DD||54. KETAUAN🍎

2.3K 132 100
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya🍎

Happy Reading❤

.
.
.
.
.

Hahaha, dasar bodoh! Kenapa baru kali ini saya sadar bahwa sebenarnya saya sedang di bodohi?

~Alga Xaviera Ivander

________________________________

Alga memandang kamarnya yang sudah tidak berbentuk itu. Alga menjambak kembali rambutnya guna menggurangi rasa gelisah dan bersalah  pada dirinya.

Kai segera menghentikan kegiatan Alga yang berusaha menyakiti dirinya sendiri. Ya, ketiga sahabat Alga memutuskan untuk kerumah Alga karena diminta oleh Intan.

Intan sangat khawatir terhadap kondisi Alga. Pasalnya sudah  tiga hari lebih Alga tidak keluar dari kamarnya. Bukan hanya itu, Intan juga sering mendengar barang-barang yang dilempar siapa lagi kalau bukan Alga pelakunya.

Alga juga tidak makan tiga hari ini. Eh, mati dong? Alga hanya mau makan jika Intan yang menyuapinya.

"Misi  ... nih tante bawain makanan, dimakan ya? Kalo bisa suruh Alga makan juga. Hari ini dia belum makan, " ucap Intan, menatap Alga sendu.

Gilang tersenyum kikuk. Ia juga tau bagaimana perasaan Intan saat melihat kondisi Alga yang sangat kacau seperti ini. Ia saja sedikit teriris melihat kondisi sahabatnya yang mirip sekali dengan pasien rumah sakit jiwa.

"Iya tante, nanti biar Gilang yang bujuk Alga, " ucap Gilang.

"Terima kasih ya, " ucap Intan.

"Iya, Sama-sama, Tan, " ucap Gilang.

Intan segera keluar dari kamar Alga. Kenapa? Jawabannya adalah karena ia tidak bisa melihat Alga dalam kondisi seperti ini. Yang ada hatinya akan sakit nanti.

"Huh! Semoga kamu cepat membaik ya, Bang, " ucap Intan.

"Ayo makan, Ga, " ajak Adrian.

Alga masih diam. Cowok itu asik memandang pemandangan dari jendela kamarnya. Adrian menghembuskan napasnya dengan kasar.

"Gini ya, Ga. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Gue tau lo pasti nyesel udah giniin Dinda, Tapi, inget diri lo sedikit ngapa? Jangan malah lo sakitin diri lo sendiri kayak gini! "

"Emang lo mau mati tanpa mau minta maaf dulu ke, Dinda? Enggak kan?! Udah stop lo galau kayak gini! Gak cocok tau! " ucap Adrian.

"Lo gak tau gimana ada di posisi gue, Ad! " ucap Alga dingin.

"Gue tau! Gue tau, Ga! Gue udah tau gimana rasanya jadi orang bodoh yang udah nyia-nyiaiin orang sebaik dia itu gimana dan rasanya kek apa! " tekan Kai.

Kai kembali mengingat masa lalunya dengan Fiola yang begitu menyakitkan. Kai tentu saja menyesal sudah menyampakan Fiola begitu saja.

"Sekarang lo makan! Biar ada tenaga buat ketemu Dinda nanti, jangan kayak orang lemah gini! " ucap Gilang.

"Tapi—"

Dear Dinda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang