INI YG ADA UHUK2NYA. PLS YA YG DIBAWAH UMUR DAN KURANG NYAMAN SM UHUK2 DI SKIP AJAAAH
HEHEHEHEMUCH LOVE❤
___________________________________________Owl city bar ternyata cukup sepi pengunjung malam ini walaupun hari ini adalah hari Jumat. Kale mengedarkan pandangannya ke dalam setiap sudut bar ini, mencari wanita kesayangannya.
Hingga akhirnya matanya terpaku pada punggung kecil membelakanginya yang terasa sangat familiar.Tania.
Tania menggunakan mini dress hitam berbahan satin dengan punggung yang terbuka. Melihat itu saja cukup membuat hati Kale mencelos. Ada amarah di dadanya melihat pakaian yang digunakan istrinya tersebut. Apakah Wanita itu tidak takut jika ada laki-laki yang menghampiri dan menggodanya? Bagaimana jika laki-laki itu berpikiran jahat pada Tania?
Walaupun begitu, ia harus mengakui bahwa Tania luar biasa mempesona malam ini. Dress itu Tania pasangkan dengan sepatu boots tinggi miliknya. Rambutnya ia gulung keatas secara berantakan, dan kacamata baca yang ia kaitkan di hidungnya terasa sangat pas diwajahnya yang mungil. Ia sangat cantik.
Kale mulanya hanya ingin memastikan keadaan Tania lalu kembali pulang ke hotel. Namun setelah melihat pakaian yang digunakan Tania dan betapa cantiknya wanita itu malam ini, memaksanya mengurungkan niat untuk pulang dan memilih untuk tinggal dan menemani Wanita itu. Ia berjalan mendekati Tania, dan mengambil tempat disisinya.
"Nia...," Panggil Kale halus. Tania yang menyadari itu mengangkat pandangannya ke asal suara.
Wanita ini mabuk berat. Ia tengah menunduk sembari memainkan gelas whiskey nya ditangan sebelum Kale memanggilnya. Kale sakit melihat keadaan Tania yang seperti ini. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Ia tidak bisa kembali seperti dulu menjadi pahlawan untuk Tania. Ia yang menyerah. Ia yang pengecut.
Tania tersenyum lebar dengan manisnya. Kale terpaku memandangi wajah istrinya. Tania sangat cantik. Namun kini wajahnya lesu dan tidak bersemangat, matanya sayu, sembab dan kantung hitam mengelilinginya. Kale merutuk dalam hati, mengata-ngatai dirinya yang bodoh karena telah membuat Tania seperti ini.
"Kale... " Sapa Tania lemah. Wanita mabuk itu mengangkat tangannya mencoba meraih wajah suaminya. Ia ingin sekali menyentuhnya. Paling tidak untuk yang terakhir kali. Apa tidak boleh?
Kale tidak berkutik. Ia tidak mencoba menepis tangan wanita itu. Toh wanita ini berada dalam pengaruh alkohol. Ia yakin, keesokan harinya Tania sudah bisa melupakan kejadian malam ini. Biarlah ia mengambil kesempatan ini untuk melepaskan sedikit kerinduannya pada Tania.
Sentuhan tangan Tania di wajahnya mengalirkan sengatan listrik yang menyenangkan. Oh betapa ia merindukan wanitanya, senyuman dan sentuhannya. Ingin sekali Kale mengubah keputusannya demi berada di sisi Tania kembali. Tapi ia tidak sanggup membayangkan penderitaan yang harus wanita ini hadapi jika mereka terus bersama.
Kale menggenggam tangan Tania yang berada dipipinya. Mereka hanya saling menatap selama beberapa menit tanpa berbicara sama sekali. Keduanya Mengharapkan hal yang sama, namun tidak mampu untuk mengucapkannya.
Tanpa Tania sadari, Tania menangis. Air matanya jatuh ke pipinya. Sekali lagi membuat Kale semakin merasa bersalah.
Kale menyeka air mata Tania dengan lembut. "It's ok, Nia. Jangan menangis. You'll be fine," Ujarnya.
Tania menghela nafas panjang, menatap suaminya dengan sedih.
"Kale...," serunya lirih.
"Hm?" Kale menaikkan sebelah alisnya, bertanya.
"Kiss me," pinta Tania sedih.
Mendengar permintaan Tania membuat sisi lain di dalam dirinya berkelakar. Hal itu adalah hal yang juga ingin ia lakukan selama ini. Selama bersama Tania. Tapi Kale selalu mampu menahannya dengan baik, tidak pernah sekalipun Kale kehilangan kontrol atas tubuhnya. Ia selalu berusaha menjaga Tania dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa Tania tidak mencintainya. Itulah yang membuatnya bertahan selama ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shed Your Tears Away
Romance[BAHASA INDONESIA] [THIS STORY REALLY IS MY OWN CREATION AND IS PROTECTED BY LAWS! NO COPYCATS ALLOWED! RESPECT!] Bagi Tania, menikah itu munafik dan cinta hanyalah nafsu belaka. Jangan salahkan dirinya karena tidak mempercayai cinta dan meremehkan...