♫ bgm : Terbaik Untukmu - Tangga. ( aku kasih saran mulmednya selalu dinyalain ♥♥ )
bab ini maju-mundur bar.
;:;:;:;
Sekarang lo lagi sama siapa?!
Lo duluan! Lo sendiri gak mau jawab jujur ke gue!
Gimana gue gak mikir kejauhan kalo lo-nya kaya lacur, haha-hihi ke mana-mana?
Hari ini, Yoongi kembali teringat akan semua perlakuannya pada sosok itu. Berteman dua botol alkohol di bar ibu kota yang semakin ramai menuju dini hari, tangan kiri menekuk sementara yang kanan tergeletak lurus pada permukaan meja, kepalanya nunduk dalam-dalam dengan kesadaran nyaris hilang terpengaruh minuman keras.
Maneh kalo ada beban pikiran tanyain baik-baik dulu ka aing beneran gak bisa, Yoon? Jangan juga kepancing omongan orang, meledak gak jelas padahal belom tau aslinya gimana.
Emosi gak nyelesaiin masalah, Yoongi.
Oke, aku salah. Aku yang salah ...
Akalnya kembali mengenang memorial tersebut. Tentang Jimin yang selalu menghadapinya dengan kesabaran, nada lembut tanpa amarah, hingga raut lelah yang ingin menyudahi prahara mereka.
Akan tetapi lagi dan lagi Yoongi menyadari tempramentalnya.
Yang selalu memaki, menyudutkan, mencurigai, bahkan melukai fisik sosok itu.
Yoongi gak tau gimana cara memohon maaf untuk kesekian kali dan meminta pengampunan, bahkan, dia gak yakin Jimin mau kembali padanya. Atau bahkan sekedar melihat wajahnya.
"... Jim, maafin gue ...," getir suara berat berbisik, kening masih bertumpu pada lengan. Air mata yang tersembunyi di sana berjatuhan untuk kesekian kali.
Jimin—hanya Jimin.
Yang mampu menjadikan sosok sekeras Yoongi menjadi sebegini lemah.
Karena sikap lembut, sentuhan hangat, senyum teduh dan segenap kesabaran yang terlampau besar.
Yoongi memang bertindak berlebihan, tapi baginya yang telah melalui tragedi besar di usia belia atas gempa yang merenggut seluruh keluarganya—Yoongi hanya memiliki rasa takut jika Jimin pun pergi meninggalkannya.
Hari-hari sebelum memiliki Jimin di kegiatan. Ia selalu mengalami mimpi buruk, bagaimana orang-orang berlarian, guncangan tanah begitu dahsyat, gedung yang runtuh, jerit manusia mengisi langit mendung ...
... seiring jasad orang tua juga saudarannya yang tertimpa bagunan rumah mereka.
Saat itu, Yoongi masih terlalu muda. Menghabiskan waktu sepulang sekolah bersama teman-teman di lapangan luas, hingga gempa yang mengguncang tanah menjadikan mereka berhenti, terburu mendudukan diri atau bahkan berbaring di rumput.
Tubuh anak-anak itu terayun, tapi bumi melindungi dengan langit sebagai atap.
Tanpa ada bangunan di sekeliling lapangan mereka pun lolos dari tragedi nahas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Keju
Fanfiction[ bahasa! ] Pernak-pernik cinta, semua bermuara di sini. start : 24 Januari 2020 end : -