UNBROKEN
.
.
.
.
.Maya tersenyum lebar menatap bayangan wajahnya. Sudahlah. Dia sudah melupakan sesuatu yang membuatnya sedih. Sekarang, Maya butuh sedikit kebahagiaan untuk mengisi relung hatinya yang selalu merasa sedih.
Tin..
Tidak lama kemudian klakson motor seseorang langsung terdengar. Maya yakin kalau itu adalah Aldo.
"Iya sebentar," teriak Maya mulai mencari tasnya.
Sesampainya diruang tamu, Maya langsung meraih kenop pintu lalu membukanya.
Dan ya, saat itu juga Maya langsung mendapati Aldo yang tengah menunggunya di atas motor.
"Kok nggak turun? " tanya Maya yang tidak langsung direspon sang empu.
Tampak dengan jelas kalau Aldo berhasil dibuat ternganga melihat penampilan Maya malam ini. Sederhana, namun tampak cantik dan sangat elegan.
"Al! " decak Maya yang kali ini berhasil menjadi pusat perhatian Aldo.
"Apa lo berisik. Buruan naik. " hanya itu kata dan kalimat yang terlontarkan oleh Aldo untuk Maya. Hal itu berhasil membuat Maya semakin kesal.
Tanpa pikir panjang, Maya langsung naik ke motor Aldo untuk segera berangkat.
***
Setelah sampai ditempat tujuan, Aldo langsung memarkirkan motornya didepan sebuah bar klub malam.Di sana Maya pun langsung mengedarkan pandangan sekitar melihat orang orang yang ada disana.
Tempat ini, ini adalah tempat dimana orang orang golongan 'bad' berkumpul. Dari luar saja aroma minuman minuman keras sudah tercium menyengat sampai ke indra penciuman Maya.
"Aldo, ki-kita beneran disini? " tanya Maya gugup.
Aldo yang tengah sibuk merapihkan rambut kini langsung menghentikan aktifitasnya. Dia langsung menatap Maya, dan mengangguk enteng merespon pertanyaan cewek itu.
"Nggak ah aku mau pulang. "
"Eits.. " Aldo berhasil menahan pergelangan tangan Maya.Keduanya saling pandang, "kenapa pulang? Ada gue kok disini. Toh ini tempat biasa gue nongkrong. Its oke May, " ucap Aldo meyakinkan Maya.
Setelah itu, keduanya langsung masuk kedalam. Satu yang pertama Maya lihat adalah orang mabuk. Bukan hanya laki-laki, disana juga banyak perempuan yang tepar tak sadarkan diri.
Maya mengeratkan genggaman tangannya di lengan Aldo. Ia meneguk saliva susah payah membayangkan dirinya juga tengah mabuk-mabukan.
"Hai cantik, " sapa seorang cowok dengan botol miras ditangannya. Entahlah semakin lama disana, semakin takut pula Maya dengan semuanya.
Semua orang menatap Maya dengan penuh nafsu. Terlebih para laki-lakinya. Tatapannya sangat dalam ingin mendekati Maya.
"Duduk May. " ucap Aldo mempersilahkan Maya duduk disebuah sofa panjang yang ada beberapa laki-laki disana.
Maya menatap semua orang satu persatu. Takut, namun segera mengambil posisi duduk disamping Aldo.
"Wah siapa bro, cantik banget. " goda seorang cowok yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Maya.
Baru saja sang empu ingin menyentuh pipi Maya, tapi saat itu juga Maya langsung menepisnya kasar.
"Apaan sih nggak sopan banget. " decak Maya masih menatap sang empu.
Reaksi Maya itu berhasil membuat semua orang tertawa. Tidak sopan? Apa itu? Mereka tidak tahu apa itu sopan dan tidak sopan.
Diantara mereka Aldo juga tertawa. Menertawakan Maya, yang berhasil membuat Maya semakin tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROKEN [END]√
Teen Fiction'Orang baik tidak akan mengaku baik. Dan orang jahat, tidak akan mengaku jahat'. -MAYA FERELOITE Banyak cobaan yang aku jalani. Tanpa mengeluh, apa itu mengeluh? Aku tidak tahu. Jangan pernah merasa sendiri. Kamu nggak sendiri, dari sekian banyakny...