Dibeberapa part sebelumnya, udah ada clue akan part pov (dari satu sisi pandang).
Dan part ini khusus seperti judulnya***
Keira Quenessia Alika
Keira pov
Awalnya gue benci, benci banget. Dia nggak pernah ngelakuin kesalahan apapun, tapi ngeliat mukanya selalu bisa bikin gue muak.
Dia lelaki asing yang tiba tiba masuk ke dalam kehidupan gue, lelaki yang mengucapkan akad di depan Ayah dan kerabat gue. Dia lelaki dingin yang hidupnya kaya gak punya tujuan. Kenapa gue bisa bilang gitu, ya sebulan setelah nikah yang gue liat kerjaannya cuma pulang pergi kuliah.
Gue jarang banget atau bahkan nggak pernah ngeliat dia main sama temannya. Pergi pagi lalu pulang sore, malamnya cuma nonton tv di ruang tamu. Kalau hari libur, disaat gue ngabisin waktu di luar bareng teman gue. Dia cuma di rumah ngurusin tugas tugasnya.
Gak jarang dia yang beresin kerjaan rumah. Buat perempuan lain, dia sosok suami idaman, perfect. Tapi nggak, perusak. Satu kata yang menurut gue cocok buat dia. Terlahir sebagai anak bungsu membuat gue merasa hidup penuh dengan kebebasan. Bukan kebebasan dalam artinya ngabisin duit ortu, tapi kebebasan tingkah gue. Kasar, asal ceplos itu sebagian sifat yang gue punya. Nakal, bad girl, tukang bolos.
Gak jarang Ayah sampai nggak punya cara untuk menghadapi gue. Untuk nakal oke gue akui, senakal nakalnya gue gak pernah masuk ke dunia gelap. Main ke club, gue gak pernah nginjakin kaki di tempat maksiat itu. Nakal ini masuk ke dalam pengalaman remaja, ya gue mau bikin masa masa remaja yang gak bisa untuk dilupain. Gak cuma diam, jadi good girl, atau jadi pengurus osis.
Impian gue, suatu hari nanti ketika gue nikah dan punya anak. Cerita dan pengalaman masa remaja itu bakal gue ceritain ke mereka. Bukan buat ditiru, tapi sebagai arahan agar mereka nantinya bisa ngalamin juga. Aneh, ya pemikiran gue kaya gitu.
Tapi itu semua hancur,
Hancur sebelum gue dinyatakan lulus. Lelaki itu, lelaki yang di pilih kedua orang tua gue berhasil bikin masa remaja yang gue bangun hancur.Dia yang marah dan ngelampiasinnya dengan cara yang sama sekali gak pernah gue duga. Dia lelaki yang bikin beberapa bulan gue gak bisa duduk di bangku sekolah. Dia suami gue sayangnya.
Keano Alifan Bagaskara, nama yang bagus. Sebagus orangnya. Keano, anak kuliahan pemilik iris mata coklat terang. Gue gak ngelak, pertama ketemu dia kata yang gue ucapain dalam hati. Ganteng.
Mungkin kalau pertemuan kita bukan karena perjodohan, gue bisa jatuh cinta ke dia. Pribadi yang baik, sikap yang sopan, cuek ke cewek lain dan hangat ke gue. Keano paket komplit, semua ada di diri dia.
Namun itu semua tergeser. Kehadiran dia secara tiba tiba gak bisa bikin gue jatuh cinta. Yang ada cuma rasa benci dan marah. Dia gak salah, ya dia gak pernah salah. Yang salah itu takdir. Yang salah itu kedua orang tua kami. Yang salah itu waktu. Kalau bisa diulang, gue akan kabur sebelum hari nikah. Gue pernah coba cara itu, tapi gagal. Kata Bella, itu udah takdir. Kata Laras, itu udah jalan hidup gue. Mencoba menerima, gue coba jadi istri yang baik. Tapi tetap, nggak bisa.
Susah buat jatuh cinta ke Keano. Dia bukan cowok pertama yang hadir dalam hidup gue, dia cowok kesekian kali yang hadir di hidup gue. Sebelumnya gue pernah punya pacar, dari Smp sampai Sma. Salah satu mantan gue sahabatnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents [Terbit]
Random[Part tidak lengkap] Keira Quenessia Siswi Sma kelas XII yang harus menjadi istri dan ibu di usia muda. Namun ia tak pernah menyesal dan mensyukuri apa yang terjadi dalam hidupnya. Keano Alifian Mahasiswa yang selalu dijuluki prince ice oleh tema...