Jangan lupa berdoa. Siapkan hati dan pikiran.
╔══ ✰ ══ ✮⭐✮ ══ ✰ ══╗
A L P H A – 24
╚══ ✰ ══ ✮⭐✮ ══ ✰ ══╝
Di ruangan dengan nuansa hitam dan putih yang mendominasi, serta aura dingin yang menyelimuti, Aldo duduk di sofa sembari menautkan kedua tangannya. Ketika pintu terbuka, memunculkan sosok yang ia tunggu-tunggu, Aldo lantas berdiri dan menyambutnya dengan sopan.
"Maaf membuatmu lama menunggu." Pria itu, Restu, si mafia dengan kekuasaan yang tinggi.
"Tak apa."
Mereka kembali duduk, sejenak suasana canggung membalut keduanya. Aldo jarang berada pada posisi ini, berhadapan dengan Restu bukanlah keahliannya. Selama ini, setiap ada pertemuan dengan Restu, Kris yang selalu datang. Namun sekarang, keadaan tak lagi sama. Mau tak mau, Aldo harus menggantikan tugas ketua untuk sementara sampai terpilihnya Ketua Taraka yang baru.
"Saya memintamu ke sini bukan untuk berdiam diri, Aldo."
Aldo semakin menegakkan badannya, menelan ludah kasar, dan berdeham sebentar guna menetralkan kegugupannya. Ia meminta maaf, hendak menceritakan kejadian semalam mengenai Dragon yang menyerang markas tiba-tiba hingga berniat melukai Nathan ketika transaksi dilakukan, namun suara Restu kembali hadir.
"Markas parah?"
Ah, sang wakil itu hampir lupa jika ia sempat mengatakan markas diserang Dragon ketika Restu menghubunginya tadi.
Aldo menggeleng. "Tidak begitu."
"Terluka?"
"Hanya Sano yang terparah. Lengannya tertusuk pisau semalam."
"Dragon bangsat," umpat Restu tertahan, namun masih dapat tertangkap indra pendengaran Aldo. Sedangkan sang wakil Taraka itu mencoba tenang, tiba-tiba pikirannya melayang ke antah berantah. Memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi jikalau Restu mengetahui fakta, bahwa Taraka bekerja dengan Na.
Jika mendengar Taraka terluka akibat Dragon saja Restu sampai mengumpat kasar, apakah Taraka akan baik-baik saja jika Restu tahu mengenai Na Almara dan Taraka? Ah, mungkin nyawa Taraka akan melayang pada detik-detik setelah Restu mengetahuinya.
Semoga saja, Taraka dapat terlepas dari Na tanpa Restu tahu. Semoga.
"Beberapa gangster sudah mengetahui kalau Taraka memiliki satu anggota yang tidak pernah dipublikasikan. Saya rasa salah satu alasan kenapa Dragon menyerang markas kalian adalah Raya. Mereka pasti berpikir macam-macam mengenai alasan mengapa kalian menyembunyikan Raya dan tidak pernah memublikasikannya."
"Kami juga berpikir demikian."
"Apa kabar dia?"
"Baik. Raya tidak ada di markas semalam."
"Di mana kalian sembunyikan Raya?"
Aldo sedikit ragu untuk menjawab, tetapi ia berkata juga, "Di rumah kekasihku, Joanna." Malu.
"Aman?"
"Ada Neta dan Aby yang menjaga."
"Segera lakukan pemilihan ketua. Kalian harus ada yang melindungi dan bertanggung jawab atas semua kejadian yang menimpa Taraka. Jangan mengulur waktu, secepatnya lakukan. Selain karena Raya, gangster lain berpikir bahwa kehilangan Kris akan memperlemah Taraka. Jadi, lakukan pemilihan sesegera mungkin."
"Apa akan baik-baik saja jika pemilihan ketua dalam waktu dekat ini?"
"Kalian akan semakin terancam jika tidak ada yang melindungi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Alpha┆Mark Lee
Romantizm❝Lepas gelar Alpha, atau dia mati di tanganku.❞ 「 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 𝐰𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 」 harsh words, murder, violence, death, etc. ©2020, shani.