EMBARRASSED

338 44 0
                                    


'Jangan pernah sesekali bermain api dengan sembarang orang'

_Maya Frianka_

UNBROKEN

Sesampainya di sekolah, Ari langsung memarkirkan motornya diparkiran sekolah.

Semua orang menatap kedua anak manusia itu dengan berbagai tatapan. Ada yang merasa iri, tidak suka, bahkan memperlihatkan tatapan mereka yang seakan jijik melihat Ari lebih dekat dengan Maya.

Tanpa mau memperdulikan orang orang sekitar, Maya langsung melepaskan helmnya.

Maya tersenyum lebar menyerahkan helm yang ia gunakan kepada Ari.

"Makasih ya Ri, " ucap Maya, yang selalu dilengkapi dengan senyuman manis.

Ari tersenyum kecil menerimanya, tanpa mengucapkan sepatah katapun Ari langsung pergi meninggalkan Maya di tempat.

Mendapatkan perlakuan itu, Maya hanya menghela napas. Ari seperti mempunyai kepribadian ganda. Antara menyenangkan, dan tiba-tiba dingin seperti tidak mengenal.

Hm entahlah. Maya mengedikkan bahu mencoba tidak peduli, tapi tidak bisa. Maya menghela napas pelan, kemudian Ia segera bergegas pergi menuju ke kelasnya.

Tepat dikoridor kelas 11, disana Maya kembali mendapatkan tatapan tidak suka dari orang lain. Kali ini tidak beberapa lagi, bahkan semua orang disana menjadikan Maya sebagai pusat perhatian.

"Nggak nyangka. Depannya aja keliatan polos. Eh tau taunya berani juga rebut cowok orang. "
"Definisi pelakor kan emang gitu Nggi. "

Maya tersentak kaget mendengar ucapan dua gadis yang tengah menyindirnya. Saat itu juga, Maya langsung menatapnya tidak percaya.

"Apa lo? Nggak terima?! Kenapa nggak bisa terima? Mona yang jadi korbannya aja berusaha terima masa lo nggak! " sentak Anggi mendorong bahu Maya sedikit kasar.

"Ah iya Anggi jangan gitu. Kita harus posotif thinking mungkin aja dirumahnya nggak ada kaca, jadi ya gitu deh nggak sadar diri. Upss.. Canda kaca. " tambah gadis bernama Liya yang berhasil memcahkan gelak tawa semua orang.

"Cukup! Maksud kalian apa ngomong kaya gitu? " seberani mungkin, Maya mengangkat wajahnya yang tertunduk. Ia menatap Liya dan Anggi dengan tajam secara bergantian.

"Nih May, gue ada kaca. Kalo lo mau ambil aja bawa pulang, gue ikhlas kok itung itung bantu orang yang nggak tau diri biar bisa ngaca. " timpal gadis bernama Monika.

Gelak tawa disepanjang koridor semakin terdengar jelas, disana mereka menertawakan dan mempermalukan Maya habis habisan.

Prok prok prok prok..

Tiba tiba tepukan tangan dari seseorang terdengar pelan, namun menggema sepanjang koridor yang saat ini menjadi hening.

Siapa lagi kalau bukan Mona cs. Kedatangan Mona berhasil mendapat sorakan meriah dari semua orang. Terutama kaum adam yang sangat mengidam-idamkan seorang Mona Frianka.

"Cukup nggak malu nya buat hari ini? Atau.. Masih kurang yah lo rebut Ari dari gue? " tanya Mona, memainkan rambut Maya dengan jari telunjuknya.

UNBROKEN [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang