23 - Pantai Bali

15 4 2
                                    

GARFANZHA UPDATE!!

BOLEH KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA. AKU MAU KALIAN JUJUR SAMA APA YANG AKU TULIS. BIAR KALAU ADA SALAH KATA ATAU APA, AKU BISA PERBAIKINYA.

JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TEMAN WATTPAD KALIAN.

SELALU DUKUNG AKU DALAM KEADAAN APAPUN YA. SEE U😍

HAPPY READING, MORE 🌻🌻

-----------

"Jatuh hati itu manusiawi. Yang tidak manusiawi itu menjadi orang ketiga dalam sebuah hubungan."

*******

Anak SMASAJAK satu angkatan mulai terbang  mengendarai pesawat. Ada yang menjerit-jerit karena phobia ketinggian dan ada juga yang tidur dengan nyaman sesuai etiket yang harus dilakukan.

Posisi duduk Ellen dan genknya tak jauh dari Zha dan teman-temannya. Duduk di dekat mereka itu bawaannya pengen ketawa saja, karena Fahmi yang katro dan baru pertama kalinya naik pesawat.

"Eeh, eeh ini kita ko goyang-goyang gini. Kalau jatoh gimana?" Fahmi.

"Nggak bakal jatoh juga, Mi. Ini kita lagi di atas awan coba lo posting deh!" Gino memberitahunya.

"Sialnya gak boleh main hp."

"Bukan posting upload, dodol! Positif thinking," geram Gino dengan suara pelan namun masih terdengar ke belakang.

"Lihat si Zha sama Renal ko malah enak-enak tidur, nggak mikirin kalau ni pesawat oleng terus jatuh ke laut—"

Zha memilih untuk tidur. Enggan untuk menatap sang Pilot karena dirinya akan teringa sama almarhum ayahnya yang berprofesi pilot.

"Fahmi, Zha sama Renal itu udah sering naik pesawat jadi mereka udah biasa tidur dalam pesawat, apalagi kan almarhum ayahnya Zha itu Pilot," jelas Bunga.

"Lo siapanya Zha?"

"Bukan urusan lo gue siapanya dia."

****

Pemandangan menakjubkan sudah ada di depan mata anak satu angkatan SMASAJAK. Tepat pada hari ini mereka berada di Bali dalam pelaksanaan study tour yang setiap angkatan pasti dilaksanakan. Banyak touris asing yang sedang berjemur dengan pakaian terbuka hanya terlihat pakaian dalam dan kacamata hitam di kedua matanya.

Dari kejauhan terlihat keempat pria tampan dengan pakaian hitam dan kacamata hitam sedang berdiri dengan satu gadis di samping salah satu cowok di antara mereka.

"Mas-mas, orang sini bukan?" seorang cowok berbadan hitam gempal menghampiri Zha dan genknya.

"Bukan!" balas Zha sekenanya.

"Mbak Rausel ingin berfoto bareng denganmu Mas," jawab cowok itu. Sambil mencekal tangan Zha dengan cekatan.

Siska yang sejak tadi berada di samping Zha dan teman se genknya sangat mual mendengar ucapan pria yang maaf hitam gempal itu.

Zha menunjuk dirinya sendri. "Sama saya?"

Tepat setelah mengatakan itu, sorang gadis tinggi putih dengan rambut ikal sepinggang dan pakaian setengah badan mendekati Zha dan langsung mengajak Zha fotbar.

"Gue mau samperin bebep Nabel aah ... " Ujar Gino dengan sungguh-sungguh.

"Gue juga mau samper Yuna!" Seru Renal.

Garfanzha (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang