PART 36

117 8 1
                                    

Hari berlalu begitu cepat. Saat ini Tania sudah mulai disibukkan dengan persiapan acara pembukaan gedung dan peresmian kantor cabangnya yang akan terlaksana dalam 5 hari.

Banyak yang harus ia persiapkan, dan sejujurnya rasanya ia tidak memiliki energi yang tersisa untuk menghadapi hari-hari kedepan yang akan semakin melelahkan. Untungnya, keberadaan Kale disisinya seperti memberikan asupan energi tambahan yang membuatnya mampu bertahan. Walaupun di sisi lain ada perasaan bersalah di dadanya melihat Kale yang ia yakin sama sibuknya dengan dirinya dimana ada kalanya, Kale terpaksa harus meninggalkan Tania kembali ke Jakarta untuk mengurus beberapa keperluan yang benar-benar tidak bisa ditinggalkan dan laki-laki itu akan selalu memilih untuk segera terbang kembali ke Bali setelah urusannya selesai.

Ia yakin dibandingkan rasa lelahnya, jika dibandingkan dengan Kale, pastilah lelahnya ini bukan apa-apa. Seperti hari ini contohnya dimana sejak pagi tadi Kale diharuskan mengikuti meeting bersama para pemegang saham di perusahaannya dan menghadiri beberapa meeting lainnya, namun masih memaksakan diri untuk kembali ke Bali hanya untuk memastikan bahwa Tania baik-baik saja. Which ofcourse she is, why shouldn't she?

But again, Tania tahu bahwasanya tidak mungkin ia bisa membujuk Kale perihal ini. He's overly protective dengan alasan yang sampai saat ini masih tidak Tania ketahui apa. So she decided to let him be. Kale dengan sifat keras kepalanya yang baru Tania ketahui beberapa hari ini hanya akan membuatnya sakit kepala jika ia harus memaksakan keinginannya. She will not win the arguments. Toh, kehadiran Kale juga tidak merugikannya sama sekali dan justru sebaliknya. Ia tidak akan mampu menjalani hari-hari kemarin jika harus berjauhan dengan Kale. Walaupun ada beberapa hari dimana mereka hanya bisa bertemu saat malam tiba ketika Tania sudah terlebih dahulu terlelap, namun Kale yang datang dan segera memeluknya sepanjang malam setelahnya sudah cukup me-recharge energi yang sebelumnya terkuras habis di hari itu. Ia hanya berharap semoga ia bisa cepat-cepat menyelesaikan project nya dan kembali pulang ke Jakarta. Ia hanya berharap, sampai project ini selesai, Kale tidak sakit dan tumbang karenanya.

"What do you want to eat?" tanya Tania kepada Kale yang tengah duduk di hadapannya sembari mengecek beberapa surel di iPad nya.

"Anything. Just make it the same as you," jawab laki-laki itu sekenanya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar dihadapannya.

"Ih, gak mau. Aku kan mau icip-icip juga," ucap Tania merajuk dengan bibirnya yang manyun. Mendengar itu mau tidak mau membuat Kale mengalihkan fokusnya ke arah Tania dan tertawa kecil setelahnya.

"Hehe. Yaudah terserah kamu aja, Princess."

Dengan gembira, Tania pun memanggil waitress dan memesan beberapa menu yang sedari tadi menggoda rasa laparnya. Setelah menuliskan menu menu yang disebutkan oleh Tania, waitress itupun beranjak menuju counter dan memasukkannya kedalam system agar bisa segera di proses oleh kitchen.

Tania dan Kale saat ini tengah makan siang bersama di sebuah restaurant yang sudah lama ingin sekali Tania kunjungi. Bertempat di daerah Canggu, "Kool" menjadi one of the most visited restaurant in Bali. Bukan hanya karena tempatnya yang teduh dengan arsitekturnya yang instagramable, makanan yang disajikan pun telah di akui oleh beberapa chef-chef terkenal di Indonesia dan bahkan Chef dari manca negara. Bagaimana tidak, ternyata pemilik tempat ini pun adalah seorang Chef di salah satu restaurant yang berhasil menggaet Micheline Star di Australia.

Selama beberapa hari ini dengan jadwal mereka yang cukup padat, sudah lama sekali Tania tidak menghabiskan waktu bersama Kale. Karena itu di hari Sabtu yang cukup cerah ini dimana keduanya tidak sedang memiliki jadwal yang cukup berarti, Kale dan Tania memutuskan untuk berkencan seharian dan Kool menjadi destinasi pertama pasangan itu mengingat Tania yang sudah berkali-kali menyatakan keinginannya untuk mengunjungi restauran yang tengah Viral itu selama beberapa terakhir.

Shed Your Tears AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang