D.S.E. 2

213 29 17
                                    

Zakia's pov


Tok

Tok

Tok

"Mbak bangun! Sudah siang!" aku menggeliat mendengar suara Kyky yang menggedor-gedor pintu kamarku.

"Mbak!"

"Iya! Iya! Berhenti menggedor pintu! Aku sudah bangun!" teriakku tak kalah kerasnya, aku sangat kesal padanya yang mengganggu hariku yang indah ini.

"Turun dan bantu Mama di dapur! Sarapan tidak akan disiapkan jika Mbak tidak membantu Mama!" teriak Kyky semakin keras saja membuat kupingku pengang.

Hancur sudah hari masuk siang yang ku banggakan.

Setelah bekerja seharian kemarin bahkan hingga aku pulang pagi, hari ini aku mendapatkan shift siang dan rencananya aku akan tidur hingga satu jam sebelum masuk kerja. Aku tidak perlu merisaukan Hawai karena dia sedang menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Aku membuka mata lebar-lebar dan duduk, gedoran di kamar masih saja terdengar. "Astagfirulahadzim bocah ini." tanganku menyibakkan selimut dan turun dari kasur. Lihat saja, akan ku habisi dia! Berani sekali menggagguku.

Tok

Tok

Ceklek

Wajah jahil Kyky lah yang pertama kali ku lihat setelah membuka pintu. "Selamat pagi Mbak cantik." katanya dengan senyuman lebar.

"Kau tidak kuliah hari ini?"

Kyky menggeleng, ia merangkul tanganku dan kami berdua turun ke dapur bersama. "Hari ini aku libur karena dosen yang mengajar izin, katanya ada urusan keluarga." aku menatap Kyky yang entah kenapa bersikap manis hari ini.

"Apa yang kau inginkan?" tanyaku to the point membuatnya menunduk dan tampak malu-malu. Dia ini kenapa sih? Aneh sekali.

"Hmm, aku-"

"Mas minta Mbak memilihkan baju yang cocok untuk Naura, mau jadi kado ulang tahun katanya." Mirza melangkah dari ruang tamu ke dapur dengan setoples keripik pisang di tangannya.

Ternyata karena Naura, gadis yang disukai Kyky beberapa minggu terakhir. Aku tidak paham dengan perubahan sikapnya ini, Kyky yang galak dan tegas berubah menjadi Kyky yang pemalu dan penakut.

Aku menatap Kyky yang terlihat kesal dengan Mirza. Ia tersenyum lebar saat menatapku, "Mau ya Mbak?" ah, mata yang penuh harap itu siapa yang tega menolaknya?

"Oke, kita akan pergi jam 11 siang."

"Oke. Aku mencintaimu."

Cup

Ia mengecup pipiku sebelum berlari ke dapur dan memeluk Mama yang sedang menyiapkan makanan. "Dia memang aneh, sejak berhasil membawa Naura ke rumah ini sikapnya semakin aneh saja." Mirza menyipitkan matanya dan memakan snacknya dengan rakus.

Aku mengambil isi toples yang dibawanya dan memakannya. "Jatuh cinta bisa membuat orang berubah, Mirza. Mbak contohnya. Dulu Mbak sangat bar-bar dan sekarang berubah jadi anggun dan penyayang." Mirza memutar bola matanya malas, ia melangkah meninggalkanku dan duduk tenang di meja makan menunggu sarapan siap.

"Mbak duduklah, kita sarapan bersama." Mama meletakkan makanan ke meja makan dengan Kyky yang membantunya.

"Hlo, semuanya sudah siap?"

"Sudah, Kyky yang membantu Mama menyiapkan semuanya." Kyky menatapku dan mengerdipkan sebelah matanya.

"Papa! Ayo makan bersama!" Papa berjalan ke arah kami dengan menggandeng Opa dan Oma yang baru selesai jalan-jalan pagi. Seperti keluarga pada umumnya, kami sarapan bersama-sama.

DispenserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang