PART 32

997 61 1
                                        

Dua bulan telah berlalu sejak Tania meninggalkannya dengan sepucuk surat. Surat yang Tania tuliskan saat itu benar-benar membuat Kale menyesali segala keputusan bodoh yang ia buat.
Ucapan Tania seolah membangunkannya dari tidurnya yang gelap untuk bangkit dan memberanikan diri memperbaiki semuanya.

Tapi semua terlambat. Tidak ada penyesalan yang akan datang lebih dulu untuk memberi tahu bahwa yang ia lakukan itu salah. Kale benar-benar menyesali perbuatannya dan saat ia menyadari itu, Tania sudah berlari meninggalkannya tanpa jejak.

Selama dua bulan ini, ia terus mencari Tania kemanapun. Tapi Tania terlalu cerdas untuk dapat menyembunyikan keberadaannya dengan ceroboh.

Kale telah bolak-balik menanyakan keberadaan Tania ke kantor wanita itu, namun tak satu orang pun mau membocorkan rahasia itu, terutama untuk Kale.

Ia bahkan telah mencoba mengirimkan beberapa anak buahnya untuk menyamar dan masuk ke dalam perusahaan Tania agar mengetahui lokasi wanita itu, namun semua hasilnya nihil.

Ia juga mencoba mencari tahu keberadaan Tania dengan mencari Teesha sang adik ke teman-teman kampusnya dan hasilnya pun sama. Nihil. Tidak ada satupun orang yang mengetahui keberadaan Tania.

Satu bulan yang lalu, ia sempat melihat Wajah Tania terpampang sebagai cover depan di dua majalah ternama di Indonesia yaitu SUCCESS Indonesia dan GEMS. Saat itu Kale seolah mendapatkan sebuah durian runtuh dengan harapan bahwa ia akan menemukan Tania setelahnya.

Namun ternyata hasilnya masih sama. Tania tidak memberikan izin kepada siapapun untuk memberi tahukan lokasinya. Bahkan setelah Kale mencari tahu lebih dalam lagi, Tania sampai memberikan kontrak perjanjian kepada seluruh pegawai dan juga orang-orang yang bekerja sama dengannya untuk merahasiakan keberadaan Tania kepada siapapun dan jika mereka membuka mulut, maka Tania akan memproses mereka melalui jalur hukum.

Kale juga sudah menyempatkan diri untuk menemui Tommy, ayah Tania, dan menanyakan keberadaan kedua putrinya tersebut. Tentu saja Tommy dengan statusnya sebagai salah satu mafia terbesar di Tanah air memiliki informasi atas keberadaan mereka walau Tania maupun Teesha tidak mengatakan apapun padanya. Namun ia enggan membantu Kale menemukan Tania, apalagi setelah ia sebelumnya mengatakan ingin menceraikan Tania. Apa menurut Kale pria tua ini tidak memiliki harga diri? Ia telah menolak anak perempuannya dan kini ingin memintanya kembali dengan instan? Sungguh, Tommy tak habis pikir.

Hari-hari yang Kale lalui semakin lama semakin menghancurkannya. Apalagi tidak adanya kabar baik tentang Tania. Hidup Kale semakin berantakan. Tidak ada pekerjaan yang dapat ia selesaikan, ia selalu tidak fokus. Tubuhnya semakin kurus, wajahnya pucat dengan mata berkantung yang semakin gelap kehitaman. Sikapnya pun berubah drastis apalagi terhadap karyawannya.

Kale dari dulu memang terlihat tidak tersentuh, ia jarang sekali berbicara apalagi berbasa-basi. Namun jika ada karyawannya yang menyapa, ia pasti akan membalasnya paling tidak dengan senyum tipisnya hanya untuk sekedar menghargai yang menyapanya.

Sedangkan kini? Bahkan berpapasan dengannya saja mereka akan segera berlari menjauh. Dan mereka semua tahu apa yang membuat Kale menjadi seperti ini. Desas-desus tentang perpisahan Kale dan Tania sudah mulai tersebar dipenjuru kantor. Hanya Kale yang tidak menyadari perubahan dalam dirinya setelah perginya Tania.

Terlalu banyak pikiran buruk yang menghantui Kale. Ia mulai membayangkan hal-hal yang tidak ingin ia bayangkan.

Dan kini, tepat setelah ia menerima laporan dari anak buahnya yang ia tugaskan untuk membuntuti Josh, rasanya dunianya hancur berkeping-keping. Semua bayangan buruk itu menjadi kenyataan. Bahkan lebih dari apa yang pernah ia bayangkan.

Kira-kira 1 bulan yang lalu ia mendapatkan laporan atas keberadaan Josh. Dari sana, ia telah menugaskan anak buahnya untuk memantau setiap pergerakan yang Josh lakukan.

Shed Your Tears AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang