PART 12

3.6K 125 3
                                    



Waktu telah menunjukkan pukul 8 malam. Perut Tania yang keroncongan, terpaksa membangunkannya dari tidur ternikmat yang belum pernah ia rasakan selama ini.

Ia membuka matanya dengan malas, lalu segera mengambil telepon genggam yang ia letakkan di atas nakas.

Tidak ada notifikasi masuk, tapi ia terus menelusuri berbagai macam aplikasi sosial medianya hanya demi mengumpulkan kesadaran penuh dari tidur lelapnya.

Puas memberikan like pada setiap foto yang muncul di home feeds akun instagramnya, ia rasa ia sudah memiliki cukup energi untuk bangkit dari tempat tidur tersebut.

Dimana Kale? Pikirnya pertama kali setelah menyadari bahwa tidak ada siapapun selain dirinya diatas kasur. Segera ia turun dari tempat tidur, dan keluar dari persembunyiannya.

Ia berjalan mengikuti lorong rumah besar ini, hanya suara sandal dan lantai yang bertabrakan yang menemaninya.

Apakah semua orang pergi? Hmm tidak mungkin kan? Ia segera mempercepat langkahnya dan menuju ke ruang keluarga di bawah.

"Kale?" Tania mencoba memanggil nama suaminya berharap akan segera mendapat jawaban.

"Kale??" Panggilnya lagi dan masih hening.

Ia sudah menghampiri ruang keluarga namun tidak ada siapapun disana.
Ia beralih menuju ruang makan dan yang ia temukan juga sama.

Kosong.

Tania berdecak sebal. Kemana perginya orang-orang ini? Apa mereka tidak mengingat keberadaan Tania? Ah sudahlah, daripada memikirkan sesuatu yang tidak memiliki jawaban lebih baik Tania menuju dapur dan membuat sesuatu yang bisa ia gunakan untuk mengisi perutnya yang sudah meringis-ringis.

Betapa bahagianya Tania ketika melihat isi kulkas dirumah ini. Aneka macam sayur, daging dan buah-buahan memenuhi setiap sisi lemari pendingin ini membuat Tania tergiur untuk melahap semuanya masuk kedalam perut.

Ia segera mengambil beberapa bahan makanan untuk dapat ia proses menjadi salah satu masakan favoritnya. Tak membutuhkan waktu yang lama, makanannya telah siap untuk ia santap.

Ia membawa makanannya menuju ruang makan. Setelah meletakkan piring di atas meja, tiba-tiba pandangannya terpaku pada tudung saji di atas sana.

Ia kemudian membuka tudung saji tersebut dan menemukan piring besar berisikan beberapa potong enoki beef rolls yang menggiurkan beserta notes kecil di pinggirannya.

"I bet you're hungry so I made you some. I'm at the backyard if you're searching, have a great dinner! – K.G"

Tania meletakkan notesnya kembali, lalu beralih menuju taman belakang rumah ini untuk menemukan laki-laki yang sedari tadi ia cari.

Lagipula, tidak mungkin kan ia memakan dua jenis makanan ini sekaligus?

"Kale?" panggil wanita itu setelah memunculkan batang hidungnya dari balik pintu kaca basar dihadapannya.

Panggilannya membuahkan hasil. Mendengar suara familiar itu membuat Kale menoleh dan membalikkan tubuhnya.

"Hey, I guess you already saw the notes," ucapnya ramah kearah wanita dengan gaun tidur tipis berwarna putih tersebut.

"Yea, after I made my dinner. Now, since I have two dishes at a time, you have to help me eat it all," ujarnya dengan dada busung dan kedua tangan yang terlipat dibawahnya.

"No, I already ate my dinn–"

"I'm not asking you. It's a thing to do. A must," jawaban wanita ini membuat Kale tahu bahwa pandangan wanita itu bukan main-main. Tidak ada bantahan. Kale harus melakukannya.

Shed Your Tears AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang