Kelulusan itu bukan tentang akhir dari semua perjuangan, ingat. Masih banyak mimpi ya g harus diwujudkan menjadi kenyataan.*****
Semua siswa kelas 12 dikumpulkan di lapangan upacara ditengah panasnya terik matahari yang menyengat kulit.
Semua siswa telah menerima masing-masing amplop. Itu berisi pemberitahuan antara lulus atau tidaknya. Kata Wakasek kesiswaan—Pak Ardi jangan dulu di buka, nanti di buka bersama-sama.
"SELAMAT SIANG SEMUANYA!" Suara Pak Ardi dalam mikrofon.
"Siang Pak!" serempak para siswa.
"DALAM HITUNGAN KE TIGA KALIAN BUKA AMPLOPNYA!"
"SATU ... "
"DUA ... "
"TIGA ... "
Para siswa dan siswi bersorak bahagia karena mereka dinyatakan lulus dalam surat itu. Ada juga beberapa siswa yang menangis sesenggukan karena dinyatakan tidak lulus.
Ellen menangis menatap isi surat itu. Kecewa dan menyesal bercampur menjadi satu. Dalam surat kelulusan itu, Ellen dinyatakan tidak lulus.
"BAGI SISWA ATAU SISWI YANG TIDAK LULUS, JANGAN MENANGIS. KALIAN TERIMA SAJA DENGAN LAPANG DADA HASILNYA. ITU KAN HASIL BELAJAR KALIAN SELAMA UN."
"LAGIPULA MASIH ADA WAKTU SATU TAHUN UNTUK KALIAN MEMPERBAIKI DI SINI. SAYA HARAP KALIAN SEMAKIN SEMANGAT BELAJARNYA."
"DAN SAYA UCAPKAN SELAMAT KEPADA SAUDARA RHAEFAL GARFANZHA, YANG TELAH DI TERIMA DI TECHNICAL UNIVERSITY OF MUNICH JERMAN. SEMOGA KAMU SUKSES MENGGAPAI CITA-CITA!"
"Len, tenang Len jangan nangis." Nabel memeluk Ellen dengan penuh kasih sayang. Menenangkan temannya agar sedikit tenang.
"Bel, gue nggak lulus ... Hiks... Hiks ... "
Satu orang lagi menyusul Ellen dan Nabel yang tengah berpeluka. Gadis itu memeluk kedua temannya. Yuna. Datangnya kini tak di undang.
"Len, lo tenang dulu ya. Masih ada waktu buat lo memperbaiki." Yuna menasehati Ellen. Pandangan Yuna dan Nabel saling bertemu. Keduanya berkode-kode.
"Hiks... Hiks... Gue malu sama yang lain, mereka lulus gue nggak!"
"Gapapa, siapa tahu kan setelah lulus tahun depan lo lebih sukses dari kita-kita," bujuk Nabel. Yuna mengangguk.
"SUDAH, YANG TIDAK LULUS JANGAN MENANGIS. JANGAN TERLALU DIAMBIL PUSING. KALIAN TINGGAL BELAJAR LEBIH GIAT LAGI UNTUK MEMPERBAIKI SEMUANYA."
Acara selanjutnya diisi dengan penyebutan nama siswa dan siswi dengan nilai UN terbaik tahun ini.
"SELANJUTNYA SAYA AKAN UMUMKAN, NAMA-NAMA SISWA DAN SISWI BERPRESTASI DENGAN NILAI UN TERBAIK SE-ANGKATAN. DI MOHON UNTUK SISWA YANG NAMANYA DIPANGGIL MAJU KE DEPAN. "
"UNTUK PREDIKAT KE TIGA DIRAIH OLEH ... "
"KHAMSAHAMIDA AGNES!" Agnes maju dan berdiri di depan semua anak kelas 12.
Prok..prok..prok..
"PREDIKAT KEDUA DIRAIH OLEH ...
" VIRZIAWAN LUTHFI!"
Prok..prok..prok..
"PREDIKAT PERTAMA DIRAIH OLEH ... "
"DIRAIH OLEH ... "
"DIRAIH OLEH ... "
"RHAEFAL GARFANZHA!"
Prok..prok..prok..
"ZHAAA ALAPYUU!"
"LOVE-LOVE BABANG ZHA!"
"SARANGHEO!"
"AISHITERUUU!"
Giliran Zha yang maju ke depan, suasana menjadi ramai. Mereka seperti para cewek yang tidak pernah melihat cowok sebelumnya.
Rasanya, kepala Ellen pusing, pandangannya seperti semakin menghitam, suara hiruk pikuk terdengar semakin kecil. Tapi ia tidak pingsan, masih bisa menahan diri. Keringat dinginpun menjalar di sekujur tubuhnya. Harus bilang apa ke Nita nanti sepulang sekolah? Bisa-bisa dirinya dicoret dari kartu kelurga karena telah mempermalukan mamanya.
Padahal angan Ellen, setelah lulus SMA, gadis itu akan mencoba menulis sebuah novel, siapa tahu banyak yang baca dan booming seperti karya-karya yang di adaptasi dari wattpad menjadi novel. Ia ingin mencoba terjun ke dunia literasi satu tahun saja, setelahnya mungkin ia ada gambaran ingin lanjut ke Universitas.
Tapi kenyataannya sia-sia. Bahkan ia sangat malu sekarang. Karena sudah menyandang status sebagai pacar Zha. Pulang sekolah nanti apa ia harus memutuskan Zha? Ah, rasanya sangat sulit.
Tiga orang di depan yang merain nilai UN tertinggi diberi sebuah bingkisan masing-masing dan sebuah piagam penghargaan oleh kepala sekolah yang terhormat yaitu Bapak A'LIF SARIPUDIN. Bapak-bapak dengan muka pemuda. Lalu di dokumentasikan.
Setelah itu ketiganya kembali ke tempat masing-masing.
"SILAHKAN UNTUK YANG MERASA DINYATAKAN TIDAK LULUS, AMBIL SURAT PERNYATAAN TIDAK LULUS UNTUK KALIAN KASIHKAN KE ORANGTUA. AYO MAJU KE DEPAN."
Ellen berjalan sempoyangan. Dari berbagai arah, kira-kira ada 6 orang yang maju ke depan berarti 7 dengan Ellen. Inilah jumlah murid yang dinyatakan tidak lulus dari 543 orang kelas 12. Kasihan!"
Mereka bertujuh mengambil surat itu, lalu suruh di buka di sana. Dan saat membaca isinya ...
"ALHAMDULILLAH LULUS!" Ketujuhnya bersorak bahagia. Yang tadi nangis pun sekarang jadi senyum ceria.
Ternyata itu semua hanyalah Prank!
PRET... PRET...
Suara terompet pun menyaring jelas sebagai perayaan kebahagiaan kelas 12. Semuanya berdiri dan gila-gilaan di lapangan, dengan memeriahkan suara terompet. Suasana kali ini seperti sedang konser di siang bolong.
"HARI INI... HARI YANG KITA TUNGGU ... HARI KELULUSAN KITA ... KITA SEMUA... DINYATAKAN LULUS!" Benerapa cowok merubah lirik lagu dengan bahagia. Mereka joget-joget seperti sedang mabuk di club.
Semua kelas 12 melakukan colourfun dadakan. Genk Renal dan anak-anak nakal lainnya membawa pewarna pakaian untuk di semprotkan. Awan kini dipenuhi warna-warni. Dan udara seketika menghilang. Terhalang oleh warna-warna yang di semprotkan. Mereka semua merayakan kebahagiaan bersama-sama.
Ellen dan ketiga temannya berpelukan. Kecuali Gian. Kan cowok masa pelukan sama cewek, bukan muhrim! Yuna kembali untuk mereka karena tidak ada yang asik tanpa teman terbaik.
"Gak nyangka ya, kita dipertemukan oleh pendidikan dan dipisahkan oleh tujuan." Yuna.
"Bel, jangan sombong kalau udah di Aussie, awas lo gue senggol bacok ntar kalau balik lagi ke Indo gak bawa oleh-oleh!" Yuna mengancam Nabel dengan wajah seperti menakuti anak TK.
"Yuyun juga yang mau kerja di Jepang, awas aja kalau pulang nggak bawa bunga sakura." Nabel.
"Tenang nanti gue bawa, kalau perlu di laminating!"
"Besok kan acara pelepasan. Pakai putih abu lagi katanya. Kita akan dikasih medali," ujar Nabel.
"Kita fotbar sama doi masing-masing pokonya. Oke?"
"Sama kita berempat juga kali!"
*******
Huwaa aku gak nyangka mereka udah lulus aja.😭
Tinggalin jejaknya selalu ya. Jangan lupa share dan ajak temen kalian baca Garfanzha!
See U and love you.❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Garfanzha (TERBIT)
Teen FictionKita itu seperti pesawat dan langit. Bertemu, namun hanya sekilas. ****** Rhaefal Garfanzha, memiliki masalalu yang buruk sehingga membuatnya trauma akan masalah percintaan. Karena masalalunya Rhaefal menjadi broken home, pemberontak dan cowok berma...