Keduanya kini telah kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke lokasi gedung baru perusahaan Tania, dengan perasaan senang. Selama perjalanan, mereka tidak berhenti tersenyum dan bahkan Kale tidak sekalipun melepaskan genggamannya dari tangan Tania yang mungil.
Tadi sebelum mereka berangkat kembali, Kale telah meminta setengah dari team bodyguard Tania untuk pulang sesuai permintaan Tania.
Tania bahkan berhasil membujuk Kale untuk menerima syarat darinya yaitu agar para body guard yang menjaganya tidak berada lebih dekat dari 10 meter dari dirinya, serta setiap Tania memasuki sebuah tempat, hanya tiga diantara mereka yang boleh mengikutinya dari jarak dekat. Walaupun berat, Kale mencoba menerima persyaratan itu.
Kini keduanya telah sampai di lokasi proyek dimana kantor baru Tania akan berada. Tania segera memisahkan diri dari Kale dan berbaur bersama koleganya, sedangkan Kale yang tidak ingin terlalu mengganggu Tania dalam pekerjaannya, memutuskan untuk menjaga jarak yang cukup jauh asalkan Tania masih berada dalam jarak pandangnya.
Dalam pandangan pertama, Kale bisa segera merasakan bahwa gedung ini sangat menggambarkan Tania. Nuansanya gelap karena dindingnya yang berwarna hitam pekat, namun terasa sejuk dan nyaman dengan adanya ornamen kayu-kayu minimalis serta tanaman hijau di dalam maupun diluar area kantor.
Sejauh yang Kale lihat, gedung ini sudah memasuki finishing stage yang mana membuatnya yakin bahwa mereka bisa kembali ke Jakarta dengan segera.
Kini Kale tengah menunggu Tania sembari menikmati pemandangan pulau Bali di area taman gedung. Matanya terasa segar sekali dengan apa yang dilihatnya saat ini. Beberapa petak sawah dan perkebunan, serta pohon-pohon besar yang mengelilingi bukit, tentu saja selalu menjadi juara dalam melepaskan penat.
Bukan... Bukan berarti dia tidak ingat dengan apa yang tengah ia hadapi. Ia tidak lupa. Tidak akan lupa.
Saat ini Josh sudah dipastikan berada di Bali, kota yang sama dengannya dan juga wanitanya. Bahkan laki-laki itu berani berada di dekat Tania. Ia yakin pastinya Josh sudah mengetahui siapa Tania dan tengah menyiapkan rencananya untuk melangkah lebih jauh.
Jika harus jujur, sebenarnya menginjak tanah yang sama dengan Josh saja sudah membuatnya mengingat kejadian-kejadian di masa lampau yang tidak ingin dia ingat lagi.
Semua karena laki-laki brengsek tidak bermoral itu.
Dimana ia harus kehilangan satu-satunya keluarga yang ia miliki, dan juga satu-satunya sahabat yang ia sayangi. Bahkan tidak lama setelah itu, Ibu dari sahabatnya tidak mampu menghadapi kesedihannya dan pada akhirnya mengikuti nasib putra semata wayangnya.
Semua ini bermula saat ayah kandungnya, Lucas, meninggal karena kecelakaan disaat umurnya 11 tahun.
Kejadian itu terjadi secara tiba-tiba, merusak semua kebahagiaan yang ada di keluarga kecilnya.
Lucas bukanlah sosok orang terpandang, apalagi kaya raya. Ia hanya seorang pria biasa yang sangat mencintai istri dan putra semata wayangnya.
Ia dikenal sebagai sosok laki-laki yang bertanggung jawab dan baik hati hingga ia selalu dikelilingi oleh sahabat-sahabatnya. Josh adalah salah satunya, dan Victor -yang saat ini menjadi ayah angkatnya adalah sahabat lainnya.
Sepengetahuan Kale, Josh, Lucas, dan Victor mulai bersahabat sejak kuliah. Mereka bertiga juga bersahabat dengan Lina, Ibu Kandungnya serta Casey, Ibu Angkatnya.
Hingga akhirnya Lucas menikahi Lina, Victor menikahi Casey dan mereka ber empat menjalani kehidupan pernikahan mereka masing-masing dengan bahagia. Hanya Josh yang belum menikah dengan alasan bahwa Ia hanya ingin melajang seumur hidup.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shed Your Tears Away
Romance[BAHASA INDONESIA] [THIS STORY REALLY IS MY OWN CREATION AND IS PROTECTED BY LAWS! NO COPYCATS ALLOWED! RESPECT!] Bagi Tania, menikah itu munafik dan cinta hanyalah nafsu belaka. Jangan salahkan dirinya karena tidak mempercayai cinta dan meremehkan...