Limapuluh lima

107K 12.5K 3.7K
                                    

Tiga hari cepet banget ya.
Part ini udh di tulis lama setelah aku publish part 54, eh mentok. Aku tinggalin sehari dulu wattpad balik lagi hapus semua kata yang udah sampai 2000 an, karena nggak pas and ada yang harus dibenarkan.

Terus begitu sampai ketemu ujungnya, terlalang kuota and wi-fi dan segala macam urusan.
Jadi baru bisa up sekarang 👐

And finaly..

_________________________________

I need someone who hugs me when i'm sad
[Youngparents]

H A P P Y   R E A D I N G ❤

***

"KEANO!!!"

Suara grasak grusuk membuat dua orang di luar ruangan berbau obat itu berlari masuk ke dalam. Keano menghampiri Keira yang duduk sambil memeluk perutnya.

Lelaki tersebut menarik tangan Keira hingga pelukan di perutnya terlepas, matanya menatap iris abu abu itu sendu. Tatapan yang tidak pernah diberikannya pada siapapun.

"Perut aku kenapa rata. Keano.. Tadi gak begini!"

Sebelah tangan Keira masih memegang perutnya, kedua matanya berkaca kaca saat menunduk. Tidak ada balasan dari Keano, lelaki itu hanya diam sambil menatap. Setelah menarik nafasnya berat, ia menghembuskan lalu menangkup wajah Keira yang basah karena air mata.

"Dia udah nggak ada, dia udah di angkat.." Keano menadang kepalanya ke atas guna menahan air matanya turun

"Dia udah pergi ke surga, dia sudah berada di antara bidadari yang menjaganya. Tugas kamu sudah selesai Kei, dia sudah kembali ke penciptanya"

Keira menatap mata itu kosong, bibirnya bergetar namun ingin mengatakan sesuatu. "M-maks--sud kamu?" tanyanya pelan

Keano menutup matanya sejenak. "Kamu keguguran. Bayi kita meninggal di dalam"

"Enggak mungkin!" balas Keira menolak, tenaganya cukup lemas untuk mendorong tubuh tegak Keano. Yang bisa dilakukan nya hanya memukul pelan dada itu.

Keira menggelengkan kepalanya berkali kali, selang infus di tangannya terlepas membuat darah keluar. Keira tidak memperdulikan itu, hatinya menolak mendengar pernyataan dari Keano, suaminya sendiri. Tadi pagi, ia masih merasakan kehadiran calon anaknya. Masih merasakan hangatnya.

"Anak aku masih ada Keano! Anak kita nggak mati! Dia masih ada, disini.." Keira menunjuk perutnya sendiri, lalu pandangannya melirik dokter yang dari tadi berdiri di belakang.

"Dokter, anak saya masih ada kan?. Keano bohong, gak mungkin saya keguguran"

Doktor tersebut hanya diam tanpa membalas, kepalanya menggeleng menandakan 'tidak'.

"Anda memang keguguran, bayi anda sudah tidak ada. Sudah kami keluarkan beberapa jam lalu" ujar dokter kemudian melangkah keluar, membiarkan dua pasangan itu menyelesaikan urusannya.

"Anak aku masih ada" lirih Keira

Keano memeluk tubuh Keira sambil menarik ke dalam rangkulannya. Ia dapat merasakan tangisan dari perempuan itu. Tangisan yang menandakan keputusasaan. Keadaannya sekarang berbalik, dirinya yang tidak bisa mengontrol diri. Ada sesuatu yang ingin keluar namun ditahannya. Sesuatu yang memiliki energi kuat, hampir membuatnya tak tahan. Disaat seperti ini, mengapa tubuhnya terasa lemah dan lemas.

Young Parents [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang