PART 9

4K 131 1
                                    

Hari berlalu, Tania masih berkutat dengan pekerjaannya yang entah kenapa tak kunjung berkurang. Setiap harinya semakin banyak hal-hal remeh dan tidak penting yang harus ia kerjakan. Waktu untuk sekedar beristirahat sejenak pun tidak ia miliki. Baik dikantor maupun dirumah, Tania tidak dapat melepaskan pikirannya dari pekerjaannya sebagai founder dan CEO dari perusahaan Event Organizer yang telah ia rintis dari nol.  Walaupun begitu, ia sangat bersyukur atas kesibukan yang tanpa ujung ini. Sejak hari dimana Kale datang ke kantornya terakhir kali, ia masih belum dapat menyingkirkan kata-kata Kale kala itu.

"Cuma saya yang boleh lihat," kata-kata itu selalu terngiang setiap waktu. Dan jujur itu mengganggu. Ia tidak dapat berkonsentrasi jika melanjutkan pemikiran-pemikiran mengenai hal tersebut. Ada rasa senang jauh didalam hatinya, namun tidak boleh ia kembangkan. Karena sekali lagi pernikahan mereka hanyalah sebuah sandiwara, dan saat itu Kale mengatakannyak arena terpaksa. Karena laki-laki itu ingin turut andil dalam permainan ini. Bukan hanya dirinya saja. Itu yang kerap kali Tania pikirkan ketika memori itu mengganggu jalan kerja otaknya. Ia harus meyakinkan diri, bahwa hal itu terjadi karena sandiwara yang mereka jalani, tidak lebih.

Pagi ini seperti biasa, ia berangkat ke kantor terlebih dahulu. Setelah menyiapkan sarapan untuk suaminya, ia segera melajukan betty menuju kantornya.  Selain demi menghindari bertemu empat mata dengan suaminya, ia memang memiliki segudang pekerjaan yang tengah menantinya mengingat event tahunan dan terbesar dari perusahannya sebentar lagi akan dilaksanakan.

"Selamat pagi, Bu," sapa Viola yang telah terlebih dahulu sampai dikantornya sembari menyodorkan kopi kesukaannya. Tania membalasnya dengan anggukan dan senyum anggun tanpa menghentikan langkahnya.

Ia kemudian masuk ke dalam ruangannya, duduk di kursi besarnya sembari menyesap kopi favoritnya sebelum mengawali hari yang sudah pasti akan sangat melelahkan itu. Viola menyodorkan laporan-laporan yang harus ia kerjakan hari ini.

"Diana sudah datang? Ada perkembangan kah?" tanya Tania tanpa mengalihkan pandangannya pada kertas-kertas yang ada di mejanya.

"Sudah. Beliau sudah diruangannya sejak pukul 7 pagi tadi. Dari yang saya lihat, Diana sepertinya benar-benar berusaha memperbaiki kesalahannya. Kita tinggal menunggu hasil dari kerja kerasnya,"

"Bagus. Tidak sia-sia artinya saya memaki-maki dia sekasar kemarin. Apakah menurutmu aku keterlaluan, Viola?"

"Tidak bu, saya akan melakukan hal yang sama jika berada diposisi anda. Ada kalanya kita harus bersikap tegas dan keras jika situasinya memerlukan,"

Tania menghela napasnya panjang. "Aku sungguh-sungguh tidak berniat untuk memecatnya, Viola. Kau tau bukan?" Viola menganggukan senyuman menandakan bahwa ia mengerti.

"Aku tidak mungkin memecat Diana. Apalagi mengingat kehidupan pribadinya sebagai seorang single parents dari 3 bocah cilik termenggemaskan yang pernah aku temui. Aku tidak mungkin tega,"

"Saya yakin Diana mengerti alasan kemarahan anda,Bu. Dan saya jgga yakin ia mengerti bahwa anda tidak akan setega itu untuk memecat beliau. Karena itulah sekarang ia berusaha semaksimal mungkin memperbaiki kesalahannya dan membuktikan kepada anda yang telah ia kecewakan. Percayalah," tenang Viola, bijak. Yang diajak bicara hanya termangu dalam diam sembari mengangguk-anggukkan kepalanya. Yah, semoga saja apa yang Viola katakan benar, batinnya.

"Baiklah, kalau begitu bisa kau beri tahu aku jadwalku hari ini Viola?" tanya Tania mencoba mengalihkan pembicaraan agar tidak lagi berlanjut terlalu jauh. Viola yang sigap segera mengambil tablet nya dan membacakan jadwal harian  untuk bos kesayangannya tersebut.

"Pukul 10 kita akan berangkat menuju Kantor Pemasaran JIExpo, Venue yang akan kita gunakan untuk Soul en Sky. Mengurus administrasi penyewaan dan pembayaran Down Payment pertama. Setelah itu, kembali ke kantor menemui para Vendor untuk menandatangani MOU yang sudah di sepakati sekaligus juga pembayaran Down Payment terakhir. Selanjutnya, nanti akan diadakan Global Internal Meeting para pengurus Soul en Sky. Tommy sebagai kepala pengurus mengharapkan kehadiran Ibu pada meeting tersebut. Jika Ibu berkenan, saya akan memasukkan Kegiatan ini dalam Jadwal Ibu," Viola menjabarkan seluruh kegiatan Tania hari itu dengan jelas.

Shed Your Tears AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang