DD||44. MASIH SABAR KOK🍎

1.1K 95 133
                                    

Haii  ... ada yang nunggu DD up?
Ada yang kangen sama Alga dan Dinda? Atau kangen sama aku, mwehh.

Jangan lupa vote dan komen ya 🍎

Happy Reading❤

.
.
.
.
.

Tenang saja aku masih pantau kamu, kalau nanti aku udah gak tahan ya tunggu saja apa yang akan aku lakukan.

~Fiola Fay Aracella

_________________________________

Dinda  dan kawan-kawan kini masih berada di dalam kelas padahal bel pulang sudah berbunyi beberapa saat yang lalu. Kalau kalian tanya mereka kenapa masih ada di sana, jawabannya adalah piket kelas.

Mereka dihukum oleh ketua kelas untuk membersihkan kelas sepulang sekolah karena tadi pagi mereka bertiga tidak piket sama sekali.

Tadi pagi mereka bolos ke kanti. Kata Fiola 'mending bolos aja deh dari pada dengerin Bu Yuna jelasin nyari X dan Y'.

Ya, jadilah mereka bolos ke kantin sampai jam istirahat pertama berbunyi. Dinda sesekali menguap karena ngantuk. Harusnya ia sudah di rumah sekarang dan bergelut dengan selimut tebal yang membungkus dirinya. 

"Din, kalo nyapu yang bener ngapa! Gue kapan nih ngepelnya kalo lantainya aja masih kotor kayak gini, " ucap Fiola.

"Bacot! Gue ngantukk, ngap. Lo aja nih yang nyapu biar gue yang ngepel nanti," ucap Dinda.

"Lah, terus sekarang lo mau ngapain? " tanya Fiola.

"Tidur, " jawab Dinda, enteng.

"Enak banget ya idup lo, temen lagi kerja lo malah enak-enakan tidur, " protes Fiola.

"Alah, ini semua juga gara-gara lo kali, coba aja kita enggak bolos tadi pasti gak akan kayak gini, pasti gue udah bobok cantik di kamar, " kesal Dinda.

"Heh! Kalian tuh ngomong terus! Kapan selesainya kalo bacot terus, huh?! " tanya Alicia. Oke, mode galak Alicia mode on.

"Diem lo bocah!" ucap Fiola.

"Yaudah lo tidur aja dulu nanti kalo udah selesai gue nyapu gue bangunin, " ucap Fiola pada akhirnya. Ia tidak mau memperpanjang masalah karena itu akan memperlambat mereka pulang.

Dinda mengangguk lalu berjalan menuju meja pojok yang biasanya ia gunakan untuk tidur. Dinda mulai memejamkan matanya tak lupa juga earphones yang menyumpal telinganya.

 Di tempat lain, Alga dan kawan-kawan sedang menunggu Gilang ekstra basket. Diantara mereka hanya Gilang saja yang mengikuti ekstra basket ini. Sedangkan yang lain mengikuti organisasi OSIS.

"Ad, bagi jajan ngapa dah?" ucap Kai.

"Ogah! Beli aja sendiri sono, " ucap Adrian, kembali fokus memakan jajan dan menonton Gilang.

"Yey!! Masuk juga, "sorak Adrian saat Gilang berhasil memasukkan bola kering lawan.

Gilang bertos kepada teman-teman lalu menghampiri Alga  dan kawan-kawan yang duduk di pinggir lapangan.

Dear Dinda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang