S2. 2 | kemunduran.

13.9K 2.3K 2.1K
                                    

♫ Rumit - Langit Sore. ( aku kasih saran mulmednya selalu dinyalain ♥♥ )




nungguin ya awokawokawok






.

.

.



[ peringatan awal ]

meminimalisir kemungkinan di masa depan aku/anakku bakal kena serang netijen, ku kasih tau dari sekarang aja ya bar.

1. (bisa jadi) kedepannya kosan keju bakal agak monoton dan gak asik lagi karena di season dua ini semua konflik bakal ditumpahin.

2. seluruh perkembangan pairing bukan lain untuk memperkuat jalan cerita.

3. dimohon sabar pada perkembangan alur/karakteristik yang lambat.

dah, hayu mulai.








;:;:;:;

"Jadi udah ya? Cukup."

Rasa terkejutan itu nyata. 

Perih yang disusul oleh luka.

Jungkook terdiam tanpa suara bahkan apabila semesta yang dijejakinya telah runtuh berkeping, persendian ini masih saja terperi mati untuk waktu yang berlalu semakin larut.

Sejenak ia masih termenung, menunduk dan menatap kosong genggaman erat jemari Taehyung di ujung telunjuknya. Lalu sekon berlalu bersenandung hampa. Kini, celah bibir Jungkook terbuka tipis hanya untuk menyuarakan kata-kata gemetar di antara ambang rasionalitas yang kacau; "K-kakak ... suka kak Jimin?" 

Ungkapan tersebut begitu ragu, sekembar obsidian berpendar kalut memperhatikan Sang tambatan hati, akan tetapi sunyi atas Taehyung justru mengiringi memorial dalam akalnya untuk mengenang keteguhan diri dan ingatan-ingatan semenjak awal.

Gue cuma pengen deket sama kak Taehyung.

Jangan terlalu berharap lagi Jungkook, kakak emang baik ke semua orang 'kan?

Sebabnya dia gigit bibir bawah kuat sebelum ukir senyum getir sambil paksain tawa; "Haha, ya-yaudah ... yaudah kalo kakak suka kak Jimin," jeda sejenak kala dia lepasin genggaman Taehyung cuma untuk ngelangkah lebih deket dan sedikit ngebungkuk. Selayak sebuah momen yang Sang kakak tingkat sering kali lakuin kepadanya, Jungkook cari wajah Taehyung yang kini nunduk lantas ngucap alus manakala netranya kembali dapetin memar di paras tersebut; "K-kakak langsung ke kamar aja, aku beliin batu es, ya?"

Kosan KejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang