Alo, holla, haii semuaa!! Gimana kabar kalian? Baik? Semoga baik ya, hehe. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian!
SELAMAT MEMBACA CERITA ALGA DAN DINDA❤Happy reading❤
.
.
.
.
.Aku harap ini hanya mimpi buruk, tapi pada kenyataannya ini adalah kenyataan yang sangat aku benci!
~Dinda Clarance Jovita
_________________________________
Dinda sedang menemani Alicia di perpustakaan. Sedangkan Fiola entahlah gadis itu sudah hilang sejak bel istirahat berbunyi. Mungkin ke kantin, pikir Dinda.
Alicia sibuk mengerjakan tugasnya sedangkan Dinda asik membaca novel ditemani dengan cemilan yang ia bawa diam-diam tadi. Dinda tidak ikut mengerjakan tugas karena malas.
Untung saja Bu Rina tidak melihatnya jadi ia bisa bernafas lega. Andai saja ketahuan pasti Dinda sudah mendapatkan khotbah dari Bu Rina. Dan hukuman dari guru berbadan gemuk itu.
"Astaga! Nih cowoknya rese banget sih! Udah tau cewek mati-matian buat bertahan lama sama dia malah di selingkuhin, " ucap Dinda.
"Ceweknya juga bego! Masih aja mau sama modelan cowok brengsek kayak dia, "lanjut Dinda.
Alicia menggeleng kepalanya. Dinda selalu seperti itu juga sudah berhadapan dengan novel dan drakor, emosi sendiri.
"Hm, Cia! "panggil Dinda.
Alicia menjawab dengan gumaman saja. Dinda terlebih dahulu meletakkan novelnya sebelum menanyakan sesuatu kepada Alicia. Dinda menatap Alicia dengan tajam. Canda tajam.
"Komitmen itu susah gak sih menurut lo? "tanya Dinda sedikit ragu. Ia juga bingung kenapa ingin menanyakan hal ini kepada Alicia. Ia juga tidak yakin jika gadis di hadapannya ini bisa menjawabnya.
"Komitmen itu gak semua orang bisa lakuin, Din. Oleh karena itu, gak sembarang orang bisa di ajak untuk komitmen, mikirnya sekarang ini tuh simpel saja. Kalo lo cuma mau main-main mending lo jauhin dia deh, lo atau pun dia pasti gak butuh soal siklus pacaran-pacaran doang tanpa ada komitmen yang jelas, gak guna buang-buang waktu banget, " ucap Alicia tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
Dinda terdiam, mencerna baik-baik penjelasan dari Alicia. Jujur saja, ia sangat takjub mendengar jawaban dari gadis itu. ia kira gadis itu akan membalasnya dengan kata-kata yang tidak bisa dipahami oleh otak cantiknya.
"Oh ya, makasih ya, " ucap Dinda.
Alicia tidak menyaut ia lebih memilih bukunya dari pada Dinda. Dinda memberengut sebal karena dicuekin.
Karena mengantuk Dinda memutuskan untuk tidur saja sampai Alicia selesai dengan tugas-tugasnya. Baru saja Dinda akan tidur sudah ada penganggu.
"Kak Dinda, disuruh kepala sekolah datang ke ruangannya, " ucap Tasya —adik kelas Dinda.
"Sekarang? " tanya Dinda polos.
"Setelah satu abad nanti,"ucap Tasya dengan senyum paksa.
"Oh, yaudah. Kenapa lo ngomongnya sekarang? Keburu lupa gue,"ucap Dinda malas.
Tasya menghela napas lelah. Ia harus banyak-banyak sabar menghadapi kakak kelasnya yang satu ini.
"Apa lo asih di sini?"tanya Alicia sinis.
![](https://img.wattpad.com/cover/253262399-288-k542930.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dinda [END]
Teen FictionDinda Clarence Jovita, salah seorang cewek bar-bar yang masih ada di muka bumi ini. Dari kecil Dinda tidak pernah dapat kasih sayang dari mamah dan papah. Tapi, untung saja masih ada nenek dan kakek yang mau ngerawatnya. Hidup Dinda perlahan beruba...