Duapuluh sembilan

116K 10.6K 1.1K
                                    

Selesai membantu Bi Lily menata makanan di atas meja, Keira mendudukkan dirinya di kursi sambil melihat kegiatan wanita paru baya berstatus Art nya itu yang sedang mencuci piring

Merasa ada yang memperhatikan Bi Lily menoleh lalu tersenyum canggung

"Perlu sesuatu Non? Dari tadi katanya Non Keira kebanyakan bengong" tanya Bi Lily

Keira menggelengkan kepalanya "Engga bi, eh Kenzo mana ya belum turun"

Perempuan itu celinguk mencari Kenzo namun keberadaan anak itu belum juga terlihat

"Paling kaya biasanya gangguin Tuan mandi" ucap Bi Lily terkekeh

Mendengar itu Keira ikut tertawa kecil. Kebiasaan Kenzo

Keano berjalan menuruni tangga bersama Kenzo digendongannya. Keira mengerutkan keningnya melihat rambut Kenzo yang basah, seingatnya tadi sebelum turun ke bawah ia sudah mengeringkan rambut anak itu. Ko basah lagi

Setelah mendudukan Kenzo di kursi, Keano duduk berhadapan dengan Keira

"Ken mau makan apa?" tanya Keira mengalihkan atensinya

"Telcelah Nda" sahut Kenzo

"Ko rambut kamu basah lagi? Tadi kan udah Bunda keringin" Keira bertanya sambil menyendokan sayur bayam ke piring

Anak itu beralih menatap Keano lalu kembali menatap Keira. "Andi agi cama Ayah"

"Tadi Kenzo ke kamar pas aku mau mandi, kaya biasanya dia minta ikut" ucap Keano memakan kerupuk yang tersedia

Keira menganggukan kepalanya, benar dugaan bi Lily. "Nih, kamu sendok sendiri ya kan udah gede" ujar Keira menyerahkan piring Kenzo sambil melirik Keano yang memasang muka masam

Mereka makan sambil sesekali tertawa kecil karena celotehan Kenzo. Teringat sesuatu Keira menatap Keano

"Ayah"

Mendengar panggilan itu refleks Keano menyemburkan air dari mulutnya kaget, menoleh ke Keira lelaki itu mengerutkan keningnya

"Ayah? Manggil aku?" tanyanya menunjuk diri sendiri

Keira membuang muka malu, entah dari mana ia bisa memanggil Keano dengan panggilan yang ia sendiri geli mendengarnya

"Kan ada Kenzo jadi biar dia ngikutin gitu"

"Ouh" Keano manggut manggut "Kenapa ga sekalian manggil 'suami'?" tanyanya sengaja menggoda

Keira memutar bola matanya malas "Ya terus situ mau anak situ manggil 'suami' ke situ ? Jadi kaya daddy somplex!"

"Sembarangan!"

Terkekeh melihat Keano yang melotot, Keira berdehem kembali ke topiknya

"Jadi aku mau ngelakuin sesuatu yang bisa bikin aku ga cuma diam dirumah. Apa gitu, kamu ada ide?"

Keano menghentikan makannya menatap Keira heran "Apa? Kuliah?. Udah berkali kali aku nawarin kamu tapi kamunya ga mau, kalau kerja aku ga bakal ngizinin" ucap Keano kembali melanjutkan makannya

"Bukan gitu, lagian ga ada orang yang ga mau kuliah" Keira berucap pelan namun Keano dapat mendengarnya

"Terus? Kalaupun kamu kuliah aku ga larang Kei" balas Keano "Masalah Kenzo ga perlu kamu pikiran, ada bibi atau kamu bisa ngambil kelas siang sampai sore, pagi dan malamnya masih bisa ngurus Kenzo"

"Dan aku ga mempermasalahkan perihal perkembangan Kenzo, aku maklum" lanjut Keano

Melihat sedikit nada Keano yang keras membuat Keira terdiam. Ia hanya bertanya tentang kegiatan di rumah bukan kemauan untuk kuliah. Kenapa malah menjadi panjang

Young Parents [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang