Tujuhbelas

152K 12.1K 1K
                                    

Keadaan kita bermula karena keterpaksaan, namun semakin kesini semua itu membuatku merasa menjadi perempuan paling beruntung bersanding denganmu

Keira Q.A

Dari awal aku sudah percaya yang namanya takdir. Saat kedua orang tuaku telah memilihmu disitu aku berharap kelak engkau yang akan selalu mendampingiku hingga hari tua. Dan kini kita baru memulai yang namanya hidup, hidup yang sesungguhnya. Tetap menjadi wanita yang menerimaku apa adanya, and. I love you

Keano A.B

*****

Happy Reading

Setelah balik dari restoran, Keira dan Keano terpaksa menginap di rumah Orang tua Kenao karena paksaan Viona yang masih ingat bermain dengan Kenzo. Toh mereka hanya bisa menuruti karena memang jarang menginap disini

Kenzo masih bermain dengan Nenek dan Kakeknya di ruang tamu, Keano sedang diluar ngobrol dengan satpam rumah. Padahal udah malam

Keira yang gabut hanya berjalan mengelilingi rumah mertuanya ini, terbilang sangat mewah dengan tiga lantai menjulang tinggi. Lantai satu terdapat ruang tamu, ruang tv, dapur, dan beberapa kamar pembantu. Sementara lantai dua terdiri dari kamar utama yang diisi oleh Aldi Viola, juga kamar yang sering Kenzo pakai kalau nginep, ruang keluarga dan ruang santai, serta ruang kerja Aldi. Dan lantai paling atas atau lantas tiga terdiri dari beberapa kamar khusus, Kamar Keano dan kamar Rara, ada juga ruang khusus olah raga dan ruang musik yang memang khusus untuk Rara yang hobby musik

Begitu menginjak ke lantai tiga Keira mendengar suara tangis dari salah satu ruangan disini. Ia yang memang sedikit penakut sontak merinding sambil menggosokan lengannnya

Hiks hiks

Suara itu kembali terdengar dan semakin jelas. Apalagi lantai ini jarang dilewati asisten rumah tangga, menambah suasana mencekam didalamnya

"Serius gue merinding, ini suara siapa dong? Masa suaranya mbak kunti" gumannya sendiri

"Gue bego!"

Matanya membulat mendengar suara itu, meski sayup sayup ia tetap dapat mendengarnya. Perlahan kaki jenjangnya melangkah berjalan mendekat hingga berhenti di depan pintu berwarna pink

"Ini kan kamarnya Rara"

Baru hendak menyentuh hendel pintu, suara Keano membuat ia mengurungkan niatnya

"KEI TURUH KEBAWAH KENZO NANGISS!!"

Keira berbalik meninggalkan ruangan itu meski rasa penasarannya sangat memuncak.

"Ken kenapa sayang, ko nangis?" tanya Keira mengambil alis tubuh mungil Kenzo dari Viona

"Mamah juga enggak tau Kei, lagi main tiba tiba nangis" ucap Viona

"Biasanya jam segini Kenzo minum susu" ujar Keano

"Yaudah di dapur ada persediaan susu Kenzo, kamu buatin aja" suruh Viona

Keira mengangguk lalu berjalan ke dapur meninggalkan Keano dan orang tuanya di sofa. Jam delapan malam memang sudah menjadi kebiasaan Kenzo minum susu coklat, itu pun saran dari Bundanya intan agar tulang dan gigi kuat dan tidak telat tumbuh

Young Parents [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang