30 - Sebuah Lolipop

7 4 0
                                    

HALLO MORE!!!

AKU KEMBALI LAGI MEMBAWA GARFANZHA.

ADA YANG RINDU AKU??

-GAADA 😫

-ADA 😍

-NGAREP  😝

JANGAN MENGHILANG BEGITU SAJA SETELAH MEMBACA. KARENA DITINGGAL TANPA JEJAK ITU MENYAKITKAN

________________________________________

"Dosakah aku mencintaimu dalam diam? "

*******

Jantung Ellen berdetak kencang saat mendapati sebuah lolipop besar dalam lokernya. Senyumnya tidak bisa di tahan lagi. Seingatnya ini adalah lolipop yang ada di tas Zha kemarin. Mengapa bisa ada di sini?

"Gue jatuh hati sama orang yang salah. Dia nggak suka sama gue."

"Masa sih, nggak suka sama lo?"

"Nggaklah. Dia sukanya sama Siska."

Renal menahan tawanya. "Tapi gue curiga, tadi pas mau pulang sekolah dia abis dari loker lo!"

"Hah?"

"Coba lo cek besok pagi. Ada apa di loker lo."

"Lo pasti kibulin gue kan biar nggak sedih?"

"Cekilahh! Gak usah percaya sama gue, musrik. Sama Allah aja. Tapi gue nggak bohong Len."

"Gue tebak Zha suka sama lo. Tapi dia gengsi ngucapin."

Ellen teringat pada ucapan Renal waktu malem. Satu sisi Ellen merasa bahagia. Tapi ... mengingat sikap Zha padanya biasa saja, Ellen tidak terlalu di ambil hati tentang ucapan Renal. Selagi Ellen belum mendengar langsung kalau cowok itu menyukainya, Ellen tidak akan percaya.

"Kemarin pak, pas pulang sekolah saya lihat ada siswa yang masuk ke loker siswi. Saya kira dia mau nyuri, eh ternyata ... "

"Siapa dia Pak?"

"Namanya  si Refal atau siapa ya ... siapa ya lupa."

"Dia ngapain pak?"

"Itu pak, katanya mau naro sesuatu ke loker pacarnya."

"Katanya dia mau ngasihin langsung tapi tidak berani."

"Haduh, cowok macam apa dia. Ngasih sesuatu aja sembunyi-sembunyi."

Ellen mematung saat kedua orang yang dia ketahui, Satpam dan Pak Danang melintas area loker. Seperti biasa mereka berdua setiap pagi keliling ruangan, takutnya ada yang bolos pelajaran. Dan itu dilakukan sejak genk Zha ketahuan bolos di part sebelumnya.

"Tau aja apa yang gue suka. Thanks!" Detik berikutnya Ellen mencium lopipopnya.

Diambilnya lolipop itu lalu dimasukakan ke dalam tasnya. Senyumnya tidak pernah menghilang lagi.

*****

Ellen mendapati Zha sudah duduk di bangkunya. Entahlah, detik-detik ini Ellen rasa Zha mulai berubah. Semenjak kelasnya dipindahkan cowok itu tidak lagi bolos pelajaran. Mungkin itu teguran terbesarnya.

"Zha, lo insaf sekarang?"

"Apa?"

"Nggak bolos pelajaran lagi."

"Kalau gue ada di kelas berarti gue nyaman."

"Kalau bolos?"

"Nyaman juga sih."

Garfanzha (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang