I'm come back guyss!!!
Halo semua, bagaimana kabarnya hari ini? sudah ada yang PTS belum ini? Atau malah sudah semua? Kalo aku sih sudah ya, semoga nilainya nanti memuaskan. aminn!
Happy reading ❤
🍎
🍎
🍎
🍎
🍎__________________________
Percayalah di balik sifat meyebalkan ku selama ini, itu hanya topeng untuk aku terlihat bahagia di luar sana.
-Dinda Clarance Jovita.
Pagi hari ini Dinda sudah siap dengan setelan seragamnya. Ia berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya dan juga kekek.
Dinda hanya membuat roti dengan selai coklat kesukaannya dan kakeknya tak lupa juga susu coklat untuk dirinya dan teh jahe untuk kakeknya.
Dinda melihat Gembul yang sedang berjalan ke arahnya dengan tampang memelas khas kucing itu. Oke, sekarang Dinda tau kalau kucing ini hanya akan bersikap baik kepada dirinya ketika lapar saja.
Lihat saja nanti kalo sudah dikasih makan pasti Gembul akan menatap sinis Dinda.
"Laper lo, Mbul? " tanya Dinda berjongkok untuk mengelus bulu panjang dan lembut milik Gembul.
Gembul yang merasa risih dengan elusan Dinda dengan gerakan cepat menggigit tangan Dinda tapi tidak sampai berdarah. Dinda mengaduh kesakitan lalu menatap tajam Gembul.
"Anjing lo, sakit tau tangan gue! " ketus Dinda.
Gembul memiringkan kepalanya seolah bingung ia seorang kucing tapi kenapa Dinda menyebut dirinya anjing?
"Taulah gue kesel sama lo, minta aja sono makanan sama kakek! " ketus Dinda langsung berdiri menuju meja makan untuk menyantap makanannya.
Dinda mulai menyantap rotinya menghiraukan Gembul yang menatap tajam dirinya. Adi yang baru saja datang langsung mengendong Gembul dan memberi kucing itu sarapan.
Dinda yang melihat itu pun memutar bola matanya malas, "Kek! Gembul kenapa sih kalo sama Dinda bawaanya sensi mulu!? " tanya Dinda mengebu-ngebu.
Adi terkekeh melihat cucunya yang nampak kesal , "kamu tahu'kan Gembul emang gak suka sama kamu, kamu sih suka usilin dia, " jelas Adi.
Dinda mencibir dalam hati. Adi menggelengkan kepalanya. Adi mengambil kotak yang ia letakkan di atas kandang Gembul lalu menyerahkan pada Dinda.
"Wahh!! Dinda dapat hadiah lagi!! " sorak Dinda.
Dinda segera meraih kotak itu lalu segera membukanya. Adi menatap tak percaya cucunya yang seperti anak kecil itu.
"Kakek tau aja kalo Dinda gak bawa kamera kesini, makasih kek! " ucap Dinda.
Dinda memang suka membawa kamera kemana-mana. Karena apa? Kerena Dinda sangat suka dengan hal-hal yang menurutnya menarik dan sayang untuk di lewatkan.
"Sama-sama sayang, sudah kamu cepet makan sarapannya lalu berangkat udah telat ini, " ucap Adi.
Dinda mengangguk setuju lalu ia segera menghabiskan sarapannya. Setelah habis, Dinda segera bersalaman dan mengecup singkat pipi kakeknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/253262399-288-k542930.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dinda [END]
Teen FictionDinda Clarence Jovita, salah seorang cewek bar-bar yang masih ada di muka bumi ini. Dari kecil Dinda tidak pernah dapat kasih sayang dari mamah dan papah. Tapi, untung saja masih ada nenek dan kakek yang mau ngerawatnya. Hidup Dinda perlahan beruba...