'Dia Maya. Motivasi terbaik, orang baik, datangnya selalu mendamaikan, dan perginya selalu menciptakan kerinduan'
_Fasya Pricillia_
UNBROKEN
.
.
.
."Maya?"
Maya menoleh, saat ia berhasil mendapati Ari, saat itu juga Maya langsung memperlihatkan raut wajahnya yang terkejut berat.
"A-ari? "
Ari berlari kecil menuruni tangga, setelah keduanya saling berhadapan, Ari langsung mengambil posisi duduk didepan Maya.
"Lo-"
"Aku akan ngajarin kamu belajar. Itu tujuan aku, bisa kita mulai sekarang? " tanya Maya mengalihkan ucapan Ari.Maya tahu betul apa yang akan Ari katakan, pasti dia akan membicarakan Maya dan mempertanyakan lebih lanjut tentang semua ini.
"Gue nggak butuh semua ini. " elak Ari menjauhkan buku buku Maya dari atas meja.
"Ari! " Devina mendekat. Ia menatap Ari tidak suka karna sudah berlaku tidak sopan didepan Maya.
"Kenapa Ma? Ari nggak butuh semua ini! Ari pintar, Ari juga mampu! " ucap Ari spontan berdiri dari duduknya.
"Kamu ini benar-benar-" sebelum Devina memukul Ari, saat itu juga Maya langsung menghentikannya.
"Tante jangan. " sela Maya berhasil menahan tangan Devina yang akan mendarat diwajah Ari.
"Udah tante, nggak papa, Maya kemasi aja ya. Udah nggak papa kok, " Maya mulai mengumpulkan buku bukunya yang berserakan.
Melihat drama didepannya, Ari memutar bola mata malas melihat semuanya.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Ari langsung pergi meninggalkan Devina dan Maya.
"Ari! "
"Udah tante udah, tante yang sabar ya. Maya izin pulang, " ucap Maya meminta izin.Sebelum Maya pergi, Devina langsung menghentikan langkah Maya, "Maya, "
Maya menoleh, "iya tante? "
Melihat Maya yang sangat takut, Devina menghela napas pelan lalu mendekat, "maafin Ari ya, dia pasti marah karna kekangan tante yang sering memaksa belajar. "
Maya tersenyum kecil menanggapi ucapan Devina, "nggak papa kok. Mungkin Ari capek, Maya izin pulang ya tan. "
"Ini buat kamu, dikit dari tante. Semoga mama kamu nggak marah ya, "
Mendengar ucapan Devina, Maya semakin menerbitkan senyuman lebar. Bukannya menerima, Maya malah menolak dan mengembalikannya.
"Maaf tante, maya nggak bisa terima itu. "
"Maya tolong nak, tante nggak terima penolakan. "
"Tante, Maya nggak ngapa-ngapain disini. Dan Maya nggak berhak menerima itu, "
"Tapi-"Maya tahu kalau Devina memberikan uang hanya untuk menyelamatkan Maya dari amarah mamanya. Tapi Maya juga tidak bisa menerima uang karna hasil dari belas kasih orang lain.
"Maya nggak bisa nerima itu karna Maya nggak kerja. Tante nggak usah khawatir, marahnya mama sama Maya itu urusan Maya. " ucap Maya tersenyum lebar.
Devina menghela napas pelan, sebenarnya sengaja Devina membohongi Ari dengan mengatakan Maya adalah seorang pembantu.
Bukan karna ingin merendahkan, niat Devina hanya ingin memberi pelajaran anaknya dari kisah orang lain.
Devina memeluk erat tubuh Maya, "maafin tante ya, "
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROKEN [END]√
Novela Juvenil'Orang baik tidak akan mengaku baik. Dan orang jahat, tidak akan mengaku jahat'. -MAYA FERELOITE Banyak cobaan yang aku jalani. Tanpa mengeluh, apa itu mengeluh? Aku tidak tahu. Jangan pernah merasa sendiri. Kamu nggak sendiri, dari sekian banyakny...