UNBROKEN
.
.
.
.Di part ini kalian bakal belajar sedikit tentang 'debat'
Tim pro saling mengedarkan pandangan memulai diskusi dengan ricuh. Berbeda dengan tim kontra atau lebih tepatnya tim Ari, mereka sangat tenang. Bahkan tidak ada yang mengeluarkan sedikit pun suara karena tengah sibuk dengan buku masing-masing.
Maya menghela napas pelan, ia menatap teman-temannya sejenak lalu kembali larut kedalam bacaannya.
Maya berharap semoga lomba debat tahun ini dan tahun-tahun berikutnya akan selalu dimenangkan oleh SMA Garuda.
Ting.
Berbeda dengan bunyi sebelumnya, bunyi kali ini terdengar lebih singkat namun tetap nyaring. Bel kedua menandakan kalau waktu diskusi telah selesai.
Moderator mengedarkan pandangan sekitar. Menatap semua peserta lalu kembali membuka bukunya untuk mengulang lagi pertanyaannya.
"Berikan pendapat kalian tentang 'apakah hukuman mati itu adalah hukuman yang adil, manusiawi dan konstitusinasional? "
Ting..
Bel dari tim Kontra berhasil dibunyikan Ari. Dan kini sang empu langsung menjadi pusat perhatian semua orang."Kaum abolisionis mendasarkan argumennya pada beberapa alasan. Pertama, hukuman mati merupakan bentuk hukuman yang merendahkan martabat manusia. Atas argumen ini lah, kemudian banyak negara menghapuskan hukuman mati dalam sistem peradilan pidananya. " ucap Ari menjadi awalan.
Belum berakhir dan itu masih berlanjut, "sampai sekarang ini sudah 97 negara menghapuskan hukuman mati. Negara-negara anggota Uni Eropa dilarang menerapkan hukuman mati berdasarkan pasal 2 Charter Of Fundamental Rights Of The European Union tahun 2000." lanjut Ari yang diangguki oleh timnya.
Dari tim Pro, Bagas berdiri menyalahkan. Jelas saja dia sebagai ketua tim tidak setuju dengan masukan Ari.
"Tapi, kelompok retensionis tidak kalah sengit mengajukan argumen yang mendukung hukuman mati. Alasan utamanya adalah hukuman mati memberi efek cegah terhadap penjahat potensial kejahatan narkoba. Bila menyadari akan dihukum mati, penjahat demikian setidaknya akan berpikir seribu kali sebelum melakukan kejahatan narkoba. " itu pendapat dari Bagas sebagai tim Pro.
Maya mengangkat satu tangan kananya. Ia menatap Bagas, dengan ketidak setujuan yang mendalam.
"Is it true? Protokol Opsional II International Covennant On Civil and Potatical Rights / ICCPR akhirnya melarang penggunaan hukuman mati pada negara-negara pihak terkait. Dan, kaum abolisionis di Amerika Serikat, misalnya, menentang hukuman mati karena hukuman mati ini berdatangan dengan Amandemen VII Konstitusi Amerika serikat. " tambah Maya mantap.
Pendapat Maya itu berbeda dari yang lain. Ketika semua orang mendapatkan respon baik, kini Maya mendapatkan sorakan tidak setuju dari murid SMA Arwana.
Maya tahu, bukan pendapatnya yang tidak disetujui melainkan mereka memang membencinya. Maybe, benci karena dulu Maya adalah bahan bullyan disekolah.
"Harap diam! " tegas Moderator kembali mengheningkan suasana.
Did you know? Diantara tim Pro, disana ada Dewi. Dewi juga dulu adalah salah satu siswi yang gempar dan paling minat untuk mengganggu apalagi membully Maya.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROKEN [END]√
Jugendliteratur'Orang baik tidak akan mengaku baik. Dan orang jahat, tidak akan mengaku jahat'. -MAYA FERELOITE Banyak cobaan yang aku jalani. Tanpa mengeluh, apa itu mengeluh? Aku tidak tahu. Jangan pernah merasa sendiri. Kamu nggak sendiri, dari sekian banyakny...