19. Shareen Luvenia

5.5K 426 11
                                    

Nama yg di judul atas tampak asing🤔
Siapa ya wanita itu?

Jangan lupa vote dan komennya ya supaya semangat buat update nyaa! 🫂💟.

–oOo–

Ponsel Raynold berdering. Menyuapkan pasta ke mulut harus tertunda. Tertera nama Pak Leo di layar ponsel, lekas menyahut dan menempelkan di telinga.

"Halo... a-apa?!" Raynold memekik dengan raut wajah yang terbilang panik. Setelah mendengar beberapa informasi dari balik ponsel, Raynold menyelipkan benda pipih itu seraya menatap Aleona yang mengunyah makanannya sambil membalas tatapan Raynold.

"Ada apa? Ayah ada masalah di kantor?" Tanya Aleona. Anak itu terlihat lebih santai dari hari sebelumnya. Hal itu membuat Raynold tidak tega membagi berita yang baru saja ia dengar kepada Aleona. Anak itu pasti langsung berubah sendu, atau bahkan malah menangis.

Menarik sudut bibir, itu yang terbaik untuk saat ini. Raynold menghela napas sebelum menjawab, "ini hanya masalah kecil, tenang saja. Ayah akan mengurusnya." Aleona mengangguk saja sebagai tanda responnya. Urusan kantor bukanlah sesuatu yang harus membebani pikirannya.

"Kau sudah siap? Kita bisa berangkat sekarang?"

"Siap, sudah siap!" seru Aleona. Bangkit dan meraih tas di kursi sebelahnya.

"Ayo!" ajaknya.

Lagi. Pemandangan yang cukup familiar bagi Raynold. Ia kembali bertemu dengan gadis yang ia temui di restoran tempo lalu walau sebenarnya ia tidak ingat atau merasa sudah pernah lihat, ia hanya melongos begitu saja.

Raynold berada di meja paling sudut di sebuah restoran yang tidak jauh dari kantornya. Menunggu Pak Leo yang sudah membuat janji dengannya. Sejak percakapan mereka di ponsel tadi pagi membuat Raynold panik hingga saat ini. Ia juga menggumamkan nama Aleona terus-menerus. Mungkin pembahasan mereka untuk saat ini tentang Aleona.

Sibuk mengedarkan pandangan hingga netranya menangkap dua wanita. Ya, ia ingat dengan salah satu wanita yang sedang menghadap kepadanya, dan yang membelakanginya juga tampak familiar dari belakang, tapi siapa? Keningnya mengerut lantaran gadis yang ia temui di restoran tempo hari menangis lagi. Juga, Raynold rasa pernah melihat gadis itu selain pertemuan di restoran.

Lantas, kenapa gadis itu menangis dan kenapa wanita yang satunya lagi tampak biasa-biasa, tidak mencoba menenangkan. Itu yang Raynold rangkum.

Kedua wanita itu berpisah, gadis yang menangis itu masih tetap duduk. Ia terlihat dipojokkan. Kembali, Raynold merasa kenal dengan gadis itu, tetapi ia tidak mampu mengingat siapa itu.

"Pak Raynold." Pak Leo tiba dan langsung duduk tanpa dipersilahkan. Ia sudah sangat terlambat, pun Raynold tidak keberatan dengan itu. "Maaf terlambat. Bapak sudah menunggu lama?" Tanya Pak Leo sekedar basa-basi.

"Tidak apa, Pak Leo. Aku hanya khawatir saja dengan kasus ini. Pak Leo, tolong menangkan kasus ini untukku. Aleona sangat berarti bagiku. Aku akan membayar lebih untuk ini," tutur Raynold panjang lebar. Wajahnya yang sedih mampu menusuk jiwa seorang ayah Pak Leo.

"Pak Raynold, saya akan berusaha. Bapak juga sudah banyak membantuku. Bapak harus kuat."

Ucapan itu bisa membuat Raynold lega untuk saat ini. Bagaimanapun, ia harus bisa terlihat tenang demi Aleona. Apapun akan ia lakukan demi hak asuh di tangannya.

* * *

"

Ck, siapa dia? Kenapa setiap kali aku melihatnya seperti mengenalnya?" gumam Raynold menerka siapa sosok gadis yang sudah ia cap sebagai gadis cengeng.

Hi, Dad! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang