[Part tidak lengkap]
Keira Quenessia
Siswi Sma kelas XII yang harus menjadi istri dan ibu di usia muda. Namun ia tak pernah menyesal dan mensyukuri apa yang terjadi dalam hidupnya.
Keano Alifian
Mahasiswa yang selalu dijuluki prince ice oleh tema...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bisa aku memilih? Jika bisa aku ingin selalu ada disamping mu, aku yang selalu menggenggam tanganmu ketika kau tengah dalam kesulitan. Melihat canda tawamu, dan juga senyummu. Pundak ku yang akan menjadi sandaranmu ketika kau berserdih, jemariku yang akan menghapus air matamu dan tatapanku yang akan menenangkanmu ✳
.YoungParents.
*Komentar jika iris mata kalian menemukan typo
Happy Reading ❤
*****
Melihat ke belakang lagi dan lagi perempuan itu menghela nafasnya berat, untuk yang kesekian kalinya ia melirik jam silver di tangannya yang menunjukkan pukul 1 siang yang artinya jam makan siang sudah dimulai sejak tadi. Lagi dan lagi ia harus menelan pil kecewa menunggu orang yang sejak dua jam lalu janji namun belum kelihatan batang hidungnya
Ting
Bunyi ponsel membuatnya mengalihkan pandangannya lalu tertawa miris. Benar kan katanya orang itu tidak akan datang
"Buang waktu"
Dari pada tidak dimakan pesanan yang sudah ia pesan lebih baik ia makan sendiri. Sorry ia tau cari uang itu engga gampang jadi dari pada mubazir
"Loh Rara!"
Perempuan itu tersentak mendengar seseorang memanggil namanya, ia memutar tubuhnya dan melihat seseorang yang sepertinya ia kenal
"Ka Laras?"
Laras mengangguk mengambil tempat duduk di samping Rara yang masih menatapnya kaget
"Kakak temannya Ka Keira kan?" tanya Rara hati hati, tentu ia takut salah orang kan bisa malu.
"Iya, kamu ngapain disini? Sendiri?" Laras mengerutkan keningnya tak sengaja melirik tangan adik dari suami temannya itu yang memegang perutnya
"Enggak, tadi nunggu teman tapi ga jadi. Ka Laras sendiri ngapain disini?" ucap Rara
"Aku lagi nganterin teman, orangnya lagi mesen makanan" jawab Laras
Setelah itu suasana kembali hening. Rara yang masih memegang perutnya sambil menundukan kepalanya dan Laras yang terus memperhatikan anak berusia 14 tahun itu heran
Rara berdehem lalu menatap Laras "Maaf Kak tolong jangan kasih tau siapapun ya kalau kita ketemu disini"