48|Bolos

43 9 0
                                    

Hai semua, sebelum baca jangan lupa vote ya.

Komen sebanyak-banyaknya:)

Tandai jika ada kesalahan
_______________________________
|Selamat membaca|














Saat ini Calya, Mutiara, Siska dan Tiwi sedang berjalan menuju warung Bu Efi karena Dimas meminta mereka untuk ke sana.

Bel pelajaran pertama sudah di mulai membuat ke empat gadis itu memutuskan untuk bolos. Lihat saja mereka sekarang sedang bingung bagaimana caranya keluar gerbang tanpa ketahuan penjaga sekolah.

"Gimana ni anjir?" tanya Mutiara menggaruk pipinya

"Lewat samping aja. kalau lewat belakang mustahil karena banyak semak-semak, gw takut pas kita turun dari temboknya malah di patok uler" kata Siska membuat yang lain meringis membayangkanya.

Mereka berempat sudah ada di tembok samping sekolah, di sana sepi, sepertinya aksi bolos mereka tidak akan ketahuan.

"Gimana cara naiknya?" tanya Tiwi melihat tembok yang cukup tinggi di depannya.

"Tuh pake bangku" saran Mutiara mengambil bangku kayu yang sudah tidak terpakai karena sekolah mereka sudah menggunakan bangku besi.

"Gw ga pake celana panjang njir" kata Calya yang ragu akan memanjat tembok di depannya

"Udahlah gada siapa-siapa juga. Cepet naik keburu ketauan" kata Mutiara mendesak Calya agar segera naik

"Kenapa gak lo duluan?"

"Gw takut. Untuk memastikan ini tinggi atau engga, lo yang harus coba duluan. Lo kan Ultragirl" menyebalkan sekali teman-teman Calya, menjadikannya tumbal perbolosan.

Calya hanya berdecak malas. tak ingin menunda waktu Calya segera meniki tembok itu, sekali percobaan ia gagal, kemudian untuk yang kedua akhirnya ia sudah berhasil ada di atas tembok itu.

"Tinggi gak?" tanya Mutiara sedikit mengecilkan volume suaranya takut kedengaran penjaga sekolah "Kalo jatuh bisa bikin mati ga kira-kira?"

"Ish berisik banget anjir" kesal Siska menabok bahu Mutiara

"Yakan gw takut. Kalau seandainya tinggi gw bisa mati muda nanti"

Calya terdiam di atas sana karena ia masih ragu untuk melompat ke bawah, tak lama Janu datang mengendap-endap dan tidak menyadari keberadaan Calya di atas sana.

"Anjir mau ngapain lo woi" teriak Calya saat Janu akan membuka resleting celananya.

Janu yang kaget setengah mati langsung memegangi jantungnya yang hampir copot. Niat ingin pipis sembarangan namun ia urungkan karena Calya hampir saja melihatnya pipis. Mau di taro di mana muka Janu, ia benar-benar malu sekarang.

"Woi Cal ada apa?" teriak Mutiara

"HEY KALIAN MAU BOLOS YA!" teriak pak Saipudin yang ternyata sedang berkeliling.

"EH KETAUAN. KABURRRRR WOI KABURRR" panik Mutiara lari bersama Siska dan Tiwi, sedangkan Calya masi di atas tembok. Teman-temannya benar-benar kurang ajar. Calya akan mendamprat mereka setelah ini

Janu yang mendengar suara Pak Saipudin langsung ikut panik "Ayo cepet turun!" kata Janu

"Gw takut"

"Gw tangkep"

"Tapi lo merem!"

"Gimana cara nangkepnya kalau merem"

"Gw ga pake celana panjang Janu! Nanti daleman gw keliatan" kata Calya di atas sana yang semakin panik karena pak Saipudin semakin mendekat

TIME LOOP (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang