DD||28. MASA LALU ALGA🍎

885 94 174
                                    

Alo, holla, haii semuaa!! Gimana kabar kalian? Baik? Semoga baik ya, hehe. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian!
SELAMAT MEMBACA CERITA ALGA DAN DINDA❤

Happy reading❤

.
.
.
.
.

Masa lalu itu jangan dikenangan apalagi diingat karena hanya membuat kamu sedih.

~Dinda Clarance Jovita

_______________________________

Setelah dari danau tadi Alga membawa Dinda pergi dari sana dan berakhir di sini. Di sebuah rumah pohon yang dua tahun yang lalu Alga buat bersama seseorang.

Alga memperhatikan Dinda yang tidak kunjung naik, "Ayo buruan! Mau bengong trus apa? " tanya Alga.

Dinda tersadar dari lamunannya. Ia sedikit terpengangah dengan rumah pohon itu karena cukup besar yang bagus.

Dinda dengan semangat menaiki anak tangga untuk sampai di atas sana. Dinda berhenti sejenak karena matanya tidak sengaja melihat tulisan 'Alga nya Nia'.

Nia? Siapa dia? Dinda terus bertanya-tanya dalam hati siapa itu Nia. Apakah dia orang spesial sebelum dirinya? Dinda tersadar dari lamunannya saat Alga menegurnya.

"Din, ayo! Malah ngelamun lagi, " ucap Alga.

Dinda buru-buru sadar dari lamunannya dan meneruskan langkahnya. Dinda sudah sampai di atas rumah pohon tersebut.

Ia memandang pemandangan dari atas sini yang menurutnya sangat bagus. Sayang sekali ia tidak membawa kameranya saat ini.

"Alga ih, kenapa gak bilang mau ketempat kayak gini?! "rajuk Dinda.

"Kan biar suprise, "ucap Alga.

"Suprise matamu! Sayang banget tau pemandangannya bagus banget tapi Dinda gak bawa kamera, "ucap Dinda, sedih.

"Taulah aku mau pulang saja,"rajuk Dinda. Baru saja berjalan beberapa langkah tapi Alga sudah menahannya.

Alga mengelus rambut Dinda dengan sayang, "Maaf ya? Aku juga gak tau kalo kamu suka sama tempat ini. Kapan-kapan kita ke sini lagi deh, "ucap Alga berusaha membujuk Dinda .

Mata Dinda seketika berbinar, " Janji?"ucap Dinda dengan mengacungkan jari kelingking nya.

"Janji! " ucap Alga menyatukan jari kelingkingnya.

"Awas kalo sampai kamu ingkari,"Dinda menatap Alga tajam. "Aku sunat lagi kamu!"lanjut Dinda yang mana langsung membuat Alga bergidik ngeri.

Mengabaikan Alga yang masih memikirkan ancamannya, Dinda memilih untuk memandangi pemandangan alam yang sangat bagus menurutnya. Semilir angin menerpa kulitnya Dinda memejamkan matanya saat angin itu berhembus dengan sedikit kencang.

"Aku mau tanya sesuatu sama kamu boleh? " tanya Alga.

"Boleh dong!! Kayak sama siapa aja kamu, " jawab Dinda.

"Haha, aku menurut kamu itu gimana? " tanya Alga.

Dinda mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya didagu, memikirkan jawaban yang pas untuk Alga. Jangan sampai ia salah bicara dan membuat laki-laki itu marah. Bisa gawat jika Alga marah dan meninggalkannya sendiri di sini.

Dear Dinda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang