"Sabar. Namanya juga orang baik, pasti cobaannya banyak."
*******
Satu minggu sudah berlalu. Zha sudah selesai di skorsing dan itu artinya dia kembali bersekolah seperti biasa. Kali ini dia berangkat lebih pagi, ingin tahu siapa saja yang akan menaro surat atau makanan di kolong mejanya. Walau Zha cuek dan terkesan dingin tapi masih punya hati nurani seperti manusia lainnya.
Cuaca pagi ini cukup redup. Seperti perasaannya. Hawa dingin menusuk ke kulit. Asap kendraan mulai mulai menutupi ramainya jalanan ibukota.
Setelah sampai di area sekolah, Zha memarkirkan motornya di parkiran. Lalu berjalan dengan tenang.
"Zha?" suara seseorang membuatnya menoleh ke brlakang. Kenapa harus dia sih?
Gadis itu mensejejarkan langkahnya dengan Zha. Siapa kalau bukan Ellen. Tidak ada maksud apa-apa hanya saja Ellen belum mendengar jawaban maafnya waktu kejadian itu.
Zha menatap Ellen dingin tanpa ekspresi. Tanpa berniat untuk membalasnya dengan sepatah katapun.
"Lo belum jawab ucapan maaf gue waktu it-" kalimat Ellen terpotong saat Zha menghilang dari pandangannya. Cowok itu benar-benar seperti tak menganggapnya.
Ellen rasanya ingin berteriak histeris. Sudah satu minggu mengumpulkan niatnya buat nagih jawaban maafnya tapi cowok itu tidak mengatakan apapun, walau sepatah kata pun. Cowok itu belok kanan ke ruang guru entah mau apa.
"Dasar es batu!" ricau Ellen dengan gelagat greget. Gadis itu menaiki anak tangga dengan gesit. Masih pagi tapi moodnya sudah dihancurkan oleh seseorang.
Sedangkan Zha kembali ke luar dari persembunyiannya. Cowok itu sengaja bersembunyi di ruang guru, padahal di dalam tidak ada siapa-siapa. Dia melakukannya bukan tanpa alasan. Tapi karena ingin menghindar dari Ellen.
Setelah merasa aman, Zha keluar dengan santai. Tepat saat keluar dia berpapasan dengan seorang cewek yang terkenal dengan kata 'Lonte' di sekolah ini.
"Eh ayang Zha. Selamat pagi." Gadis itu senyum ramah. Tanti namanya.
"Lo yang waktu it-"
"Iya ayang Zha, gue yang waktu itu di club! Gue anak 12 IPS A." Tanti tersenyum malu di depan Zha. Senyumnya semakin merekah saat mencium aroma parfum Zha.
"Lo kemana aja seminggu ini gue cari-cari nggak ada!"
"Gue kena skorsing!" Zha dingin.
"Lah ko di skorsing nggak ngajak-ngajak inces Tanti sih?" Zha mengingat nama gadis itu. "Kan kita bisa kencan bareng," tambah Tanti.
Tanti terus saja menggoda Zha dengan kalimat-kalimat yang menurut Zha basi. Tidak penting sama sekali!
"Eh ayang Zha, tau nggak si Ellen kelas 11 Ipa A itu posting poto lo di instagramnya. Coba deh buka!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Garfanzha (TERBIT)
Fiksi RemajaKita itu seperti pesawat dan langit. Bertemu, namun hanya sekilas. ****** Rhaefal Garfanzha, memiliki masalalu yang buruk sehingga membuatnya trauma akan masalah percintaan. Karena masalalunya Rhaefal menjadi broken home, pemberontak dan cowok berma...