25 - Pindah Kelas

10 1 0
                                    

SALAM LITERASI🌻

SELAMAT BAPER. SEMOGA CERITA INI DAPAT MENGHIBUR BUAT YANG SEDANG PATAH HATI.

VOTE DAN KOMENTAR YANG BANYAK ❤

VOTE DAN KOMENTAR YANG BANYAK ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------

"Aku merasa bunga matahari sedang tumbuh mekar
di hati. Mendapati perhatian seseorang yang berhasil buat jatuh hati, seperti sebuah mimpi. "

*******

Zha dan ketiga temannya langsung di giring ke ruang BK oleh Pak  Danang dan Bu Cutia yang kerap dipanggip bu Ncut, atau Ikan cucut setelah Arian datang membela keempatnya. Bukan membela, lebih tepatnya menghentikan keributan.

Keempatnya duduk berhadapan dengan Danang. Bukan bosan lagi Danang meladeni murid nakal seperti mereka. Nakalnya mereka itu sudah kelewat batas wajar.

"Saya sudah lebih dari bosan meladeni kalian. Tapi kenapa kalian tidak bosan-bosan berurusan dengan saya? Kenapa tidak ada kapoknya kalian saya marahi dan permalukan di depan umum? Kalian tahu itu semua saya lakukan agar kalian sadar dan tidak mengulangi perbuatan jelek kalian itu. Saya heran saya kalian ... " Jeda sejenak.

"Ingat, orangtua kalian ingin anaknya belajar serius untuk menggapai cita-cita, menjadi anak baik bukan seperti ini. Coba kalian buka hati kalian untuk berubah sikap, buat orangtua kalian tersenyum oleh sikap kalian. Saya melakukan kekerasan bukan benci tapi untuk menyadarkan kalian. Saya ingin dengan melakukan itu hati kalian tertampar dan berubah sikap! Saya tidak mau denger kalian buat masalah lagi."

"Sudahlah pa, sebaiknya mereka itu dipisahkan kelasnya saja. Zha ke 11 Ipa B, Gino ke 11 Ipa C, Fahmi 11 Ipa D dan Renal tetap di 11 Ipa A. Tidak ada yang berhak bantah!"

Zha terlihat santai. Mau mereka dipisah kelaskan pun, mereka akan bersama pas istirahat. Tidak semudah itu mereka akan bubar hanya karena kelas mereka berpisah.

"Oke." Zha.

"Oke." Renal.

"Oke." Gino.

"Oke." Fahmi.

"Yasudah cepet kalian masuk ke kelas baru, dan saya akan mengantar Zha ke kelas barunya berhubung saya wali kelas 11 Ipa B." Bu Isma yang barusan datang mengajak Zha untuk keluar dengan segera.

Zha berjalan mengekori Bu Isma di belakangnya. "Sudah Zha, lupakan Alisa biar dia tenang di alamnya."

Ucapan Bu Isma membuat Zha kaget. Bagaimana beliau tahu hubungannya dengan Alisa, dari mana tahu Alisa dan siapanya Alisa? Berbagai pertanyaan muncul di benaknya sekaligus.

Bu Isma tersenyum. "Ibu tau soal itu dari mana?"

"Kamu lupa kalau saya orang bandung, dan saya adalah ... "

Garfanzha (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang