
Dimas melirik Calya kemudian ia tersenyum tipis dan mengelus surai sang pacar sekilas karena tangannya harus kembali fokus mengemudikan mobil.
"Itu artinya apa?" Seakan belum mendapat jawaban dari tindakan Dimas Calya kembali bertanya dengan wajah polos menggemaskan miliknya.
"Aku gpp sayang"
Jujur jawaban Dimas tidak membuat Calya merasa lega, ia berpikir masih ada yang di tutup-tutupi oleh pacarnya namun tak ingin ambil pusing Calya memilih diam seraya menikmati perjalanan menuju sekolahnya.
Niatnya Dimas ingin membawa motor untuk menuju sekolahnya namun melihat terlalu pagi sekali mereka berangkat lelaki itu tak mau sang kekasih kedinginan karena udara pagi, meski ia tau gadisnya menyukai itu.
Hari ini mereka atau lebih tepatnya siswa siswi kelas 11 SMA Trisatya akan melakukan perjalanan camping di salah satu puncak kota Bogor.
Dengan membawa barang-barang yang hanya di butuhkan membuat Calya tak membawa tas begitu berat.
Calya tak sengaja melihat gelang yang terpasang di pergelangan tangan Dimas, matanya membulat ia baru menyadari gelang miliknya hilang dan gelang yang di pakai Dimas sama persis seperti gelangnya.
"Dim" Panggil Calya, sang kekasih yang di panggil hanya menengokkan kepalanya beberapa detik.
"Hmm?"
"Aku mau tanya sesuatu boleh?"
"Mau tanya apa?"
"Gelang yang kamu pake" Calya sempat menjeda pertanyannya "Dapet dari mana?"
Dimas melirik gelang yang ada di pergelangan tangannya kemudian ia tersenyum tipis "Ini dari seorang anak kecil perempuan 7 tahun yang lalu" Dimas hanya mengatakan itu, ia tak ingin Calya kecewa jika ia bilang ini dari cinta pertamanya yang jujur sampai saat ini masih ia tunggu kehadirannya.
Calya terdiam kemudian ia mengingat kejadian 7 tahun lalu dimana ia memberikan seorang anak kecil seusianya gelang karena lelaki itu sedang bersedih akibat kehilangan sang ayah untuk selama-lamanya.
Ternyata takdir benar-benar indah karena telah mempertemukan kedua insan yang saling menunggu di masa lalu kemudian kembali di pertemukan di masa depan sebagai sepasang kekasih meski dari mereka tidak ada yang menyadarinya.
Calya tersenyum seraya terkekeh kecil "Jadi laki-laki itu kamu" Gumamnya dalam hati.
"Kenapa?" Tanya Dimas bingung melihat sang kekasih yang senyum-senyum sendiri.
"Ah gpp kok" Ingin sekali Calya mengatakan bahwa ia adalah gadis kecil yang memberikan Dimas gelang itu namun ia urungkan karena gelangnya hilang entah kemana, jadi tidak ada barang bukti untuk menunjukkannya.Calya bertekad akan mencarinya sampai ketemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME LOOP (ON GOING)
Novela Juvenil----------(On going)----------- Rasa trauma Dimas kepada seorang perempuan sering di artikan ia menjadi seperti sosok laki-laki yang anti jatuh cinta namun sejak kedatangan gadis aktif bernama Calya traumanya perlahan menghilang meski awalnya kehadi...