DD||52. TOBAT🍎

2.2K 138 151
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya🍎

Happy Reading❤

.
.
.
.
.

Kenapa? Kaget liat saya sudah tobat? Ingat! Manusia tidak akan pernah stuck dalam satu masalah saja. Ada waktunya manusia itu berubah menjadi lebih baik.

~Alicia Nacy Thalia

________________________________

Mulai hari ini dan seterusnya mungkin hari-hari  Fiola dan Alicia terasa kurang karena tiadanya Dinda. Hari-harinya pasti akan terasa sepi.

Mulai hari ini juga mereka berdua sudah mulai masuk kembali ke sekolah setelah satu minggu kemarin menghilang.

Kevan yang melihat kehadiran Fiola dan Alicia pun menghampiri kedua gadis itu dan ikuti oleh Leo dari belakang.

"Pagi, Fi, Ci, " sapa Kevan.

Fiola dan Alicia enggan menjawab. Kalau boleh jujur, mereka berdua saat ini sangatlah malas meladeni semua orang yang ingin berbicara dengan mereka.

"Yahh, kok gue di cuekin sih, "ucap Kevan, cembetut.

Leo menepuk punggung Fiola dengan lembut. Fiola memandang Leo yang sedang tersenyum manis ke arahnya. Leo tahu apa yang menyebabkan kedua gadis ini murung. Apa lagi kalau bukan Dinda.

" Udah, dia pasti baik-baik aja di sana, ada Mama dan Papa gue yang bakal urus dia disana, "ucap Leo.

Mata Fiola sudah berkaca-kaca. Ia segera menubruk Leo, menangis sejadi-jadinya di dada budak cowok itu. Ia sangat lemah jika sudah membicarakan soal Dinda

Banyak pasang mata yang melirik ke arah mereka dengan tatapan iri. Jangan lupakan cibiran yang selalu mengalun bak lagu. Memang dasar netizen +62. 

"Yang namanya cewek murahan emang gak kenal tempat ya, " sindir Fia.

Fiola melepaskan pelukan dari Leo. Memandang Fia dengan dingin  dan tajam. Karena mood Fiola sedang tidak baik-baik saja maka ia memutuskan untuk pergi saja dari pada ia kelepasan nantinya dan menimbulkan masalah baru.

"Huuuu  ... dasar jalang! " sorak Fia.

Alicia yang masih berada di sana tidak tinggal diam. Ia menendang tulang kering Fia laku pergi dari sana.

"Mampus! Makanya jangan sotoy jadi cewek! " ucap Kevan.

Leo dan Kevan segera pergi ke sana menyusul Fiola dan Alicia yang sudah hilang entah kemana.

Fiola duduk disalah satu kursi yang berada di taman ini. Jangan lupakan kedua tangannya yang masih mengepal sedari tadi. Ia tidak terima dengan perkataan Fia tadi.

Fiola merasakan ada yang mengelus tangannya. Ia melirik ke samping dan ternyata Kai lah pelakunya.

Fiola mengapa datar Kai, "lepasin! " ucap Fiola, dingin.

Kai tersenyum kecut. Dengan tak ikhlas ia menjauhkan tanganya dari tangan Fiola. Ia masih memandang Fiola sendu.

"Maaf, " ucap Kai, tiba-tiba.

Dear Dinda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang