Enampuluh

82.3K 10.3K 3.3K
                                    

Ada sedikit adegan kekerasan! ⛔

Happy Reading ❤

***

Keira mengerutkan keningnya, menatap handpone yang baru saja dimatikan orang di seberang sana. Guratan di dahinya makin terlihat kala mendengar umpatan Keano sebelum telefon itu terputus.

"Sial!"

Sedikit ada rasa khawatir di hatinya, entah ada apa Keano menyanyakan keberadaannya yang jelas jelas ada di rumah. Keira mencoba menghubungi nomor Keano lagi, namun nomor lelaki itu tidak aktif.

"Ayah masuk ya"

Keira menoleh ke pintu, menganggukan kepalanya meski Bara tidak melihat. "Masuk aja, Ayah"

"Anak anak kamu udah tidur?"

Perempuan itu menunjuk kasur yang di tiduri Kenzo. "Kenzo udah, Zie lagi main sama bunda"

Bara mengangguk, menatap cucunya sekilas lalu mengembalikan pandangannya ke Keira. "Kamu kenapa Kei? Keliatan gelisah"

"E-engga, Kei cuma kepikiran Keano doang" sahut Keira, tersenyum kecil kemudian membalikkan badannya.

"Keano kenapa?" Bara memutar bahu anaknya membuat Keira berhadapan dengannya.

"Nggak tau, tiba tiba tadi nanyain aku lagi dimana" ujar Keira

Bara tertawa kecil membuat Keira menatapnya heran. "Lagi kangen dia sama kamu. Suami bucin"

"Ayah juga dulu bucin sama bunda, lebih dari Keano lagi" cibir Keira

Perempuan itu meninggalkan kamar untuk menghampiri Kenzie di bawah. Menurut Bara Keano hanya bertanya biasa, tapi menurutnya dari nada lelaki itu berbicara terdengar panik. Keira menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran jauh itu.

••••

Suara hening mengisi kekosongan gudang yang dimasuki Keano tadi, lelaki itu berdiri tegak di lantai yang terlihat kotor ini. Kedua bola matanya menatap lurus seseorang yang berdiri di depan sana. Tatapan biasa saja, dingin. Keano memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, memperhatikan orang itu datar.

"Dua bulan gue gak ada kabar, lo kangen gak?"

Orang itu terkekeh sendiri. "Hmm, kangen kali ya. Secara gue kan orangnya ngangenin"

"Kok diam aja si, No. Gue kan mau bermanja manja sama lo, mumpung kita cuma berdua di tempat ini. Pintu udah dikunci dari luar" ujarnya lagi.

Masih belum mendapat tanggapan lelaki di depannya, ia berjalan mendekat sambil tersenyum manis. Tangannya hendak menyentuh pipi Keano, sebelum sentakan kuat menahan  hingga membuatnya meringis kesakitan.

Keano mendekatkan mulutnya ke dekat telinga orang itu. "Jauh jauh, bitch"

"Wow, ngatain gue bitch tanpa sadar istri lo juga perempuan murahan"

"Murahan ya," Keano tertawa kecil, melepaskan orang itu lalu melipat tangannya ke depan dada. "Lebih murahan mana, sama lo yang udah dipake belasan bahkan puluhan laki laki lain?"

Orang tadi menyugar rambut panjangnya ke belakang, sedikit menurunkan gaun pendek yang di pakainya membuat belahan dada itu terlihat.

"Ya, dan apa lo mau jadi yang ke sekian kali nyicipin tubuh gue? Untuk orang yang gue cintai, dengan senang hati akan gue kasih kenikmatan yang lelaki sana nggak dapat" ujarnya berjalan mendekat.

Young Parents [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang