Ga bosen ngingetin buat vote dan komennya☝
Ramein yokk, biar cepat up nyaa🏃♀️
–oOo–
"Jangan nakal dan tidak perlu hiraukan ucapan teman-teman mu. Ayah akan menjemputmu nanti!" pesan Raynold seraya mengelus pucuk kepala Aleona dan mencium kening anak itu. Aleona tersenyum puas lalu membalas perlakuan manis sang Ayah.
"Iya, Ayah. Hati-hati!" sahut Aleona sambil melambaikan tangannya kepada Raynold yang mulai menjauh, "Dadah, Ayah!" teriak Aleona dengan gembira, Raynold membalas lambaian Aleona lalu masuk kedalam mobil.
Pria itu meninggalkan pekarangan sekolah bersama sang putri, setelah tidak dapat melihat sang ayah yang hilang di telan jarak, Aleona memajukan kakinya memasuki sekolah. Tetapi, harus terhenti ketika suara wanita yang begitu lembut menyapa rungunya. Saat ia berbalik, sosok wanita cantik, tinggi, putih, dan sangat anggun sedang tersenyum kepada Aleona.
Mendadak ucapan Raynold tadi pagi terngiang di benaknya, 'Jika ada yang orang asing jangan dekati, tunggu Ayah menjemputmu! Mengerti?'
Aleona memandang wanita cantik itu tanpa berkedip. Ia meniti sosok wanita itu dengan seksama. Tidak dipungkiri juga bahwa ia merasa terhipnotis melihat wanita tersebut. Ia merasa seperti ada sebuah ikatan yang menariknya untuk menatap berlama-lama.
"Aleona?" panggil wanita itu dengan lirih. Wanita tidak diketahui itu berjalan mendekati Aleona dan memeluk anak kecil tersebut. Wanita itu terisak sambil memeluk Aleona. Membuat anak kecil itu dengan kasar melepaskan pelukan tersebut.
Aleona mulai memundurkan langkahnya dengan nafas memburu, takut jika wanita tersebut adalah orang jahat.
"Bibi siapa?" tanya Aleona pelan dan ingin menangis, pikirannya dipenuhi dengan asumsi yang tidak-tidak. Dagu anak itu bergetar karena takut, ia ingin menangis.
"Ale, sayang. Ini aku--"
"Jangan ganggu aku atau akan aku panggil Ayahku?!" teriak Aleona. Anak itu berbalik dan hendak lari tetapi lengan wanita dewasa tersebut terlebih dahulu meraih lengan Aleona. Sehingga anak itu terpaksa menghadapnya lagi takut-takut. Air matanya mulai berlinang dengan ketakutan yang luar biasa.
"Lepaskan aku, lepas! Bibi siapa? Lepaskan aku!"
"Aku Ibumu!"
Aleona terdiam dan tepatnya mematung. Bagai di sambar petir di siang bolong, pengakuan wanita tersebut membuatnya tidak bisa berpikir.
Ibu?
Satu kata itu memuat banyak pertanyaan di dalam pikirannya.
Ayahnya bilang bahwa ibu Aleona sudah meninggal saat melahirkannya. Namun, kenapa sekarang wanita ini datang dan mengaku-ngaku sebagai ibunya? Juga, jika benar itu ibu dari Aleona, kenapa ia meninggalkannya?
Aleona menepis lengan mulus wanita itu yang berada di pundak Aleona. Bibir mungil Aleona mengerucut dan mulai bergetar. Matanya mulai mengeluarkan liquid asin dengan deras.
"Kau bukan Ibuku! Ibuku sudah tiada!" teriak Aleona sangat keras. Ia tidak akan percaya begitu saja dengan wanita yang baru saja bertemu dan tidak ia kenal. "Kau bukan Ibuku!" teriak Aleona lagi sambil terisak.
Wanita cantik itu ikut menangis. Ia merasa sedih ketika Aleona meneriakinya dan tidak mau mengakuinya sebagai ibu.
"Aku Ibumu, Ale. Aku yang melahirkanmu, sayang," ucap wanita itu dengan lembut dan juga tegas. Ia sungguh-sungguh menekankan pada Aleona bahwa ia adalah ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Dad!
Ficción GeneralGadis kecil yang menginginkan kasih sayang dari ayahnya, mengharapkan cinta dari sang ayah. Ia terlahir sebagai anak perempuan cantik dengan senyumannya yang manis. Namun, ia di takdirkan sebagai anak broken home yang menjadi korban dari suatu perm...