Alo semua!! Apa kabar? Semoga baik ya, mwehh. Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya, heheh. Selamat membaca crita Alga dan Dinda.
Buat yang tunggu 2 hari kemarin maaf ya? aku sibuk nyiapin barang buat praktek hari ini,hehe.
Happy Reading ❤
.
.
.
.
.Maaf dan terima kasih untuk semuanya
~Dinda Clarane Jovita
_________________________________
Alga sedari tadi terus mengenggam tangan mungil gadis yang terbaring lemah di atas kasur UKS itu.
Alga memandang gadis itu dengan perasaan bersalah. Andai saja ia tidak memaksa gadis itu berangkat bersamanya pasti tidak seperti ini jadinya.
"Maafin gue, Din. Gua janji gak akan maksa lo lagi, " ucap Alga.
Alga mencuium punggung tangan Dinda yang terbebas dari infus.
"Cepet sadar, cantik, " ucap Alga.
Alga melepas genggamannya lalu mengambil ponselnya. Ia hanya membaca berita yang keluar dari ponselnya itu.
Alga membuka aplikasi talking tom nya. Alga memang sangat menyukai game ini dari pada game online yang biasanya anak laki-laki mainkan.
Alga memainkan beberapa permainan yang ada di aplikasi itu. Kegiatannya terhenti saat melihat tangan Dinda mulai bergerak.
Alga segera memasukan ponselnya kedalam saku celananya. Tangannya mengangam tangan Dinda. Dinda membuka matanya degan perlahan.
"Gue masih hidup? " tanya Dinda, lirih.
Alga mendelik apa katanya tadi? Apa Dinda kira dirinya sudah mati? Yang benar saja gadis itu.
"Emang lo kira lo udah mati apa?! " ketus Alga.
Dinda reflek menoleh ke arah Alga. Dinda tersenyum manis menatap Alga. Alga terpaku beberapa saat melihat senyum itu.
"Gue kira begitu, " ucap Dinda.
"Jangan bilang kayak gitu lagi—"
Karena gue takut kehilangan lo, lanjut Alga dalam hati.
"Iya, "
Hening, mereka berdua sama-sama diam bergelut dengan pikirannya masing-masing. Alga masih setiap mengenggam tangan Dinda.
Dinda melirik Alga sambil menyengir bodoh. Alga yang merasa ditatap pun menoleh.
"Kenapa? " tanya Alga.
"Hehe, gue laper, " ucap Dinda tanpa malu.
"Astaga! Lo baru bangun udah laper aja?! " tanya Alga tidak percaya.
"Ihh, gue kan belum sarapan tadi, " kesal Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dinda [END]
Ficțiune adolescențiDinda Clarence Jovita, salah seorang cewek bar-bar yang masih ada di muka bumi ini. Dari kecil Dinda tidak pernah dapat kasih sayang dari mamah dan papah. Tapi, untung saja masih ada nenek dan kakek yang mau ngerawatnya. Hidup Dinda perlahan beruba...